Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Sekitar 26 Persen Penduduk Dunia tidak Memiliki Air Minum yang Aman

Info Terkini | Tuesday, 02 Jan 2024, 05:17 WIB
Air minum merupakan kebutuhan krusial. Foto: Putra M Akbar/Republika via republika.co.id

PENGGUNAAN air di dunia diperkirakan akan terus meningkat. Guna memenuhi kebutuhan air minum yang aman, dibutuhkan kerjasama lintas sektoral dengan dukungan dana yang memadai.

Richard Connor, editor Laporan Pembangunan Air Dunia PBB 2023, mengatakan bahwa perkiraan biaya untuk memenuhi tujuan PBB untuk air bersih berkisar antara $600 miliar hingga $1 triliun.

Connor mengatakan pentingnya untuk mengembangkan kemitraan dengan investor, pemodal, pemerintah, dan kelompok perubahan iklim. Bentuk kemitraan ini, kata Connor, akan memastikan bahwa uang yang dikeluarkan akan menyediakan air minum bagi 2 miliar orang yang tidak memilikinya dan sanitasi bagi 3,6 miliar orang yang kekurangan.

Laporan tersebut memperingatkan bahwa penggunaan air di seluruh dunia tumbuh satu persen per tahun “dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat yang sama dengan tahun 2050.”

Connor mengatakan peningkatan permintaan terjadi di negara-negara berkembang dan ekonomi baru. Itu karena daerah perkotaan dan industri menggunakan lebih banyak air.

Pertanian saja, kata Connor, menggunakan 70 persen persediaan air dunia sehingga harus direncanakan dengan lebih baik.

Laporan itu juga mengatakan bahwa kekurangan air musiman akan meningkat di Afrika Tengah, Asia Timur, dan sebagian Amerika Selatan. Hal tersebut hasil dari peningkatan suhu di atmosfer bumi.

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB mengatakan rata-rata 10 persen dari populasi global tinggal di negara-negara dengan tekanan air yang tinggi atau kritis.

Disebutkan dalam laporan PBB bahwa banjir di daerah tropis dekat Khatulistiwa telah meningkat 2,5 kali lipat. Namun Connor mengatakan kondisi cuaca yang melibatkan kurangnya hujan, atau kekeringan, lebih sulit ditentukan.

Menurutya, peningkatan intensitas atau frekuensi kekeringan dan ‘panas ekstrem’ dapat terjadi di sebagian besar wilayah sebagai akibat langsung dari perubahan iklim.

Connor menambahkan, penghasil polusi terbesar adalah air limbah yang tidak diolah. Dia mengatakan 80 persen air limbah di seluruh dunia tidak diolah. Tetapi, di negara-negara berkembang, “hampir 99 persen.”***

Sumber: Associated Press

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image