Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Abimanyu Budi Fahriza

Teru Teru Bozu: Boneka Cuaca Jepang yang Mengusir Hujan dan Mendatangkan Keberuntungan

Aksesoris | 2024-01-18 17:45:50

Adalah boneka tradisional Jepang yang terbuat dari kertas atau kain putih yang digantung di tepi jendela dengan menggunakan benang. Dari segi bentuk dan pembuatannya, boneka tersebut mirip dengan boneka hantu seperti yang dibuat pada saat Halloween. Jimat ini diyakini memiliki kekuatan ajaib yang mampu mendatangkan cuaca cerah dan menghentikan atau mencegah hujan. Dalam bahasa Jepang, teru adalah kata kerja yang berarti “bersinar” atau “cerah”, dan bōzu dapat berarti biksu, atau dalam bahasa pergaulan masa kini dapat berarti “kepala botak”; kata tersebut juga merupakan istilah akrab untuk menyebut bocah lelaki. Teru Teru Bozu, sebuah simbol yang merakyat di Jepang, mengusung makna lebih dari sekadar boneka cuaca yang menggantung di jendela. Teru Teru Bozu memiliki akar dalam kepercayaan tradisional Jepang yang berkaitan dengan cuaca. Legenda menyebutkan bahwa boneka ini pertama kali diciptakan oleh petani pada zaman Edo, sebagai upaya mereka untuk mengusir hujan dan mendatangkan cuaca cerah agar panen mereka berlimpah. Boneka Teru Teru Bozu memiliki tampilan yang khas: berbentuk seperti manusia kecil dengan wajah bulat dan senyum ramah. Biasanya terbuat dari kain putih atau kertas, memberikan kesan kesederhanaan dan kemurnian. Tradisi pembuatan Teru Teru Bozu melibatkan anak-anak yang berkumpul bersama untuk membuat boneka ini. Dalam kegiatan ini, terdapat doa harapan agar cuaca cerah datang, sehingga kegiatan luar ruangan dapat dilakukan tanpa terganggu hujan. Fungsi utama Teru Teru Bozu adalah sebagai pemanggil cuaca cerah. Menurut keyakinan masyarakat Jepang, dengan menggantungkan boneka ini di jendela pada malam sebelumnya, mereka dapat mengusir hujan dan mendatangkan cuaca yang diinginkan. Beberapa daerah di Jepang merayakan festival khusus untuk Teru Teru Bozu. Festival ini tidak hanya mencakup pameran dan kontes Teru Teru Bozu terbaik, tetapi juga menggabungkan ritual doa bersama agar mendapatkan cuaca yang baik selama acara tersebut. Teru Teru Bozu bukan hanya sekadar simbol cuaca; ada makna filosofis yang tersembunyi di balik kehadirannya. Boneka ini mengajarkan kita tentang kekuatan harapan, kesederhanaan, dan keyakinan dalam menghadapi ketidakpastian hidup. Boneka cuaca ini juga telah menjadi bagian dari budaya populer Jepang. Seringkali muncul dalam film, anime, dan produk kehidupan sehari-hari, Teru Teru Bozu tetap relevan dan mencuri perhatian dalam berbagai bentuk ekspresi seni modern. Meskipun tetap dicintai, Teru Teru Bozu tidak luput dari kritik, terutama di tengah perubahan iklim global. Tantangan cuaca yang semakin tidak dapat diprediksi menyulitkan bagi sebuah tradisi yang bersandar pada harapan terhadap kondisi cuaca tertentu. Namun, Teru Teru Bozu terus hidup dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jepang. Kebiasaan menggantungkan boneka ini tetap dilestarikan sebagai simbol warisan budaya yang perlu dijaga dan diteruskan kepada generasi mendatang. Teru Teru Bozu, dengan kepolosannya, tidak hanya mengusir hujan, tetapi juga membawa keceriaan, harapan, dan tradisi. Sederhana namun penuh makna, boneka ini menjadi jendela ke dalam budaya yang kaya dan keyakinan akan keindahan cuaca yang cerah. Melalui setiap benang dan senyumnya, Teru Teru Bozu tetap menjadi pengingat akan pentingnya memelihara tradisi dan memandang masa depan dengan optimisme.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image