Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Antoneta Manginsela

Dampak Krisis Perubahan Iklim dan Tantangan Masa Depan Kawasan Afrika

Edukasi | Thursday, 11 Jan 2024, 16:30 WIB

Pada abad ini, perubahan iklim menjadi isu penting dan mendesak di seluruh dunia. Secara umum perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Perubahan iklim telah menyebabkan dampak yang signifikan di berbagai negara. Dampak ini mencakup perubahan suhu, pola hujan, peningkatan tingkat laut, dan fenomena cuaca ekstrem. Kawasan Afrika menjadi wilayah yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Meskipun kontribusinya terhadap emisi gas rumah kaca rendah, tetapi benua ini harus menghadapi risiko kerusakan sistemik terhadap perekonomian, infrastruktur, sistem air dan pangan, kesehatan, dan mata pencaharian.

Searing anak bermain di tanah retak coklat kering di panasnya gurun di Taman Nasional Namibia, Afrika.

Dalam laporan Greenpeace, Weathering the Storm: Extreme Weather events and Climate Change in Africa 2020menyebutkan bahwa dampak perubahan iklim terhadap Afrika adalah nyata dan sedang terjadi saat ini. Perubahan iklim membuat kawasan ini mengalami pemanasan dan kekeringan yang diperkirakan akan terus meningkat dengan kisaran mencapai 6oC. Hal ini berdampak pada gelombang panas yang lebih lama, kekeringan yang lebih dahsyat, curah hujan yang tidak dapat di prediksi, hingga kepunahan spesies hewan maupun tumbuhan. Afrika menjadi kawasan dengan negara rentan, mulai dari Republik Afrika Tengah hingga Somalia dan Sudan, mengalami dampak yang paling signfikan. Negara-negara ini lebih banyak mengalami bencana banjir, kekeringan, badai, dan guncangan terkait iklim lainnya dibandingkan negara lain. Pada tahun 2040, negara-negara ini akan menghadapi menghadapi suhu rata-rata di atas 35oC selama 61 hari dalam setahun. Kondisi seperti ini tentu menjadi tantangan utama di kawasan Afrika dalam menghadapi perubahan iklim yang terjadi.

Dampak perubahan iklim di Afrika mengakibatkan beberapa bagian di kawasan ini akan mengurangi pangan sebesar 30% dalam 10 tahun ke depan. Hal ini memberi tantangan pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu yang signifikan dan perubahan pola hujan mengancam ketahanan pangan, terutama di wilayah yang sangat tergantung pada pertanian. Perubahan iklim juga mempengaruhi sektor kesehatan dengan tingginya risiko penyebaran penyakit. Kawasan Afrika sangat menyadari penuh mengenai dampak perubahan iklim bagi benuanya. Hal ini membuat membuat dalam pelaksanaan COP21, semua negara Afrika telah berkomitmen untuk meningkatkan aksi iklim melalui pengurangan emisi gas rumah kaca dan membangun ketahanan. Bagi benua ini, adaptasi terhadap dampak buruk perubahan iklim sangat mendesak. Semua negara juga turut sepakat untuk mengambil tindakan kolektif terhadap kondisi ini dengan menjaga kenaikan suhu global tidak lebih dari 2°C.

Perubahan iklim telah memberi dampak besar, ketidakpastian dalam sektor pertanian, dan ancaman kesehatan masyarakat menunjukkan adanya krisis kompleks yang melibatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat sehari-hari. Maka dari itu, dibutuhkan kolaborasi global untuk megurangi emisi gas rumah kaca dan dukungan bagi pemerintah negara-negara kawasan dalam menghadapi masa depan masa depan yang penuh tantangan ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image