Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Supadilah

Perbedaan Kesejahteraan Guru dan Pegawai

Curhat | 2024-01-02 07:59:09
Sumber gambar: Bing ai photo creator

Dalam sebuah kantor terlihat banyak orang dengan beragam tugasnya. Ibarat struktur organisasi ada yang memimpin dan dipimpin. Selain perbedaan tugas mereka juga berbeda dalam hal pendapatan atau gaji.

"Sejak pindah ke yayasan, mereka gajinya gede-gede ya."

"Emang iya? Emang berapaan gajinya?"

"Kalau begitu mau."

"Mau apa?"

"Mau jadi pegawai yayasan."

"Ya sudah. Kalau ada rekrutmen pegawai baru mendaftar aja."

Lembaga ini memang terlihat mencolok sekali. Banyak pegawainya terlihat lebih sejahtera daripada sebelumnya. Apa indikatornya? Salah satunya adalah punya kendaraan roda empat. Sementara guru-gurunya hampir tidak ada yang punya kendaraan. Apalagi jika mengandalkan gaji.

Oh ya bicara masalah gaji memang terlihat kontras sekali. Pegawai bisa lebih besar gajinya daripada guru meskipun pengabdiannya lebih lama Sang Guru.

Ada pegawai yang baru 4 tahun bekerja gajinya lebih besar daripada guru yang 16 tahun bekerja. Dari mana bisa tahu?

Dari guru yang menjadi bendahara Yayasan juga. Di sanalah ada data gaji guru dan pegawai.

Padahal dilihat dari beban kerjanya jauh lebih berat dan besar Sang Guru. Mengapa demikian? Bayangkan bahwa guru harus menghadapi murid, menghadapi manusia, dengan berbagai tingkah lakunya. Bisa kesal, capek, dan marah karena ulah murid-murid.

Bagi guru kelas rendah bahkan menghadapi nangis, rewel, atau anak-anak yang buang air besar. Belum lagi kalau anak-anak tantrum, berkelahi, dan sebagainya.

Sementara guru kelas tinggi menghadapi siswa yang beranjak remaja atau sudah remaja yang bandel, sedang mencari jati diri, kan banyak melakukan kenakalan remaja pada umumnya.

Sementara pegawai menghadapi mesin atau guru. Padahal guru adalah manusia dewasa. Sudah punya kematangan dalam berpikir dan bersikap. Tentu tantangannya tidak sebesar itu.

Padahal guru harus sudah siap sejak jam 07.00 pagi. Mereka harus sudah di sekolah, rapi seragamnya, termasuk pakai sepatu. Sementara sang pegawai terlihat sering terlambat, tidak rapi seragamnya, atau sering tidak memakai sepatu. Seakan kontras sekali kedisiplinan yang ditegakkan antara guru dan pegawai.

Kalau ditinjau dari masa pengabdian dan besarnya tantangan yang dihadapi rasanya kok tidak adil kalau gaji guru lebih kecil dari gaji pegawai. Ah, mungkin ada pertimbangan lain. Ya sudahlah..

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image