Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ummu Zidan

Tragedi Buang Bayi, Rusaknya Generasi

Gaya Hidup | Thursday, 18 Jan 2024, 11:55 WIB

Berita miris telah membuat sedih umat Islam. Lagi-lagi tragedi buang bayi. Bayi perempuan telah ditemukan di area persawahan Desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Pada Minggu (31/12/2023) diserahkan kepada UPT Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PSAB) Dinsos Jatim. (Detik.com, 09/01/2024).

Kejadian ini menambah daftar panjang kasus pembuangan bayi di negeri muslim terbesar ini. Bagi pasangan halal suami istri, memiliki anak yang baru lahir tentu menjadi kebahagiaan yang luar biasa. Sebab anak-anak adalah pelengkap kebahagiaan setiap pasangan rumah tangga. Lalu mengapa ada yang tega membuang sosok mungil tak berdaya itu? Tentu saja karena ada masalah dalam hubungan di antara mereka, laki-laki dan perempuan.

Seringkali remaja sekarang melakukan pergaulan dan hubungan bebas sehingga mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Paham kebebasan yang tengah melanda generasi ini memiliki andil besar dalam merusak remaja.

Sistem demokrasi dengan asas kebebasannya memang menjadi sumber bencana. Tidak ada regulasi yang tegas terkait pergaulan. Ketika terjadi kehamilan di luar nikah pun tak ada sanksi yang didapatkan asalkan suka sama suka. Karena di sana tidak ada pelanggaran hak asasi.

Demikianlah, kebebasan telah menjadi sesuatu yang diagungkan. Halal haram tidak lagi menjadi rujukan masyarakat dalam berbuat. Hukum syara dikata tak layak untuk mengatur kehidupan bernegara.

Padahal negaralah yang mempunyai kewajiban sekaligus memiliki kekuatan untuk memaksa masyarakat dalam kebaikan, demi kemaslahatan bersama. Tontonan yang tidak layak seharusnya tak boleh beredar di tengah-tengah umat. Baik di bioskop, televisi, media sosial dan konten internet. Karena sudah pasti akan meracuni benak dan jiwa umat, terutama para pemudanya.

Generasi penerus bangsa yang semestinya berkutat dalam pencarian ilmu dan skil kehidupan, justru malah terlena pada gaya kebebasan yang menghancurkan. Negara pula yang memiliki amanah untuk menjaga generasi dari segala hal yang merusak iman dan akhlak. Karena di pundak merekalah harapan bangsa ini diletakkan. Di tangan generasi muda, harapan bangsa ini dititipkan. Kelak merekalah yang akan menggantikan pemimpin bangsa sekaligus menjadi pengisi peradaban terbaik.

Namun dalam sistem kapitalisme - demokrasi saat ini, mustahil terwujud penjagaan generasi yang kokoh. Karena segalanya hanya dinilai dengan materi dan kepuasan semu, menafikan rida Sang Pencipta.

Dalam aturan Islam, hubungan laki-laki dan perempuan telah dikondisikan sedemikian. Tidak boleh berduaan bersepi-sepian, diwajibkan menjaga pandangan , harus menutup aurat bagi perempuan, dan lain-lain.

Saatnya kita kembali kepada sistem dan aturan terbaik dari Allah. Sebuah negara yang kuat, memiliki integritas tinggi berdasarkan akidah Islam. Mampu menjadi benteng kokoh yang melindungi umat dan generasi dari serangan liberalisme yang merusak. Wallahu’alam bish-shawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image