Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ruang Dakwah Medis Indonesia

Tata Cara Debat yang Baik dan Benar Serta Beretika

Eduaksi | 2024-01-07 21:58:12
Ilustrasi Cara Debat yang Baik dan Benar serta Beretika/Foto : KPU

Debat adalah proses komunikasi yang melibatkan diskusi terstruktur antara dua atau lebih individu atau kelompok yang berbeda pandangan atau pendapat mengenai suatu topik.

Adapun dalam tata cara debatnya, peserta berusaha meyakinkan pendengar atau juri bahwa pandangan atau pendirian yang dipertahankannya adalah yang paling kuat dan pantas diterima.

Proses lisan biasanya mencakup argumen berdasarkan fakta, logika, dan bukti yang relevan. Para pendebat menggunakan strategi komunikasi untuk menyampaikan argumen mereka secara persuasif dan efektif.

Tujuan dari debat bisa bermacam-macam, mulai dari membujuk orang lain untuk mengubah pandangan mereka, mempengaruhi keputusan atau kebijakan, hingga memperluas pemahaman terhadap suatu isu.

Prosedur argumentatif dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan, politik, bisnis, dan sosial. Debat biasa digunakan dalam acara debat formal, kompetisi debat, forum publik, debat politik, dan debat akademis.

Perdebatan juga dapat dilakukan secara lisan atau tertulis dan melibatkan debat tatap muka antar individu atau kelompok. Etiket debat mengacu pada serangkaian aturan dan prosedur yang mengatur jalannya debat.

Prosedur debat memberikan kerangka terstruktur untuk memastikan bahwa diskusi berlangsung adil, terorganisir dan produktif. Berikut langkah umum proses debat: Persiapan Sebelum debat dimulai, persiapkan diri secara matang.

Teliti dengan cermat topik yang Anda perdebatkan, Teliti argumen yang relevan, data terbaru, dan perspektif berbeda. Buatlah daftar pertanyaan dan jawaban yang mungkin muncul selama debat. Pahami argumen Anda sendiri dan argumen lawan Anda. Pendahuluan Mulailah dengan pendahuluan yang kuat dan meyakinkan.

Manfaatkan waktu ini untuk memperkenalkan topik, mengungkapkan sudut pandang Anda, dan menarik perhatian pendengar. Kalimat pembuka yang efektif akan menarik minat audiens Anda dan memungkinkan mereka memahami argumen Anda pada awalnya.

Mengembangkan Argumen Setelah pendahuluan, sampaikan argumen Anda secara terstruktur dan logis. Sampaikan argumen Anda dengan jelas dan kembangkan dengan bukti, fakta, dan contoh yang mendukung sudut pandang Anda.

Susun argumen Anda dalam urutan yang logis untuk secara bertahap membangun kekuatan argumen Anda. Menanggapi argumen lawan Setelah menyampaikan argumen, tanggapi argumen lawan dengan baik.

Dengarkan baik-baik apa yang mereka katakan dan berikan umpan balik yang terukur dan berdasarkan fakta. Jangan menyerang individu, tetapi fokuslah pada kelemahan atau kelemahan argumen mereka.

Gunakan logika dan bukti untuk membantah argumen lawan. Sanggahan dan Pertanyaan Tata Cara Debat Selanjutnya Setelah argumen lawan dibantah, maka argumen lawan dapat dibantah dengan kuat.

Manfaatkan kesempatan ini untuk merespons langsung argumen lawan, mengungkap kelemahan argumennya, dan memperkuat posisi Anda.

Gunakan pertanyaan-pertanyaan ini untuk menguji pemahaman mereka terhadap argumen dan memperjelas posisi mereka. Pada bagian terakhir, rangkumlah poin-poin utama yang Anda sampaikan.

Berikan kesimpulan yang kuat untuk mendukung pendapat Anda. Hindari menambahkan argumen baru pada kesimpulan. Manfaatkan kesempatan ini untuk menarik kesimpulan yang jelas dan meyakinkan.

Kemudian selama debat, ikuti etika debat yang benar dan dengarkan baik-baik argumen lawan Anda.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan dalam teorinya bahwa dalam melakukan debat ada tata cara yang baik dan benar supaya berjalan dengan lancar serta tidak terjadi debat kusir.

Yaitu salah satunya mengembalikannya dengan tata cara adab bermusyarah menurut Islam. Dalam pedoman tersebut dijelaskan secara lengkap alur bagaimana cara bermusyawarah yang baik dan benar.

“Tata cara debat apabila tidak dijalankan dengan benar maka akan mengakibatkan debat menjadi tidak terarah serta menjadi debat kusir”, ucap Prima.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image