Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Aksi Kolaboratif Edukasi Perubahan Iklim: Pengaruh Cat Reflektif Surya BeCool terhadap Kenyamanan Te

Iptek | Sunday, 07 Jan 2024, 14:51 WIB

Fenomena Urban Heat Island

Fenomena UHI merupakan fenomena meningkatnya suhu permukaan pada suatu kawasan perkotaan padat yang disebabkan oleh urbanisasi dan pertumbuhan kota. Fenomena UHI banyak terjadi di kota-kota besar Indonesia yang dapat berdampak pada pemanasan global.

Kota Bandung merupakan salah satu Kota di Indonesia yang mengalami peningkatan rata-rata suhu tahunan. Menurut catatan Badan Pusat Statistik Kota Bandung, hanya dalam kurun waktu 5 tahun Kota Bandung mengalami kenaikan rata-rata suhu tahunan sebesar 2,3°C dari angka 23,39° C pada tahun 2015 menjadi 25,69° C pada tahun 2020.

Kenaikan suhu rata-rata tahunan di Kota Bandung dapat berpengaruh besar terhadap kenyamanan termal bagi penduduknya. Desain dan kondisi bangunan yang tidak memenuhi standar kenyamanan termal dapat mengakibatkan heat stress atau gejala fisik yang mengganggu kesehatan pengguna bangunan akibat terpapar panas terlalu lama.

Menghadapi UHI dengan BeCool

Penentuan desain bangunan serta pemilihan material yang tepat dapat membantu pencapaian kenyamanan termal pada bangunan. Cool Roof atau atap yang dingin sangat dibutuhkan di daerah tropis seperti Indonesia, supaya bagian bawah atap tetap dingin dan nyaman untuk dihuni. Material CoolRoof ditandai dengan nilai Solar Reflectance Index (SRI) yang diukur menurut ASTM E1980 dan diberikan oleh Cool Roof Rating Council (CRRC).

BeCool merupakan salah satu produk material bangunan berupa cat untuk atap yang berfungsi untuk merefleksikan paparan sinar matahari, sehingga suhu ruangan dalam bangunan dapat tetap terjaga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kenyamanan termal pada bangunan Kantor Koramil 0618-07 Sukasari yang berada di Kota Bandung dan mengetahui pengaruh cat reflektif surya BeCool terhadap tingkat kenyamanan termal pada bangunan kantor tersebut.

Uji Coba BeCool pada Atap Kantor Koramil

Pada tahap awal penelitian, kami mengukur suhu termal ruangan bangunan. Tahap berikutnya, kami melakukan pengecatan pada bagian atap dan menunggu cat pada atap mengering selama 2 hari, cat yang kami pakai dalam penelitian ini adalah cat reflektif surya BeCool. Pada tahap akhir penelitian kami mengukur kembali suhu termal pada ruangan untuk mengetahui seberapa efektif cat reflektif surya tersebut bekerja.

Untuk mengumpulkan data pada penelitian ini, kami menggunakan Elitech RC-4 untuk mengukur suhu permukaan atap dan anemometer untuk mengukur suhu, kelembapan, dan kecepatan angin di dalam ruangan. Alat ini ditempatkan pada tempat tersebut dengan harapan memberikan perubahan yang signifikan sebelum dan sesudah pengecatan. Pengolahan data akan mengacu pada SNI 03-6572-2001 dimana kenyamanan termal dibagi 12 menjadi tiga bagian, yakni

(1) sejuk nyaman, dengan temperatur 20,5°C ~ 22,8°C,

(2) nyaman optimal, dengan temperatur 22,8°C ~ 25,8°C, dan

(3) hangat nyaman, 25,8°C ~ 27,1°C.

Kelembaban udara relatif yang dianjurkan di daerah tropis adalah 40% ~ 50%.

Pengaruh BeCool terhadap Suhu dan Kenyamanan Termal Kantor Koramil

Setelah dilakukan uji coba pada bangunan Koramil menggunakan cat reflektif surya BeCool didapatkan penurunan rata-rata suhu harian pada permukaan atap koramil sebesar 6.5°C (dari 38.1°C menjadi 31.6°C), dan penurunan rata-rata harian indoor sebesar 3.1°C. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa penggunaan cat reflektif BeCool pada bangunan koramil mampu membantu bangunan mengalami penurunan rata-rata suhu harian dan memberikan kenyamanan termal kepada penghuni Koramil 0617-07 Sukasari untuk beraktivitas dengan nyaman.

Tim Peneliti:

 

  1. Alingga Syaudina
  2. Fathir Rizky Aulia Mahmoed
  3. Febrina Vira Amalia
  4. Ian Renaldi Gea
  5. Muhama Wijdan Safari
  6. Nabila Alya Pramanti
  7. Rachel Beata Sidabutar
  8. Radya Pamungkas
  9. Sherly Divatiara
  10. Tazkiyah Maharani Nursiam
  11. Zalfa Salsabila Putri

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image