Rumah untuk Iyan
Pendidikan dan Literasi | 2024-01-19 16:51:00Judul Buku : Iyan bukan anak tengah
Penulis: Armaraher
Penerbit : PT Skuad Media Cakrawala
Jumlah halaman : 292 halaman
Nomor ISBN : 978-623-09-1845-2
Novel iyan bukan anak tengah merupakan karya dari Armaraher,atau Herlina Putri. Iyan bukan anak tengah pada mulanya adalah cerita dari Alternative Universe, yang biasa disebut "AU",merupakan cerita fiksi yang berisikan cerita unik yang di publikasikan di Twitter. Lalu cerita iyan bukan anak tengah diangkat menjadi Series Novel. Hingga membuat saya tertarik untuk membeli novel iyan,karna cerita yang menarik,sampul yang menarik,dan memiliki cerita yang berisikan banyak konflik yang menarik. Novel iyan bukan anak tengah menceritakan seorang remaja duduk di bangku SMA yang tidak merasa dapat keadilan dan kasih sayang penuh dari kedua orang tua nya.
Riyan selalu berharap berada di tengah-tengah keluarga nya yang hangat,dan dianggap sekaligus di sayangi penuh oleh kedua orang tuanya,tetapi bukan semata mata kehadirannya ada karena dibutuhkan saja,terkadang Iyan iri kepada adiknya,Uan. yang selalu di berikan kasih sayang yang penuh dari bunda wena dan ayah,selalu di manja yang tidak pernah iyan dapatkan sedari kecil. Riyan hanya ingin diperlakukan adil dan disayangi,dipedulikan sebagaimana semestinya,tetapi tanpa iyan sadari,sang kakak Danan,selalu peduli tentang iyan sekecil apapun itu,Iyan selalu disuruh suruh oleh bunda dan abang. riyan harus menanggung beban keluarga nya tersebut sehingga ia tak bisa merasakan hal hal baru dihidupnya layaknya remaja yang lain. Namun bisakah riyan bertahan ketika rasa sabarnya sudah diambang batas?.
Novel 'iyan bukan anak tengah' memiliki alur Maju Mundur (campuran), genre dari novel ini merupakan genre fiksi remaja,keluarga, emosional. Didalam cerita iyan bukan anak tengah memiliki karakteristik tokoh yang berbeda beda,mulai dari keluarga Iyan.Cakra Adiansyah (ayah), bekerja tapi gak terlalu sibuk. Kadang sering ambil cuti buat tinggal di rumah. Wena Akriel (bunda), lagi senang banget bekerja, jadi terkadang suka nitipin uan ke rumah oma atau ke abang-abangnya. Danan Pramansyah (anak pertama), suka emosian kalo lagi sama Iyan, bawaannya selalu kesel dan pengen marah kepada adiknya itu, tapi di sisi lain Danan adalah orang yang paling peduli tentang Iyan.Abiuan Rafsya (anak terakhir), masih kecil jadi nurut aja. Panggilan kesayangannya Uan,sedikit cengeng dan bawel. Pesan moral yang bisa kita ambil dari novel iyan bukan anak tengah adalah,Jangan mudah menghakimi orang lain dari yang kelihatannya saja, karena setiap keadaan dan situasi bisa dimaknai berbeda oleh tiap orang. Coba lihat dunia dari sudut pandang orang lain. Coba pahami bagaimana pola pikir dan perasaan orang tersebut. Dan bagi para orang tua, hendaknya selalu memperlakukan setiap anak secara sama dan adil. Selalu ingat bahwa anak adalah buah hati Anda, dan mereka tidak diminta untuk dilahirkan ke dunia ini. Jadi, sayangi mereka dengan sepenuh hati. "Lagian gue cuma anak,anak nggak boleh ngerasain kecewa sama orang tua sendiri. Soalnya yang boleh kecewa cuma orang tua ke anak." - Iyan.
Kelebihan dari Novel Iyan Anak Tengah adalah Mengangkat premis cerita yang menarik dan relevan dengan kehidupan banyak orang, yakni isu mengenai masalah keluarga, mencari jati diri, dan tentang cinta.Konflik-konflik yang diangkat pada kisah ini sangat realistis dan relate dengan pengalaman banyak orang, sehingga pembaca bisa ikut merasakan emosi dan konflik batin yang dirasakan oleh sang tokoh utama. Dan kekurangan dari novel iyan bukan anak tengah adalah Beberapa bagian kisah terlalu rumit dan berbelit, sehingga alur cerita ini menjadi lebih lambat. Masih didapati kesalahan penulisan dalam novel ini, yakni dalam kesalahan ejaan dan penggunaan tanda baca.
Novel Iyan bukan anak tengah direkomendasikan untuk remaja yang menyukai genre keluarga,konflik, emosional dan memiliki alur yang panjang dan sedih.
Teks Ulasan ditulis oleh Callysta Delwyn Rezkia kelas 8F SMPN 5 KARAWANG BARAT.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
