Jangan-jangan Syahadat dan Keislamanku Palsu
Sastra | 2022-01-10 21:44:18Api Amarah
air mata ini telah kering tertumpah
untuk menauri untaian maaf darimu,
tapi, air mataku mambung
tak mampu memudurkan api amarahmu
nan panas kian membara
kau bebal, kau sombong
api amarahmu telah mengalahkan
panasnya api neraka nan membara
nan masih bisa dipudurkan
dengan setetes air mata penyesalan
Palsu dan Semu
rambut palsu, gigi palsu
ijazah palsu, gelar palsu
berita palsu, fakta palsu
pengabdian palsu, ketulusan pun ikut palsu
janji-janji politik palsu
kesejahteraan rakyat semu
kemakmuran dan keadilan pun ikut semu
jangan-jangan...
ibadah salatku palsu
puasa dan lebaranku palsu
haji dan umrahku palsu
jangan-jangan...
syahadat dan keislamanku palsu
jangan-jangan ketaatan ibadahku
hanya kamuflase untuk menutupi
ragam kepalsuan yang menyelimuti diri
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.