Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Achmad Rizky Razbanie

Kepemimpinan Strategis dan Perilaku Kepemimpinan Visioner

Politik | Tuesday, 11 Jan 2022, 12:18 WIB

Achmad Rizky Razbanie 202001102000012

Kepemimpinan Sektor Publik (Kelas E)

Mahasiswa Prodi Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan proses mengarahkan, membimbing, mempengaruhi, atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan dan tingkah laku orang. Kepemimpinan juga dapat didefinisikan sebagai tindakan atau perbuatan di antara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan baik orang maupun kelompok bergerak ke arah tujuan tertentu. Kepemimpinan merupakan hubungan di mana satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak lain untuk dapat bekerja sama dalam upaya mencapai tujuan.

Untuk itu dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung atas kemampuan pemimpinnya untuk menubuhkan iklim kerja sama dengan mudah dan dapat menggerakan sumber - sumber daya yang ada sehingga dapat mendayagunakan dan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dengan demikian kehidupan suatu organisasi sangat ditentukan oleh peran seorang pemimpin.

Kepemimpinan Strategis

Kepemimpinan strategis merupakan kepemimpinan yang bertanggung jawab untuk menciptakan harmoni antara tuntutan lingkungan ekstrenal organisasi dengan visi, misi, strategi dan implementasi organisasi. Selain itu kepemimpinan strategis merupakan kepemimpinan yang diperlukan pada kondisi yang kompleks dalam suatu organisasi. Kepemimpinan strategis mempunyai dua peran yaitu sebagai manager dan sekaligus sebagai leader.

Kepemimpinan strategis bertanggungjawab untuk menciptakan antara tuntutan lingkungan eksternal organisasi dengan visi, misi, strategi dan implementasi organisasi. Visi menggambarkan wujud organisasi di masa depan di masa depan, sedangkan misi menggambarkan nilai-nilai pokok, tujuan, dana alasan akan eksistensi organisasi. Strategi menyediakan arah yang menerjemahkan visi menjadi aksi dan merupakan dasar bagi pengembang mekanisme spesifik untuk menolong organisasi mencapai tujuanya. Strategi adalah niat, sebaliknya implementasi melalui arsitek dasar organisasi seperti struktur organisasi, sistem, budaya, dan iklim, sistem insentif dan lain sebagainya, yang menjamin terwujudnya visi masa depan.

Perilaku Kepemimpinan Strategis

ada beberapa sebab yang membuat orang berhasil meraih kedudukan menjadi pemimpin, yaitu sebagai berikut:

Pertama, Pemimpin diangkat karena memiliki sikap mental terkendali terpuji dan sedikit menonjol dalam lingkungannya serta disepakati untuk dikaderkan oleh lingkungan itu sendiri, baik dari pihak atasan maupun dari pihak bawahan serta dari pihak setingkat. Biasanya penampilan dan tipe orang semacam ini biasa-biasa saja dan tidak begitu berambisi atau berharap untuk menjadi pemimpin. Pada umumnya, orang semacam ini lebih banyak memikirkan kualitas kerjanya dan kemajuan organisasi, dari pada mengkhayalkan kedudukan sebagai seorang pemimpin. Orang ini disebut dengan pemimpin berbakat alamiah, yaitu bakat yang dibawa semenjak lahir.

Kedua, Pemimpin diangkat karena tarikan dari atas saja, tanpa mempedulikan partisipasi dan lingkungan. Misalnya, karena orang tuanya atau familinya pemegang saham dominan yang bersifat menentukan. Jadi, ini semacam kepemimpinan yang dipaksakan. Biasanya pemimpin yang berdasarkan hal itu tidak dapat bertahan lama.

Ketiga, Seseorang berniat menjadi pemimpin, tetapi seolah -olah tidak menginginkannya. Secara diam-diam dia berusaha keras, melalui jasa orang lain, untuk dapat dipilih menjadi pemimpin. Umpamanya dengan membuat grup-grup yang cukup kuat dalam lingkungannya. Dia berupaya memanfaatkan jasa-jasa dari grup tersebut dengan mengadakan rapat-rapat tersembunyi, biasanya dengan memberikan berbagai macam janji-janji untuk menanamkan pengaruh dalam lingkungan. Akhirnya, dia terpilih dan diangkat menjadi pemimpin. Pemimpin yang semacam ini biasanya memiliki pola pikir subjektif karena keterikatannya dengan utang budi atas jasa-jasa yang diberikan anggota grup. Mau tidak mau, dia harus memenuhi janji-janji yang telah diprogramkan sebelumnya. Kepemimpinan semacam ini sangat tidak meyakinkan untuk keberhasilan organisasi. Pemimpin seperti ini juga akan banyak melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan peraturan serta dapat merugikan organisasi. Perbuatan-perbuatan tersebut akan terus terjadi secara beruntun karena banyaknya lingkungan yang memperhatikan dan meminta dispensasi, meminta fasilitas, dan sebagainya. Gejala semacam ini sering kali tidak terkendali dan dapat membahayakan organisasi

Keempat, Seseorang diangkat jadi pemimpin karena berhasil menciptakan suatu prestasi atau karya besar yang sangat berpengaruh bagi keberhasilan organisasi. Misalnya, dia berhasil menciptakan cara mencairkan dan menghindari terjadinya kredit macet dalam berbagai kondisi dan situasi. Kepemimpinan semacam ini memiliki kekuatan tersendiri yang harus diakui dan diterima oleh semua pihak, sepanjang dia memiliki dan selalu memelihara sikap mental terkendali terpuji.

Kelima, Seseorang diangkat jadi pemimpin hanya karena faktor usia dan masa kerja semata. Pemimpin yang seperti ini tidak dapat terlalu diandalkan, sebab kurang mampu mengikuti dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dia hanya bisa dipakai untuk sementara, menjelang ditemui orang-orang yang benar-benar memenuhi persyaratan.

Keenam, Seseorang disamping memiliki keahlian di bidang yang dibutuhkan, juga memiliki bakat/keahlian dalam hal kepemimpinan sehingga dapat dipastikan bahwa organisasi/usaha yang akan dipimpinnya akan menjadi sukses sesuai dengan yang diharapkan lazimnya, pemimpin yang seperti ini harus dibayar mahal dan lebih dikenal dengan pemimpin profesional.

Kepemimpinan Visioner

Kepemimpinan visioner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja sama sinergistik di antara sesama anggota perusahaan maupun dengan pihak lain, dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja sama tersebut. Di tempat kerja, kapabilitas individual yang munculkan oleh anggota komunitas kerja atau perusahaan, dipadukan menjadi kapabilitas kolektif dan digunakan untuk menghasilkan kinerja. Perusahaan kontemporer membutuhkan pemimpin yang mampu mengarahkan dengan baik dan benar pemanfaatan kapabilitas kolektif tersebut. Pemimpin seperti ini biasanya dikenal sebagai pemimpin visioner yang berfungsi sebagai pengarah dan panutan moral yang dijadikan contoh dalam berperilaku, bekerja, dan berusaha selaras dengan etika bisnis, tata nilai perusahaan, dan cita-cita yang ingin diwujudkan bersama, serta dapat membantu anggota untuk berkontribusi secara benar dan rasional di dalam proses penciptaan nilai.

kepemimpinan visioner melibatkan kesanggupan, kemampuan, kepiawaian yang luar biasa untuk menawarkan kesuksesan dan kejayaan pada masa depan. Mereka menghadirkan tantangan sebagai upaya memberikan yang terbaik untuk organisasi dan menjadikannya sebagai sesuatu yang menggugah untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka bekerja dengan kekuatan penuh dan tercerahkan dengan tujuan-tujuan yang lebih tinggi. Pandangannya jauh ke depan. Mereka adalah para social innovator, agen perubah, memandang sesuatu dengan utuh dan selalu berpikir strategis.

Perilaku Kepemimpinan Visioner

Berwawasan ke masa depan : pemimpin visoner mempunyai pandangan yang jelas terhadap suatu visi yang ingin dicapai, agar organisasi yang dia masuki dapat berkembang. sesuai dengan visi yang ingin dia capai

Berani bertindak dalam meraih tujuan, penuh percaya diri, tidak peragu, dan selalu siap menghadapi resiko. Pemimpin visioner juga menunjukkan perhitungan yang cermat, teliti dan akurat dalam memperhitungkan kejadian yang di anggapnya penting

Mampu menggalang orang lain untuk bekerja keras dan bekerjasama dalam menggapai tujuan. Pemimpin visioner adalah sosok pemimpin yang patut dicontoh, dia mau membuat contoh agar masyarakat sekitar mencontoh dirinya

Mampu merumuskan visi yang jelas, inspirasional dan menggugah, mengelola ‘mimpi’ menjadi kenyataan. Pemimpin visioner merupakan orang yang memiliki komitmen kuat terhadap visi yang diembannya.

Mampu mengubah visi ke dalam aksi : dia dapat merumuskan visi ke dalam misinya yang selanjutnya dapat diserap anggota organisasi yang dapat menjadikan bahan acuan dalam setiap melangkah ke depan

Berpegang erat kepada nilai-niliai spiritual yang diyakininya : pemimpin visioner sangatlah profesionalitas terhadap apa yang diyakini, seperti nilai–nilai luhur yang ada di bangsa ini.

Membangun hubungan (relationship) secara efektif : pemimpin visoner sangatlah pandai dalam membangun hubungan antar-anggota, dalam hal memotivasi, memberi, membuat anggotanya lebih maju dan mandiri. Secara tidak langsung hubungan itu akan terjalin dengan sendirinya. Dia juga tidak malu–malu dalam memberi reward dan punishment terhadap anggotanya, tingkat integritasnya sangatlah tinggi

Innovative dan proaktif : dalam berfkir pemimpin vioner sangatlah kreatif dia mengubah pola berpikir konvesiomal menjadi paradigma baru, dia sosok pemimpin yang kreatif dan aktif. Dia selalu mengamati langkah–langkah ke depan dan isu–isu terbaru tentang organisasi/instasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image