Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adinda Balqis Mutiara Sani

Sianida, Bisakah Membunuhmu?

Desas Desus | Friday, 05 Jan 2024, 18:45 WIB

Belakangan ini, berita mengenai insiden kopi berisi sianida yang mengakibatkan kematian Mirna Salihin semakin banyak tersebar. Kasus ini berujung pada penuduhan terhadap Jessica Wongso sebagai pelaku pembunuhan. Sianida merujuk pada sekelompok senyawa yang mengandung gugus siano yang ditemukan secara alami dalam berbagai bentuk.

Racun sianida, atau yang juga dikenal sebagai asam sianida, adalah senyawa kimia yang terdiri dari atom karbon dan nitrogen, umumnya dalam bentuk ion sianida. Senyawa ini dapat dengan cepat menghambat proses metabolisme dalam tubuh manusia dan sangat berbahaya jika terhirup, tertelan, atau diserap melalui kulit.

medium.com

Kasus pembunuhan Mirna Salihin kembali menjadi perbincangan luas karena kemunculan video dokumenter berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso" yang baru-baru ini dirilis di Netflix. Film ini memicu berbagai spekulasi baru dan mengungkap sejumlah kejanggalan dalam kasus yang dikenal sebagai kasus kopi sianida. Sebagaimana diketahui, Jessica Kumala Wongso telah dihukum penjara selama 20 tahun setelah dinyatakan bersalah dalam persidangan sebagai terduga pelaku pembunuhan dalam kasus tersebut.

Klasifikasi Sianida

Sianida dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, termasuk sianida bebas, sianida sederhana, kompleks sianida, dan senyawa turunan sianida. Sianida bebas merujuk pada bentuk molekul dan ion sianida yang dilepaskan melalui proses pelarutan dan disosiasi senyawa sianida, yang menentukan tingkat toksisitasnya. Kedua bentuk ini berada dalam keseimbangan bergantung pada pH, sehingga konsentrasi HCN (asam sianida) dan CN‒ (ion sianida) dipengaruhi oleh nilai pH. Pada pH di bawah 7, seluruh sianida berwujud HCN, sementara pada pH di atas 10,5, seluruh sianida berwujud CN‒.

Sianida sederhana merujuk pada garam-garam anorganik yang terbentuk dari reaksi sianida dengan natrium, kalium, kalsium, dan magnesium. Definisi lain dari sianida sederhana adalah garam dari asam sianida (HCN) yang, ketika larut dalam larutan, menghasilkan kation alkali bebas dan anion sianida. Penggunaan umum bentuk sianida sederhana terjadi dalam proses leaching emas. Sianida sederhana dapat larut dalam air dan mengalami ionisasi dengan cepat dan sempurna, menghasilkan sianida bebas dan ion logam.

Kompleks sianida melibatkan interaksi dengan logam-logam seperti kadmium, tembaga, nikel, perak, dan seng. Ketika kompleks sianida terlarut, jumlah HCN yang dihasilkannya dapat bervariasi atau bahkan tidak muncul sama sekali tergantung pada stabilitas kompleks tersebut. Stabilitas kompleks sianida dapat beragam tergantung pada logam pusat yang terlibat. Kompleks sianida yang lemah, seperti yang terbentuk dengan seng dan kadmium, mudah terurai menjadi sianida bebas. Sementara itu, kompleks sedang, termasuk kompleks sianida dengan tembaga, nikel, dan perak, cenderung lebih sulit terurai. Sebaliknya, kompleks kuat seperti kompleks sianida dengan emas, besi, dan kobalt memiliki kecenderungan untuk sulit terurai, menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada sianida bebas. Senyawa turunan sianida mencakup SCN‒ (tiosianat), CNO‒, dan NH3 (amonia), yang biasanya dihasilkan melalui proses sianidasi, degradasi alam, dan pengolahan limbah yang mengandung sianida.

Ketoksikan / Bahaya Sianida

Hidrogen sianida (HCN) dalam bentuknya dapat menyebabkan kematian dengan cepat jika terhirup dalam konsentrasi tertentu. Konsentrasi HCN yang dapat fatal bagi manusia jika dihirup selama 10 menit adalah sebanyak 546 ppm. Adanya gangguan pada sistem pernapasan, jantung, sistem pencernaan, dan sistem peredaran darah yang terkait dengan paparan sianida pada manusia dalam konsentrasi tertentu telah teridentifikasi.

Keracunan sianida memiliki potensi fatal dan dapat mengakibatkan kehilangan nyawa seseorang. Kondisi ini umumnya timbul ketika seseorang secara tidak sengaja menghirup atau menelan sianida. Saat kejadian tersebut terjadi, gejala seperti kesulitan bernapas, kejang, kehilangan kesadaran, dan bahkan henti jantung biasanya muncul. Inilah yang membuat keracunan sianida menjadi suatu kondisi yang berakibat fatal. Sianida sendiri merupakan senyawa kimia yang dapat berwujud sebagai gas atau kristal. Beberapa jenis sianida yang dapat membahayakan jika terhirup meliputi hidrogen sianida, klorida sianida, sodium sianida, dan potasium sianida. Paparan terhadap sianida dapat menyebabkan sel-sel tubuh mengalami kekurangan oksigen, mengganggu fungsi sel-sel tersebut, dan pada akhirnya menyebabkan kematian.

Terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa Jessica Wongso sangat diduga sebagai tersangka. Namun, film dokumenter berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso” juga mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam kasus kopi sianida tersebut. Salah satu contohnya adalah wajah Mirna yang tampak membiru, padahal korban sianida seharusnya menunjukkan gejala kemerahan. Selain itu, dokter yang memeriksa jenazah Mirna selama 70 menit sejak kematian mengakui tidak menemukan kadar sianida dalam lambung. Meskipun demikian, seorang saksi ahli toksikologi yang dihadirkan oleh pihak keluarga Mirna menyatakan bahwa terdapat 0,2 mg sianida per liter darah dalam lambung jenazah setelah tiga hari meninggal, atau setelah dilakukan autopsi kembali.

Hal ini menjadi perhatian karena dosis sianida yang dapat menyebabkan kematian biasanya berkisar antara 50-176 mg. Perbedaan antara penemuan sianida dan konsentrasi sianida yang mematikan sangat signifikan, terutama karena sianida ditemukan setelah tiga hari kematian. Pada tahap awal persidangan, jaksa mendakwa Jessica atas tuduhan meracuni Mirna dengan sianida dalam jumlah tinggi, yaitu sekitar 5 miligram, yang dikombinasikan dengan es kopi Vietnam.

Meskipun demikian, sianida tetap merupakan zat yang sangat beracun dan berbahaya yang dapat merenggut nyawa seseorang. Keberlanjutan kemudahan dalam menjual dan membeli sianida seharusnya menjadi perhatian bagi aparat berwenang, agar tidak setiap individu dapat mengaksesnya dengan mudah. Terlebih lagi, mengingat harga per gram sianida yang terbilang terjangkau, yaitu sekitar Rp. 38.700. Proses perolehan sianida pun cukup sederhana, dapat dilakukan secara online atau dengan mengunjungi toko kimia atau farmasi. Seharusnya, setiap anggota masyarakat memiliki kesadaran tentang penggunaan bahan kimia, terutama yang bersifat berbahaya seperti sianida, dalam konteks transaksi jual beli.

Sianida memiliki risiko yang sangat tinggi terhadap kesehatan tubuh. Bersifat sangat beracun apabila terhirup, tertelan, atau diserap melalui kulit, dan dapat mengakibatkan dampak fatal, bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dan menghindari penggunaan sianida. Mengetahui informasi yang lebih mendalam tentang sianida juga menjadi kunci untuk menghindari risiko penggunaannya.

Oleh: Adinda Balqis Mutiara Sani (Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image