Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Setiap Anak Akan Terdampak Gelombang Panas di Tahun 2050

Gaya Hidup | Monday, 08 Jan 2024, 05:40 WIB
Anak-anak menjadi salah satu kelompok rentan terdampak gelombang panas. Foto: Edi Yusuf/Republika via republika.co.id.

GELOMBANG panas diperkirakan akan berdampak pada hampir setiap anak di dunia pada pertengahan abad ini. Demikian menurut laporan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), yang menyebut perubahan iklim sebagai “krisis hak-hak anak.”

UNICEF mengeluarkan peringatan, beberapa waktu lalu, bahwa data baru menunjukkan setiap anak di Bumi, lebih dari 2 miliar secara keseluruhan, akan terkena “gelombang panas yang lebih sering, berlangsung lama dan lebih parah” pada tahun 2050 mendatang.

Sementara anak-anak di wilayah belahan utara akan mengalami peningkatan yang lebih dramatis, hampir setengah dari semua anak di Afrika dan Asia diperkirakan akan menghadapi paparan suhu yang sangat tinggi secara terus-menerus di atas 35 derajat Celcius.

“Krisis iklim adalah krisis hak-hak anak — dan telah mengambil korban yang menghancurkan kehidupan dan masa depan anak-anak,” kata Catherine Russell, direktur eksekutif UNICEF, dalam sebuah pernyataan.

Kebakaran hutan dan gelombang panas di India, Eropa dan Amerika Utara adalah “contoh lain yang serius dari dampak perubahan iklim pada anak-anak,” sambung Russell.

Sebuah studi baru-baru ini oleh World Weather Attribution juga menemukan perubahan iklim memicu kekeringan global, kebakaran, dan gelombang panas tahun ini.

Data baru yang diterbitkan dalam laporan UNICEF, yang bertajuk “Tahun Terdingin dari Sisa Hidup Mereka,” menunjukkan anak-anak menghadapi risiko lebih besar dari panas yang ekstrem. Anak-anak umumnya kurang mampu mengatur suhu tubuh mereka dibandingkan dengan orang dewasa, membuat mereka lebih rentan terhadap kondisi pernapasan kronis, asma dan penyakit kardiovaskular.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa meskipun emisi gas rumah kaca lebih rendah, suhu diperkirakan masih akan naik sekitar 1,7 derajat pada tahun 2050 dan dapat naik sebanyak 2,4 derajat dengan “skenario emisi gas rumah kaca yang sangat tinggi,” kata laporan itu.

UNICEF menggunakan data dalam laporan tersebut untuk menyerukan kepada semua negara agar menjadikan anak-anak sebagai fokus dari semua keputusan iklim di masa depan.

“Dunia sangat perlu berinvestasi dalam membangun ketahanan mereka — dan dalam mengadaptasi semua sistem yang diandalkan anak-anak untuk menghadapi tantangan iklim yang berubah dengan cepat,” kata UNICEF.

Sekjen PBB mengatakan panas ekstrem pada akhirnya akan mengancam umat manusia, dan ‘tidak ada negara yang kebal’

Di antara rekomendasi, UNICEF meminta negara-negara untuk bersiap dari sekarang dengan mengadaptasi layanan sosial untuk melindungi anak-anak, untuk mempersiapkan anak-anak untuk hidup di dunia dengan iklim yang berubah, untuk memprioritaskan anak-anak dalam semua keputusan keuangan iklim dan secara drastis mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mencegah perubahan iklim semakin parah.

“Anak-anak yang paling tidak bertanggung jawab atas perubahan iklim menanggung biaya terbesarnya,” jelas Vanessa Nakate, Duta Niat Baik UNICEF, sebagaimana dikutip United Press International.

“Semakin sering, semakin lama, dan lebih parah terkena gelombang panas anak-anak, semakin besar dampaknya terhadap kesehatan, keselamatan, nutrisi, pendidikan, akses ke air, dan mata pencaharian di masa depan,” tambahnya.***

Sumber: United Press International

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image