Kehidupan Kota Bikin Pohon Kian Merana
Gaya Hidup | 2024-01-07 12:13:53BANGUNAN, polusi, tanah yang buruk, serangga, dan bahkan tabrakan mobil dapat meningkatkan kerusakan dan hilangnya pohon. Dan sekarang, temperatur Bumi yang kian memanas membuat kehidupan pohon semakin sulit.
Ambil contoh kasus, antara tahun 2016 dan 2021, sebuah laporan dari kota Seattle di negara bagian Washington mengatakan kota itu kehilangan sekitar 255 hektar tutupan pohon. Laporan itu menyebut perubahan iklim sebagai salah satu penyebab hilangnya tutupan pohon di kota itu.
Seorang ahli pohon di Arboretum Taman Washington, Shea Cope, mengatakan bahwa bukti-bukti menunjukkan adanya stres pada pohon maple dan hemlock.
“Pohon-pohon itu hanya diisi dengan kerucut atau biji. Ini semacam upaya terakhir mereka untuk bereproduksi.
Nicholas Johnson, pakar pohon di Seattle City Parks, menyatakan jika temperatur Bumi yang memanas ini berlanjut, kita akan mengalami banyak pohon mati.
“Di bawah panas. Pohon menjadi lemah. Sama seperti manusia,” katanya.
Efek cuaca ekstrem
Sementara itu, para peneliti dari Prancis dan Australia mempelajari pengaruh suhu yang lebih panas dan lebih sedikit hujan pada lebih dari 3.100 pohon dan tumbuhan di 164 kota di 78 negara.
Mereka menemukan sekitar separuh pohon di banyak kota mengalami kondisi iklim di luar batasnya. Mereka juga menemukan bahwa pada tahun 2050 mendatang, hampir semua pohon yang ditanam di kota-kota Australia tidak akan bertahan.
David Nowak, pensiunan ilmuwan untuk Dinas Kehutanan AS, mengatakan bahwa bukan perubahan bertahap yang akan menjadi masalah. Namun, menurutnya, pergolakan ekstrem dari terlalu banyak air, terlalu sedikit air, terlalu banyak angin, dan intensitas badai (yang) akan menyebabkan perubahan yang cepat ini.
Sekadar ilustrasi, pada tahun 2005, badai Katrina menghancurkan sekitar 10 persen pohon di New Orleans, Louisiana, kata Michael Karam, Direktur Taman dan Parkways. Dan pada tahun 2021, lanjutnya, badai Ida menumbangkan banyak pohon baru.
Dengan adanya perubahan iklim, para peneliti juga khawatir bahwa banyak kota akan kehilangan pohon yang baru ditanam sebelum mencapai usia dewasa — antara 10 hingga 20 tahun.***
Sumber: Associated Press, Voice of America
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.