Car Free Day Di Krakatau Junction Menjadi Pusat Kuliner Yang Sering Dikunjungi Pada Saat Weekend
Kuliner | 2024-01-09 01:22:07Cilegon, Minggu, 10 Desember 2023 - Pada awalnya, Car Free Day merupakan sebuah kampanye untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Kegiatan itu digelar di kota-kota besar di seluruh dunia setiap hari Minggu, yang sebenarnya sudah dimulai Belanda pada 25 November 1956.
Dikutip dari carfreedayindonesia.org, kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau CFD pertama kali digelar di Indonesia pada tahun 2021. CFD Cilegon termasuk area favorit bagi masyarakat Cilegon dan sekitarnya. Saat akhir pekan, banyak yang menjadikan tempat ini sebagai lokasi jogging, olahraga, berburu makanan, window shopping, juga arena bermain keluarga. CFD Cilegon ini biasa dimulai pukul 07.00-11.00 WIB.
Selain warga cilegon, 30 persen dari total pengunjung CFD Cilegon, merupakan orang luar Kota Cilegon. Ada yang dari Kota Serang, Anyer, Pandeglang, Lebak, juga luar Provinsi Banten seperti Depok dan Lampung. Itulah yang diungkapkan oleh Ketua Paguyuban Wirausaha Cilegon (Pawon) Asep Rachmatullah, saat diwawancarai. “Betul, ini tidak bohong. Kami pernah mengadakan survei, bahwa ada yang sengaja datang kesini dari Depok hanya untuk berbelanja di Car Free Day Cilegon. Dia tidak punya saudara atau kerabat, dan setelah ke sini, langsung pulang ke Depok,” ujar Asep.
Saat ini, pedagang yang aktif berdagang sebanyak 491, menempati tenda berukuran 2×2. Omzetnya pun cukup besar dibandingkan berjualan di tempat konvensional, yang bahkan dalam satu hari bisa mencapai Rp 1 miliar.
Ketua Pawon, Asep Rahmatullah, mengaku, saat ini antrian dalam waiting list di Paguyuban Wirausaha Cilegon (Pawon) sebanyak 341 pedagang.
“Pemerintah belum menambah lebih lebar lagi untuk kawasan CFD. Pawon pengennya bisa mengakomodir, tapinya kebiakannya ada di pemerintah,” ungkap Asep.
Pedagang yang sudah masuk waiting list harus menunggu bila ada stand yang kosong dan tidak digunakan sedikitnya selama sebulan. Atau ketika ada pedagang melanggar aturan yang sudah ditetapkan dan harus keluar, pedagang yang masuk daftar list bisa menempati stand.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.