Prabowo Subianto Dapat Serangan Personal Saat Debat, Gen Pro Indonesia: Toxic untuk Generasi Muda
Politik | 2024-01-09 18:57:41DEPOK - Ketua Umum Generasi Pro Indonesia 2045, M. Dul Baykin memberikan respon terhadap dinamika debat ketiga capres dan cawapres, Minggu, 7 Februari 2024 kemarin.
M. Dul Baykin menyatakan pada debat ketiga Prabowo Subianto diserang secara personal oleh capres yang lain. Jika ruang publik mempertontongkan hal demikian maka dapat meracuni generasi muda.
"Serangan personal terhadap Prabowo Subianto merupakan racun atau toxic bagi generasi muda," kata M. Dul Baykin dalam keterangan tertulisnya, Selasa 9 Januari 2024.
Lanjutnya, sesorang yang suka menyerang secara personal orang lain sudah pasti memiliki gangguan kesehatan mentalnya, maka bahaya untuk generasi z dan milenial.
Selain itu, Alumni Universitas Indonesia ini menyebutkan juga bahwa seorang yang menyerang secara personal memiliki masalah moral dan etika.
"Seseorang yang memiliki masalah moral dan etika, pasti menyerang personal seseorang. Masalah ini sangat serius kalau mencemarkan ruang publik," ujarnya.
Ia pun berharap, debat presiden harus ada etika dan moral, debat pilpres merupakan pentas adu program atau kebijakan sosial bukan menyerang pribadi paslon.
Sementara Penasehat Gen Pro Indonesia, Tasrif M. Saleh, menyoroti sosok Anies Baswedan yang menyerang personal Prabowo Subianto di debat capres kemarin.
Menurut Tasrif, sosok Anies Baswedan memang tidak pantas menyentuh ranah etik, karena Prabowo Subianto berjasa dalam karir politiknya.
"Kita lihat sejarah Anies merupakan sosok gubernur yg diusung oleh Prabowo, tentunya ada etika politik yang harus dijunjung tinggi oleh Anies," ujar Tasrif.
Ia pun meyakini Prabowo Subianto memaafkan Anies yang menyerangnya secara personal, dan Prabowo akan fokus sosialisasi program dan gagasan.
Tasrif berharap bahwa Gen Pro Indonesia dalam menyambut visi Indonesia Emas 2045 terus mewarnai narasi ketahanan pangan untuk pertahanan nasional.
"Penting untuk Gen Pro Indonesia mewarnai narasi publik. Terutama ketahanan pangan sebagai salah saru ujung tombak pertahanan nasional," ujar Tasrif.***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.