Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sutanto

Serunya Membuat Ilustrasi Cerita Ala KYM

Eduaksi | 2022-01-06 22:31:43
Founder KYM, Vitriya Mardiyati

Sebuah cerita, apakah itu cerita anak, atau cerita fabel akan lebih menarik bagi anak untuk membacanya jika diberi ilustrasi.

Ilustrasi bisa berupa foto atau lukisan untuk membantu memperjelas isi cerita.

Ilustrasi yang berupa lukisan bisa dibuat secara manual ataupun digital. Bagi yang memiliki bakat melukis mungkin tidak masalah untuk membuat secara manual, namun bila kemampuan melukisnya pas-pasan maka melalui opsi digital adalah solusinya.

Nah, rupanya Komunitas Yuk Menulis dengan foundernya Vitriya Mardiyati menjembatani permasalahan itu dengan mengadakan even Workshop Membuat Cerita Anak

dan ilustrasi Lewat Handphone mulai Ahad (2/1/2022) secara daring dan akan berlangsung sekitar sebulan. Meski dilakukan secara daring namun ternyata ada 279 peserta dari seluruh penjuru Indonesia yang antusias mengikuti. Agar lebih efektif maka dari 279 peserta tersebut, workshop dibagi dua sesi yakni sore dan malam hari.

Sebagai narasumber, Vitriya merasa sangat bahagia karena meski peserta terdiri dari berbagai profesi juga banyak yang tak muda lagi, namun semangat mengikuti kegiatan begitu luarbiasa.

“Saya sangat bahagia, para peserta begitu bersemangat mengikuti workshop. Dan saya mencoba tidak terlalu banyak teori namun seimbang antara praktik dan teorinya. Meski saya tantang dengan tugas setiap selesai penjelasan, ternyata semua mengirim tugas dengan baik,” jelas Vitriya.

Guru MTsN 3 Bantul, Sutanto

Guru MTsN 3 Bantul, Sutanto yang setia di KYM sejak Maret 2020 tak ketinggalan ikut even ini. Manfaatnya sangat dirasakan, karena dia telah menulis beberapa buku cerita anak dan fabel namun samasekali belum ada ilustrasi, Jadi dia merasa tertantang untuk menguasai materi tersebut agar buku yang ditulis berikutnya bisa dilengkapi dengan ilustrasi yang sesuai dengan isi cerita.

“Obsesi saya ingin tetap menulis cerita anak dan fabel namun ada ilustrasinya agar anak-anak lebih tertarik membaca,” ungkapnya.

Kepala SD Tamansiswa Endang SW

Sementara Kepala SD Tamansiswa Jetis Yogyakarta Endang Sri Werdiningsih,S.Pd.

Merasa senang dan antusias, karena mendapat ilmu baru.penjelasannya dengan metode yang menarik, mudah dipahami, dan juga memacu semangat untuk terus berkarya dan membangkitkan literasi untuk negeri.

“Di KYM membuat apa yang semula dirasa tidak bisa kita buat, ternyata kita bisa membuat dan bermanfaat. Pokoknya saya ingin membuat buku cerita ilustrasi dan ada hubungannya dengan karakter serta sesuai untuk usia anak-anak,” imbuh Endang.

Guru SMK Sedayu, Sri Rahayu

Guru SMK Sedayu, Dra. Sri Rahayu, M.Pd awalnya hampir patah semangat, namun setelah membaca materi langkah demi langkah semakin terlihat titik terangnya. Tugas pertama membuat Ilutrasi Roni dan Damar, tugas kedua semakin nyata hasilnya.

Dia tak menyangka dalam usia 58 tahun bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi Bersama KYM.

“Saya harus bisa membuat buku dilengkapi gambar-gambar yang sesuai dengan tema. Rasanya bangga dan senang bukan main karena ilmu makin bertambah,” akunya.

Siti Jubaidah

Kepala SD yang beralamat di Klebakan, Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo, Siti Jubaidah sangat tertarik dan tertantang untuk belajar. Meski sering ketinggalan karena kemampuan yang tidak sepadan dengan anggota lain namun tetap semangat mengikuti. Harapannya dia bisa membuat buku cerita yang dilengkapi dengan gambar.

Giyoto bersama para siswanya

Guru yang tinggal di Potorono Banguntapan Bantul, Giyoto, M.Pd merasakan sensasi yangh berbeda ikuti kegiatan ini.

“Workshop ilustrasi kali ini sangat menarik sekaligus menantang. Saya merasa tertantang untuk membuat buku dengan ilustrasi yang menarik. Buku bergambar atau cerita bergambar tentu sangat disukai anak-anak bahkan orang dewasa juga senang yang bergambar. Target saya ingin mempunyai karya buku dengan ilustrasi,” katanya optimis.

Praktisi Iklan dari Tangerang, Andriani L. Soetoto merasa senang dan seru, karena menjadi termotivasi membuat berbagai macam ilustrasi (gambar ) buku anak. Dia ingin membuat buku anak kedua dengan ilustrasi yang dibuat sendiri. Di KYM Andriani sangat senang karena terpicu untuk terus berkarya. Apalagi Buku Fabel cerita anak pertama yang berjudul “Bobi Ingin Melihat Piramida Tahun 2021” belum bergambar.

Guru MAN 1 Jukon Progo Nur Hidayati

Guru Matematika MAN 1 Kulon Progo Nur Hidayati sangat bahagia bisa mengikuti workshop. Dia mengakui bahwa ternyata menulis itu membahagiakan, sehingga ingin di membuat buku solo dengan ilustrasi

Bunda Vivin

Very exciting!! Begitulah kata Guru TK Marsudirini Solo yang akrab dipanggil Bunda Vivin setelah merasakan ikut workshop.

Vivin merasa sangat diberkati. Selalu ada tantangan untuk menulis, menulis dan menulis, yang akhirnya saya jadi banyak membaca, membaca dan membaca..

“Dari awal saya ikut KYM saya punya mimpi bisa menulis buku cerita anak bergambar, tapi saya tidak pandai menggambar. Begitu ada even ini, saya loncat-loncat kegirangan. Saya ingin punya buku cerita anak bergambar karya saya sendiri, untuk anak didik saya. Melalui KYM saya bisa meluaskan kapasitas saya, meskipun hanya guru TK saya bisa menulis banyak buku bahkan dapat berkolaborasi dengan tokoh keren,” terangnya sembari menyunggingkan senyum.

Guru dari Kabupaten Agam. Provinsi Sumatera Barat, Rita Febrianti, S.Pd.I sangat terkesan mengikuti workshop. Selama mengikuti workshop dia merasa bersemangat karena banyak ilmu yang didapat dari setiap materi yang disampaikan melalui WhatsApp setiap hari.

Rita berkeinginan bisa melahirkan satu buah buku cerita anak bergambar.

“Selama saya bergabung di KYM banyak manfaat yang saya rasakan seperti mendapat wawasan pengetahuan yang baru mengenai dunia kepenulisan, teman-teman baru yang didalamnya terdiri dari orang-orang yang penuh semangat dan saling menguatkan, bisa berbagi suka dan duka, mengasah jiwa sosial dan kepekaan terhadap anggota serta banyak manfaat yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu,” pungkasnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image