Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ruang Dakwah Medis Indonesia

Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah atau Hipotensi

Eduaksi | 2024-01-04 10:21:12
Penatalaksanaan Hipotensi berbeda dengan penatalaksanaan hipertensi/Foto : Pexels

Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Ketika tekanan darah berada di bawah angka tersebut, seseorang dapat dikatakan memiliki tekanan darah rendah atau rendah.

Tekanan darah rendah ditandai dengan beberapa gejala seperti : kelelahan, pusing atau kepala terasa ringan, mual, kesadaran menurun, pandangan kabur, kurang konsentrasi, dan pingsan.

Hipotensi biasanya tidak berbahaya dan siapapun bisa mengalaminya. Pada orang sehat, tekanan darah rendah tanpa gejala yang mengkhawatirkan biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran dan tidak memerlukan pengobatan.

Namun pada beberapa kasus, tekanan darah rendah yang tiba-tiba bisa menjadi masalah serius atau pertanda penyakit tertentu yang diderita seseorang, terutama pada orang lanjut usia.

Sebab kejadian hipotensi apabila dibiarkan bisa membahayakan keselamatan pasien. Tekanan darah dapat berubah seiring berjalannya waktu, tergantung kondisi fisik dan aktivitas masing-masing orang.

Kondisi ini wajar terjadi karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain usia dan genetik. Selain itu, hipotensi juga dapat disebabkan oleh kondisi atau penyakit tertentu, seperti: Kehamilan Tekanan darah saat hamil Kehamilan akan menurun ketika jumlah darah yang beredar di tubuh ibu hamil meningkat.

Penggunaan obat-obatan tertentu mempunyai efek seperti : antihipertensi, termasuk furosemide, atenolol, propranolol, levodopa, dan sildenafil.

Ketidakseimbangan hormon Beberapa penyakit, seperti diabetes dan penyakit tiroid, mengurangi jumlah hormon dalam darah, sehingga menurunkan tekanan darah.

Dehidrasi Saat kekurangan cairan atau dehidrasi, volume darah juga bisa berkurang. Kondisi ini dapat menyebabkan turunnya tekanan darah. Bila infeksi yang terjadi pada jaringan mulai masuk ke aliran darah (sepsis), tekanan darah bisa terjadi penyakit jantung yang akan mengakibatkan terganggunya fungsi jantung sehingga jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik sehingga menurunkan tekanan darah.

Salah satu penyakit jantung yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah adalah syok kardiogenik. Defisiensi nutrisi Defisiensi vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia dan mengakibatkan penurunan tekanan darah.

Pendarahan Kehilangan darah dalam jumlah besar akibat trauma dapat mengurangi volume darah dan aliran darah ke berbagai jaringan tubuh, sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah secara tajam.

Reaksi alergi yang parah Beberapa bahan pemicu alergi (alergen) dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah (syok anafilaktik) yang mempunyai efek menurunkan tekanan darah.

Jika Anda terdiagnosis menderita tekanan darah rendah, ada beberapa cara yang dapat membantu Anda meningkatkan tekanan darah, misalnya : Perbanyak minum air putih, salah satu penyebab tekanan darah rendah adalah dehidrasi. Jadi minumlah banyak air untuk meningkatkan volume darah dan mencegah dehidrasi.

Istirahat yang cukup dan jika berdiri terlalu lama segera duduk atau berbaring karena berdiri terlalu lama juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Mengurangi kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol. Minum alkohol dapat menyebabkan dehidrasisehingga akan berinteraksi terhadap obat – obatan yang bisa menyebabkan tekanan darah menjadi rendah.

Tingkatkan asupan natrium. Natrium ditemukan di banyak makanan. Natrium juga merupakan bagian dari garam. Garam dapat meningkatkan volume darah dan meningkatkan tekanan darah. Orang dengan tekanan darah rendah sebaiknya meningkatkan asupan garam tetapi tidak berlebihan.

Olah raga teratur Agar tetap bugar dan tekanan darah tetap stabil, Anda perlu rutin berolahraga selama 30 menit minimal dua kali seminggu. Pilihlah jenis latihan kardiovaskular yang dapat membantu meningkatkan detak jantung Anda.

Makan makanan seimbang Tekanan darah rendah dan efek samping lainnya bisa terjadi jika Anda kurang makan.

Hindari perubahan posisi secara tiba-tiba. Duduk atau berdiri dengan cepat dapat menyebabkan sakit kepala ringan, pusing, atau mungkin pingsan pada penderita tekanan darah rendah. Idealnya, jika ingin bangun dari posisi tidur, cobalah mencondongkan tubuh, lalu duduk perlahan beberapa saat lalu berdiri.

Minum obat tekanan darah. Perawatan untuk tekanan darah rendah yang cukup parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari seringkali memerlukan pengobatan lebih lanjut di instalasi gawat darurat.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan dalam teorinya bahwa penanganan tekanan darah tinggi dan tekanan darah rendah sangatlah berbeda. Pada pasien yang masih sadar dan tidak sadar juga sangatlah berbeda.

“Pada pasien hipotensi yang mengalami pingsan, tidak dianjurkan untuk langsung diberi minum air putih hangat dikarenakan bisa menyebabkan tersedak. Posisi yang pertama yang dilakukan adalah posisi transdeberg yaitu posisi kaki lebih tinggi daripada kepala”, Ucap Prima. *Red

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image