Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Shindy Faginza

Apa yang Mendukung Remaja Melakukan Perilaku Seks Pranikah?

Edukasi | Monday, 01 Jan 2024, 17:53 WIB
Faktor yang mendukung perilaku seks pranikah. Sumber foto: Photo by Vija Rindo Pratama: https://www.pexels.com/photo/man-holding-baby-s-breath-flower-in-front-of-woman-standing-near-marble-wall-935789/

Sudah bukan hal asing lagi saat kita mendengar jika remaja sekarang banyak yang sudah melakukan kegiatan seksual dengan pasangannya sebelum menikah atau lebih kita kenal sebagai perilaku seksual pranikah. Perilaku seksual menurut Sarwono (dalam Rohmadini et al., 2020) adalah sebuah perilaku yang timbul karena adanya hasrat seksual yang terjadi dengan lawan jenis ataupun sesama jenis. Perilaku seksual pranikah menurut Humas UGM (dalam Rohmadini et al., 2020) merupakan tingkah laku seksual yang terjadi sebelum dilakukannya pernikahan karena adanya dorongan atau hasrat dari lawan jenis. Perilaku ini biasa terjadi oleh remaja yang masih berusia sekitar 15-19 tahun (Migiana & Desiningrum dalam Rohmadini et al., 2020).

Terdapat beberapa macam perilaku seks pranikah yang dikemukakan oleh Hurlock (dalam Yulianto, 2020) yaitu seperti melakukan ciuman, bercumbu ringan hingga berat, dan kemudian melakukan hubungan intim. Namun pernahkah terpikirkan oleh kalian, apa yang menjadi kunci utama dalam memicu terjadinya perilaku seksual pada remaja? Mengapa mereka para remaja bisa bebas melakukan hal seperti itu sebelum menikah? Dengan begitu mari bahas lebih lanjut tentang apa yang menjadi kunci utama dalam memicu terjadinya perilaku seksual pranikah pada remaja.

1. Media Internet

Kita tahu jika perkembangan media internet sudah semakin pesat saat ini. Perkembangan ini tentu memudahkan kita dalam mengakses apapun yang ada. Namun masih banyak orang di luar sana terlebih para remaja yang malah menyalahgunakan kemudahan media internet ini. Kebanyakan dari mereka menyalahgunakan media internet untuk mengakses hal-hal negatif seperti situs pornografi (Indrijati, 2017).

Dengan begitu pernyataan ini bisa menjadi bukti jika media internet menjadi sumber utama terjadinya perilaku seks pranikah. Sejalan dengan pernyataan Santrock (dalam Indrijati, 2017) tentang media memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap terbentuknya perilaku seksual pranikah pada remaja. Santrock (dalam (Indrijati, 2017) juga menjelaskan jika remaja yang terlalu sering menerima paparan media pornografi maka hasrat seksualnya akan semakin meningkat. Sehingga remaja tidak akan berpikir panjang mengenai apa yang mereka tonton dan mereka lakukan.

2. Lingkungan Pertemanan

Lingkup pertemanan sangat mempengaruhi cara kita bersikap dan berperilaku. Pengaruh negatif dari teman mendukung terjadinya perilaku seks pranikah dikalangan remaja (Mesra & Fauziah, 2016). Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mesra dan Fauziah (2016) menunjukan jika teman sebaya adalah faktor yang paling berpengaruh dalam memicu terbentuknya perilaku seksual pranikah. Pengaruh negatif dari teman sebaya seperti pergaulan bebas menjadi kunci dari terbentuknya perilaku seks pranikah. Para remaja akan menjadikan model dan meniru gaya pacaran teman-teman mereka. Remaja juga cenderung menerapkan normanya sendiri yang menurut ia benar dan menghiraukan norma umum yangn berlaku (Mesra & Fauziah, 2016).

3. Pola Asuh yang Salah

Keluarga merupakan orang pertama dan terdekat kita. Pola asuh yang salah dalam mendidik anak tentu akan menghasilkan perilaku yang tidak sesuai dengan norma pada umumnya. Menerapkan komunikasi yang baik antar anak dan orang tua tentu akan menekan terjadinya perilaku seksual pranikah pada anak dan kurang baiknya komunikasi yang terjalin antar anak dan orang tua dapat menjadi pemicu terjadinya perilaku seksual pranikah (Rosadarni et al. dalam (Yulianto et al., 2022). Kurangnya pengawasan dari orang tua juga menjadi kunci terjadinya perilaku seksual pranikah (Yulianto et al., 2022).

Jelas sudah penjelasan mengenai faktor-faktor apa saja yang mendukung remaja melakukan perilaku seksual pranikah. Sehingga dapat disimpulkan jika media internet, lingkungan pertemanan, dan pola asuh yang salah menjadi kunci dalam memicu terbentuknya perilaku seksual pranikah pada remaja. Tidak adanya batasan yang diberikan oleh diri dalam bersikap dan bertingkah laku tentu memudahkan para faktor penyebab ini mempengaruhi kita. Dengan begitu, ditulisnya artikel ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan bisa bermanfaat kepada para pembaca jika media internet dan lingkungan pertemanan menjadi pengaruh paling besar terhadap terjadinya perilaku seksual pranikah.

Sumber:

Indrijati, H. (2017). Penggunaan internet dan perilaku seksual pranikah remaja. Prosiding Temu Ilmiah X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia , 1, 44–51.

Mesra, E., & Fauziah. (2016). Pengaruh teman sebaya terhdap perilaku seksual remaja. Ilmiah Bidan, 1(2), 34–41.

Rohmadini, A., Egi, M., Khansa, N., & Yulianto, A. (2020). Perbedaan perilaku seksual pranikah antara remaja pengguna internet tinggi dan remaja pengguna internet rendah di Tangerang Selatan.

Yulianto, A. (2020). Pengujian psikometri skala Guttman untuk mengukur perilaku seksual pada remaja. Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi, 18(1), 38–48.

Yulianto, A., Putri, A. A., & Moningka, C. (2022). Pengaruh pola asuh orang tua dan jenis kelamin terhadap perilaku seksual pada remaja berpacaran. Buletin Poltanesa, 23(1), 147–152. https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1054

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image