Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Rafi Goutama Gunandi

Wirausaha Pintar (Kewirausahaan Aparatur Sipil Negara dan Pensiunan Untuk Kesejahteraan)

Bisnis | Monday, 10 Jan 2022, 21:48 WIB

Penulis :

Ketua: Rayhan Ahmad Subchan 20200110200010

Dospem: Muhammad Khoirul Anwar

Anggota: Subhan Putra Ramadhan 20200110200047

Anggota: Muhammad Rafi Goutama Gunandi 20200110200060

Abstrak

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan inovasi pelayanan publik PT Taspen (persero), Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk penerapan Inovasi Pelayanan Publik di PT Taspen (Persero). Inovasi yang dibuat oleh PT Taspen (Persero) adalah wirausahawan pintar, wirausahaan pintar adalah bentuk layanan extra miles dari TASPEN kepada para ASN dan pensiunan guna memperhatikan kesejahteraan dan kelangsungan hidup ASN di hari tua. Tujuan dari program ini adalah memberikan pemahaman dan membuka mindset serta minat ASN terhadap wirausaha melalui pembekalan-pembekalan guna mempersiapkan ASN menghadapi masa purna tugas. Program ini diharapkan membawa dampak terhadap terbukanya lapangan kerja baru sebagai sarana pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekitarnya, sehingga kesejateraan tidak hanya dinikmati oleh ASN/pensiunan tetapi juga oleh masyarakat setempat.

Kata kunci : penerapan inovasi, pelayanan publik

PENDAHULUAN

ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN terdiri dari dua kategori yaitu PNS dan PPPK. Pegawai negeri sipil yang selanjutnya disingkat adalah pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintah. Kesejahteraan ASN merupakan hal yang penting dalam memberdayakan sumber daya ASN-nya untuk meningkatkan kenyamanan serta produktivitas pegawai tanpa mengurangi upah. Pada beberapa perusahaan besar bentuk program kesejahteraan pegawai tidak hanya berupa uang. Tapi juga dalam bentuk lain misalnya saja seperti, perumahan, asuransi kesehatan, tunjangan ternasportasi, penyediaan makanan dan lain-lain.

Namun dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pegawai pemerintah, ASN tentu memiliki batasan dalam setiap hal, terutama dalam batasan usia yang sering disebut sebagai pensiun atau purna bakti. Untuk memasuki masa pensiun, terdapat beberapa ketentuan batas usia untuk berhenti bekerja, sebagiamana yang dimaksud dalam pasal 90 bahwa batas usia pension (BUP) seorang ASN harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk pejabat fungsional ialah, 58 tahun untuk pejabat administrasi, 60 tahun untuk pejabat pimpinan tinggi (Replubik Indonesia, 2014).

Selain itu ASN juga sering mengalami ketdaknyamanan yang dialami dimasa pensiun disebabkan oleh kurangnya persiapan sebelum memasuki masa pensiun. Oleh karena itu pemerintah dibantu PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN menggelar kegiatan Pelatihan Program Wirausaha Pintar Aparatur Sipil Negara (ASN). Program ini diharapkan membawa dampak terhadap terbukanya lapangan kerja baru sebagai sarana pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekitarnya, sehingga kesejahteraan tidak hanya dinikmati oleh ASN/pensiunan tetapi juga oleh masyarakat setempat. Program ini merupakan bentuk kontribusi TASPEN untuk ikut mendorong ekonomi bangsa dengan menambah jumlah entrepreneur yang sejalan dengan target 14 persen entrepreneurship di Indonesia. Program Wirausaha Pintar ASN termasuk dalam salah satu program kerja unit PKBL TASPEN yang menjadi program kerja klaster Asuransi TASPEN dan juga Asabri. Diharapkan melalui pelatihan ini maka wawasan para ASN dan calon pensiunan dapat terbuka sehingga mereka dapat mengetahui usaha yang cocok dan sesuai dengan hobi dan keseharian kehidupan mereka

METODE

Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif ialah mengumpulkan data pada latar ilmiah, dengan memakai metode ilmiah, serta dilaksanakan oleh orang yang memiliki ketertarikan dengan objek yang akan diteliti secara ilmiah (Gumilang, 2016).

Selain itu asumsi lain mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berupaya menafsirkan fenomena yang terjadi dengan metode yang ada. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang tidak menggunakan metode penelitian berbasis statistic ataupun cara kuantitatif lainnya. Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.

Data Sekunder

Data Sekunder ialah data yang didapat dari hasil mempelajari berbagai literatur, dokume dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan program wirausaha pintar. Data sekunder yang digunakan dalam riset ini berupa dokumen laporan kegiatan pertahun PT. TASPEN, artikel berita, artikel resmi PT.TASPEN, dokumen penunjang lain serta jurnal, buku, atau surat kabar

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Inovasi Pelayanan Publik berupa program wirausaha pintar di PT Taspen (Persero) Ada enam materi yang diberikan dalam program Wirausaha Pintar, yakni motivasi untuk berkarya dan hidup mandiri secara finansial di masa pensiun, manajemen keuangan menghadapi masa pensiun, pengenalan bisnis usaha mikro kecil & menengah, testimoni pensiunan ASN yang berhasil berwirausaha di masa pensiun, cara memasarkan atau marketing produk, serta pola hidup sehat menjelang dan di masa pensiun.

Melalui Program Wirausaha Pintar, Taspen memberikan pembekalan berupa sosialisasi mengenai entrepreneurship bagi para ASN yang dalam 2-3 tahun ke depan akan memasuki masa purnatugas. Diharapkan, mereka dapat mandiri secara finansial, serta mengurangi risiko penurunan kesehatan dan mental karena tetap produktif di hari tua.Taspen sebagai perusahaan asuransi bagi ASN, juga sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat umum. Program Wirausaha Pintar diharapkan dapat menjadi wujud aktif Taspen dalam membantu membuka lapangan pekerjaan baru dan menjadi wadah pemberdayaan masyarakat umum di lingkungan sekitar pensiunan ASN.

Hingga kini, tercatat jumlah peserta Program Wirausaha Pintar telah mencapai 82.582 ASN yang menjadi obyek pelatihan wirausaha dan 1.505 wirausahawan ASN. Program Wirausaha Pintar telah dilaksanakan di 57 kantor cabang Taspen dengan dukungan mitra perbankan. Pada tahun 2019, Program Wirausaha Pintar juga menjadi objek benchmark oleh GEPS Korea Selatan.

Inovasi Taspen ini memberi dampak langsung serta jangka panjang bagi para pensiunan ASN. Dampak langsung diberikan melalui materi pelatihan, seperti manajemen keuangan serta manajemen kesehatan fisik dan mental menjelang pensiun. Manajemen itu bisa langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. “Dampak jangka panjang dapat dirasakan melalui kemudahan pinjaman usaha yang didapatkan dari bank atau menjadi Mitra Binaan Taspen.Tujuan dari Program ini adalah memberikan pemahaman dan membuka midset serta minat ASN terhadap wirausaha melalui pembekalan tentang wirausaha guna mempersiapkan ASN menghadapi masa purnatugas.

PT Taspen (Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri) sebagai bank yang mengelola tabungan pensiunan ASN, mencoba untuk memberikan solusi bagi ASN yang menjelang akhir masa bakti, dengan meluncurkan program Kios Warga, PT Taspen ingin membekali ASN agar tetap berdaya dan produktif meski setelah pensiun. Program ini juga untuk mencegah perilaku konsumtif yang berlebihan.Program yang sudah berjalan selama empat tahun ini memulai pembinaan bahkan sebelum ASN tersebut dinyatakan pensiun.Hal ini dilakukan agar ASN ini terbiasa dengan aktivitas usaha ini, sehingga setelah benar – benar pensiun maka proses perpindahan kegiatannya bisa lebih smooth dan tidak gagap.PT Taspen menyebut program ini dengan istilah extra miles, demi sebuah keberlangsungan kesejahteraan hidup meski sudah tidak lagi mengabdi pada negara.

Hanya ASN yang terdaftar sebagai nasabah di PT Taspen yang bisa mengajukan sebagai peserta. Calon ASN Pensiunan mesti terlebih dahulu terdaftar di Taspen. Kemudian melakukan pengajuan dan dilakukan validasi data dengan pengisian form.Validasi ini mencakup validasi lokasi, validasi tempat usaha, hingga validasi dari bagian keuangan. Ada 2 paket starter kit modal usaha untuk para Wirausaha Pintar, sebutan bagi peserta program Kios Warga ini. Ada peralatan berupa rak dan alat transaksi pintar (ATP) dan juga fasilitas pengiriman stok barang.

Selain Kios Warga, PT Taspen juga mempunyai program unggulan lain untuk para calon pensiunan ASN. Namanya adalah Rumah Pangan Kita.Rumah Pangan Kita adalah program kerjasama dengan Bulog untuk menjadi pengecer produk Bulog berupa bahan makanan pokok.tujuan program Rumah Pangan Kita adalah untuk menyediakan produk yang murah, sehat dan memudahkan akses pangan kepada masyarakat.RPK merupakan kerjasama wirausaha antara Bulog dengan masyarakat untuk membuka outlet penjualan pangan pokok. Tentu semua kebutuhan outlet bahkan hingga rak display disediakan oleh Bulog.Dengan bimbingan dan pengawasan PT Bulog, diharapkan mampu menumbuhkan jiwa wirausaha dan sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat.Jaringan distribusi pangan ini juga menguntungkan bagi PT Bulog untuk stabilisasi harga bahan pangan dan pelayanan program pemerintah.

Progam Wirasusaha Taspen juga membuat program hidroponik dan ternak lele,program ini disebut dengan Bektram atau pembekalan keterampilan. Sudah berjalan selama 3 tahun dengan peserta tidak hanya dari pegawai ASN di kantor pemerintahan atau guru namun juga dari TNI dan Polri.Hidroponik merupakan metode budidaya sayuran ramah lingkungan karena tidak memerlukan pestisida atau herbisida yang beracun.Serta tidak memerlukan banyak air seperti bercocok tanam dengan cara konvensial. Karena aktivitas menanam sayur menggunakan pipa pralon yang dilubangi dengan jarak kerapatan 5 cm.

Kemudian air mengaliri pipa pralon secara terus menerus dengan menggunakan mesin kecil. Petani secara rutin menambahkan nutrisi pada air agar sayuran bisa tumbuh dengan optimal.Dalam beberapa metode, budidaya hidroponik diintegrasikan dengan kolam lele. Biasanya kolam lele pasti mengandung residu sisa makanan di bagian bawah kolam.Agar tidak perlu menguras kolam terlalu sering, air kolam itulah yang digunakan untuk mengaliri tanaman hidroponik.Air kolam disedot oleh mesin kemudian naik ke pralon, pada ujung pralon air dialirkan kembali ke kolam lele.Air yang kembali lagi ke kolam lele ini bisa lebih bersih karena kotorannya nyangkut di akar – akar tanaman sebagai nutrisi.

Tujuan dari program ini adalah memberikan pemahaman dan membuka mindset serta minat ASN terhadap wirausaha melalui pembekalan-pembekalan guna mempersiapkan ASN menghadapi masa purna tugas. Program ini diharapkan membawa dampak terhadap terbukanya lapangan kerja baru sebagai sarana pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekitarnya, Wirausaha Pintar akan membawa multiplier effect tidak hanya untuk ASN dan pensiunan, karena membuka lapangan kerja baru dan pemberdayaan masyarakat di lingkungannya, sehingga kesejateraan tidak hanya dinikmati oleh ASN/pensiunan tetapi juga oleh masyarakat setempat.

Hal ini merupakan bentuk kontribusi TASPEN untuk ikut mendorong ekonomi bangsa dengan menambah jumlah entrepreneur yang sejalan dengan target 14% entrepreneurship di Indonesia. Inovasi Taspen ini memberi dampak langsung serta jangka panjang bagi para pensiunan ASN. Dampak langsung diberikan melalui materi pelatihan, seperti manajemen keuangan serta manajemen kesehatan fisik dan mental menjelang pensiun. Manajemen itu bisa langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan melalui pelatihan ini maka wawasan para ASN dan calon pensiunan dapat terbuka sehingga mereka dapat mengetahui usaha yang cocok dan sesuai dengan hobi dan keseharian kehidupan mereka.

KESIMPULAN

Penerapan Inovasi Pelayanan Publik berupa program wirausaha pintar di PT Taspen Ada enam materi yang diberikan dalam program Wirausaha Pintar, yakni motivasi untuk berkarya dan hidup mandiri secara finansial di masa pensiun, manajemen keuangan menghadapi masa pensiun, pengenalan bisnis usaha mikro kecil & menengah, testimoni pensiunan ASN yang berhasil berwirausaha di masa pensiun, cara memasarkan atau marketing produk, serta pola hidup sehat menjelang dan di masa pensiun.

Melalui Program Wirausaha Pintar, Taspen memberikan pembekalan berupa sosialisasi mengenai entrepreneurship bagi para ASN yang dalam 2-3 tahun ke depan akan memasuki masa purnatugas. Hingga kini, tercatat jumlah peserta Program Wirausaha Pintar telah mencapai 82.582 ASN yang menjadi obyek pelatihan wirausaha dan 1.505 wirausahawan ASN. Program Wirausaha Pintar telah dilaksanakan di 57 kantor cabang Taspen dengan dukungan mitra perbankan.

Pada tahun 2019, Program Wirausaha Pintar juga menjadi objek benchmark oleh GEPS Korea Selatan. Tujuan dari Program ini adalah memberikan pemahaman dan membuka midset serta minat ASN terhadap wirausaha melalui pembekalan tentang wirausaha guna mempersiapkan ASN menghadapi masa purnatugas. Dengan meluncurkan program Kios Warga, PT Taspen ingin membekali ASN agar tetap berdaya dan produktif meski setelah pensiun. Program ini juga untuk mencegah perilaku konsumtif yang berlebihan.

Program yang sudah berjalan selama empat tahun ini memulai pembinaan bahkan sebelum ASN tersebut dinyatakan pensiun. PT Taspen menyebut program ini dengan istilah extra miles, demi sebuah keberlangsungan kesejahteraan hidup meski sudah tidak lagi mengabdi pada negara. Ada 2 paket starter kit modal usaha untuk para Wirausaha Pintar, sebutan bagi peserta program Kios Warga ini. Meluncurkan program Kios Warga, PT Taspen ingin membekali ASN agar tetap berdaya dan produktif meski setelah pensiun.

Selain Kios Warga, PT Taspen juga mempunyai program unggulan lain untuk para calon pensiunan ASN. Rumah Pangan Kita adalah program kerjasama dengan Bulog untuk menjadi pengecer produk Bulog berupa bahan makanan pokok.tujuan program Rumah Pangan Kita adalah untuk menyediakan produk yang murah, sehat dan memudahkan akses pangan kepada masyarakat. Jaringan distribusi pangan ini juga menguntungkan bagi PT Bulog untuk stabilisasi harga bahan pangan dan pelayanan program pemerintah. Lalu Taspen juga membuat program hidroponik dan ternak lele,program ini disebut dengan Bektram atau pembekalan keterampilan.

Tujuan dari program ini adalah memberikan pemahaman dan membuka mindset serta minat ASN terhadap wirausaha melalui pembekalan-pembekalan guna mempersiapkan ASN menghadapi masa purna tugas. Program ini diharapkan membawa dampak terhadap terbukanya lapangan kerja baru sebagai sarana pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekitarnya, sehingga kesejateraan tidak hanya dinikmati oleh ASN/pensiunan tetapi juga oleh masyarakat setempat.

Dan ini merupakan bentuk kontribusi TASPEN untuk ikut mendorong ekonomi bangsa dengan menambah jumlah entrepreneur yang sejalan dengan target 14% entrepreneurship di Indonesia. Program Wirausaha Pintar ASN termasuk dalam salah satu program kerja unit PKBL TASPEN yang menjadi program kerja klaster Asuransi TASPEN dan juga Asabri.

DAFTAR PUSTAKA

https://folderbisnis.com/tiga-program-wirausaha-pt-taspen-untuk-pensiunan-asn

https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/bisnis/2021/02/24/masa-pensiun-produktif-berkat-program-wirausaha-pintar-taspen

https://www.taspen.co.id/berita/detail/148

https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/GbmY9oyb-program-wirausaha-pintar-taspen-dorong-masa-pensiun-lebih-produktif

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image