Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Nutrisi dari Kedelai dan Kacang-kacangan Kemungkinan Dapat Cegah Kekambuhan Kanker Payudara

Gaya Hidup | 2024-01-14 14:34:48
Serangan kanker dapat muncul kembali setelah pasien menjalani terapi. Foto: americanoncology.com.

ASUPAN yang lebih tinggi dari senyawa kedelai yang disebut isoflavon secara khusus kemungkinan menjadikan kanker tidak muncul kembali pada wanita yang sebelumnya telah didiagnosa kanker payudara. Demikian menurut hasil temuan para peneliti di Johns Hopkins University di Baltimore.

Namun, temuan ini belum dapat menentukan dosis ideal isoflavon atau nutrisi lain yang tampaknya dapat mencegah kekambuhan, kata para peneliti, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian di bidang tersebut.

Penelitian ini juga tidak dapat menentukan "apakah mulai mengonsumsinya setelah diagnosis memiliki efek yang sama dengan kebiasaan makan seumur hidup sebelum diagnosis," kata penulis studi senior Dr. Channing Paller.

Tinjauan data tentang nutrisi dan kekambuhan kanker payudara dilakukan oleh Paller bersama timnya di Johns Hopkins Kimmel Cancer Center, bersama dengan para peneliti di sejumlah pusat penelitian lain di seluruh dunia.

Para peneliti mengamati data dari 22 penelitian besar yang berfokus pada kedelai, lignan (senyawa yang ditemukan di berbagai tanaman seperti biji-bijian dan kacang-kacangan), sayuran (sayuran renyah seperti kubis, brokoli, dan kembang kol), dan teh hijau.

Para peneliti juga melihat efek fitonutrien (senyawa yang berasal dari tanaman) yang ditemukan dalam makanan ini.

Paller dan rekan-rekannya menemukan bahwa asupan isoflavon kedelai yang tinggi dikaitkan dengan penurunan 26% kekambuhan kanker payudara.

Manfaat terbesar berasal dari asupan harian 60 miligram -- yang setara dengan dua atau satu cangkir susu kedelai, tiga ons tahu, atau setengah cangkir kedelai yang dimasak, kata para penulis.

Namun, manfaat isoflavon kedelai dalam mencegah kematian akibat kanker payudara lebih kecil, yaitu hanya sekitar 12%. Manfaat tersebut paling tinggi ketika wanita makan sekitar satu atau dua porsi produk kedelai per hari.

Menurut American Cancer Society beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan makanan kedelai dapat menurunkan risiko kembalinya kanker payudara, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini.

Paller bersama timnya juga meneliti lignan, yang ditemukan dalam berbagai jenis tanaman seperti biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, buah dan sayuran. Biji rami, kacang mete, brokoli, dan kubis brussel mengandung konsentrasi lignan yang sangat tinggi.

Kadar enterolakton yang tinggi - yang terbentuk ketika lignan diuraikan oleh sistem pencernaan -- tampaknya mengurangi kemungkinan kematian akibat kanker payudara sebesar 28% dan mengurangi kemungkinan kematian dini akibat penyebab apa pun sebesar 31%. Demikian temuan hasil penelitian Paller dan kawan-kawan.

Temuan lignan dan kedelai tersebut cukup kuat sehingga direkomendasikan agar para penyintas kanker payudara menggunakannya dalam pedoman diet apa pun.

Temuan lain tidak memiliki data yang cukup untuk itu, tetapi bersifat "sugestif," kata para peneliti.

Sebagai contoh, mereka menemukan bahwa minum banyak teh hijau terkait dengan penurunan 44% kembalinya kanker payudara pada wanita yang telah diobati untuk kanker payudara stadium 1 atau 2.

Mengenai pengaruh sayuran silangan terhadap hasil kanker payudara, Paller dan rekan-rekannya mengatakan bahwa bukti-bukti yang ada tidak cukup untuk menarik kesimpulan tentang kemungkinan manfaatnya.

"Sangat penting untuk menekankan bahwa penelitian ini dilakukan pada wanita yang menerima perawatan medis dan/atau bedah untuk kanker payudara, dan makanan dan fitonutrien ini tidak boleh dianggap sebagai alternatif pengobatan," tegas Paller, yang juga seorang profesor onkologi di Universitas Johns Hopkins.

Hasil lengkap penelitian dipublikasikan baru-baru ini dalam jurnal JNCI Cancer Spectrum.***

Sumber: United Press Internastional

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image