Zero Waste: Bye-bye Detergen!
Gaya Hidup | 2023-12-31 02:17:39Gaya hidup go green tentunya sudah tidak asing lagi dong di telinga kita, dimana gaya hidup yang menerapkan kegiatan, praktik, penggunaan produk, dan juga aktivitas yang eco-friendly atau ramah lingkungan. Dari gaya hidup go green kita juga bakal lebih sadar dengan lingkungan sekitar tentunya. Contoh kecil dari kegiatan go green itu ternyata sering banget kita lakuin loh, diantaranya seperti mematikan kran air setelah digunakan, membuang sampah pada tempatnya, memakai kotak bekal dan juga botol minum yang bisa digunakan berkali kali, dan banyak lagi.Lalu bagaimana ya dengan zero waste ini? jika dilihat dari bahasa Indonesia-nya zero waste ini berarti nol sampah kan? nah maka dari itu gaya hidup zero waste ini mencoba untuk sedikit sedikit mengurangi penggunaan sampah yang biasa kita pakai setiap harinya. Zero waste ini juga gaya hidup yang mengajak kita untuk lebih bijak dalam penggunaan produk sekali pakai dan juga mengurangi jumlah sampah sampah yang ada di TPA nantinya.
Dikutip dari Zero Waste International Alliance. Zero waste adalah konservasi semua sumber daya dengan cara produksi, konsumsi, penggunaan kembali dan pemulihan produk, pengemasan tanpa pembakaran dan tanpa pembuangan ke tanah, air atau udara yang dapat mengancam lingkungan maupun kesehatan manusia itu sendiri.
Ngomong-ngomong soal limbah detergen tentunya banyak sekali kerugian kerugiannya yang akan dialami oleh lingkungan maupun penggunanya sendiri. Sebenarnya deterjen sendiri merupakan hasil samping dari penyulingan minyak bumi loh, akan tetapi telah melalu tahap pemrosesan dengan penambahan bahan kimia surfaktan yang digunakan sebagai zat pembersih, alkyl benzene sebagai penghasil busa, dan lain sebagainya. Berdasarkan suatu penelitian alkyl benzene ini menghasilkan busa yang akan sulit terurai oleh mikroorganisme. Maka dari itu limbah dari deterjen ini akan berkumpul dalam selokan yang nantinya akan menyumbat jalannya air dan juga sampah sampah lainnya yang masuk ke dalam selokan. Busa-busa yang tidak bisa teruraikan dengan cepat juga dapat mengganggu kesuburan tanah dan juga menghasilkan polusi udara karena bau-nya yang tidak sedap. Tanah tentunya akan menyerap air limbah deterjen tersebut dan nantinya akan menjalar hingga sumur-sumur atau sumber air masyarakat. Selain itu deterjen mengandung suatu racun yang sangat merugikan bagi ikan-ikan dan juga ekosistem perairan. Detergen juga dapat merusak insang ikan-ikan hingga kebanyakan populasi ikan mati karena limbah detergen. Bekas bekas kemasan plastik deterjen juga kerap ditemukan di lingkungan perairan yang kemudian akan mengganggu jalannya air dan juga membahayakan hewan hewan laut salah satunya pernah ditemukan seekor paus sperma yang telah mati di Pulau Kapota, Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang pada saat dilakukan dinekropsi ditemukan 5,9 kilogram sampah di dalam perutnya.Maka dari itu untuk mengurangi adanya limbah detergen dan juga limbah plastik ditemukan suatu pengganti untuk detergen konfensional yaitu dari buah lerak. Buah lerak adalah buah yang juga biasa disebut dengan soapberries atau soapnuts yang dimana biasa digunakan sebagai bahan cuci untuk kain batik. Akan tetapi sekarang ini buah lerak mulai digunakan untuk mencuci pakaian. Buah lerak mengandung saponin yang mengandung busa kemudian dapat digunakan sebagai bahan untuk mencuci.
Harga buah lerak ini sendiri sangat terjangkau yaitu 30.000 saja untuk satu kilo-nya. Untuk cara pembuatannya pun sangat mudah hanya perlu kita rendam 10 buah lerak ke dalam 1 liter air kemudian kita diamkan dengan menutup rendaman buah lerak tadi hingga 2-3 hari, lalu kemudian akan muncul busa busa dari buah lerak tersebut. Untuk memberikan busa yang lebih banyak kita juga dapat memeras buah lerak tersebut. Setelah itu agar sabun lerak yang telah dibuat lebih awet kita bisa rebuh sabun leraknya dengan 2 sendok garam, potongan buah lemon, dan juga sereh agar lebih wangi.
Keuntungan dari penggunaan sabun lerak sebagai pengganti detergen tentunya banyak sekali diantaranya tidak akan membuat tangan kita menjadi kering dan iritasi, bisa dijadikan sebagai pembersih lantai, mengurangi limbah, dan juga mengurangi sampah plastik tentunya. Ampas dari buah lerak pun masih bisa digunakan kembali apabila masih berbusa atau bisa juga langsung kita kompos.
Sebagai masyarakat yang cerdas tentunya kita harus peduli dengan apapun yang ada di sekitar kita dengan begitu kita harus sama-sama untuk menjaga bumi kita sendiri dan dapat dimulai dengan menerapkan gaya hidup go green, salah satunya zero waste yang tidak begitu sulit untuk dilakukan. Bisa dimulai dengan mengurangi sampah plastik dan juga melakukan kegiatan bye-bye detergen!.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.