Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Moh Faiz Al Munawar

Faisal bin Abdul Aziz: Pengaruh Pemikirannya terhadap Kemajuan Pendidikan di Arab Saudi

Sejarah | 2023-12-29 20:36:36
Sumber: (Wikipedia/Saudi Press Agency)

Perkembangan pendidikan di Arab Saudi berkaitan erat dengan gerakan pembaruan yang di pelopori oleh beberapa tokoh salah satunya yaitu Faisal bin Abdul Aziz. Lalu siapa Faisal bin Aziz ini? Beliau adalah mantan raja dari Arab Saudi yang bernama Faisal bin Abdul Aziz Al-Saud lahir pada 14 April 1906 di kota Riyadh, Beliau merupakan putra dari raja pertama Arab Saudi yaitu Abdul Aziz Al-Saud dan ibunya bernama Tarfa binti Abdullah Alu Syaikh. Faisal merupakan putra ketiga dari Raja Abdul Aziz yang memiliki kecerdasan yang cemerlang dibanding anak-anak dari Raja Abdul Aziz yang lainnya

Sedari kecil Faisal sudah mendapatkan pendidikan agama yang sangat kuat dan diumur 9 tahun beliau sudah menamatkan pembelajaran Al-Qur'an dan Fiqih yang Ia pelajari dari kakeknya yang merupakan sosok syekh dan penasehat Raja Abdul Aziz yang bernama Abdullah bin Abdullatif Alu Syaikh. Tak hanya itu Faisal juga menerima pembelajaran politik dan di tahun 1919 ketika Faisal menginjak usia 14 tahun beliau menjadi bangsawan Arab Saudi pertama yang ikut datang ke Inggris dan Prancis untuk mengikuti pertemuan diplomatik resmi.

Pada tahun 1954 Faisal diangkat menjadi perdana mentri dan memiliki kewenangan yang lebih dengan membuat kebijakan-kebijakan seperti pengembangan sistem-sistem hukum, mendirikikan mahkamah konstitusi, pengembangan SDM dengan memfasilitasi kesehatan dan pendidikan gratis, program jangka panjang untuk pemulihan ekonomi dan pembuatan kebijakan permberdayaan wanita dan pelarangan perbudakan

Bukan hanya itu Faisal juga yang mendirikan Universitas Islam Madinah dibawah kementrian pendidikan Arab Saudi pada tahun 1961 dan jadi Founder dari MUSLIM WORD LEAGUE sebuah organisasi yang bergerak untuk menyebarkan Islam yang moderat, damai dan toleran

Setelah semua pencapaian yang dilakukan Faisal beliau diangkat menjadi Raja pada tahun 1964 yang membawa banyak perubahan dan pembaharuan di Arab Saudi dengan pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dan bantuan kepada orang tua murid yang kurang mampu dengan slogan slogan Free Education For All dan dijadikan kebijakan yang permanen.

Dalam era pengaruh kebudayaan Barat yang modern, terjadi penyesuaian dan pembaruan sistem pendidikan di dunia Islam. Mulai dari tingkat sekolah dasar, menengah, kejuruan, hingga universitas, semuanya mengalami transformasi sesuai dengan pola pendidikan Barat. Penyusunan silabus dan kurikulum juga mengikuti model Barat, namun disesuaikan dengan prinsip-prinsip pendidikan Islam. Penting untuk dicatat bahwa pengadaptasian ini tidak bermakna meniru sepenuhnya model Barat, melainkan mengintegrasikan prinsip-prinsip pendidikan Islam dengan bentuk dan sistem pendidikan Barat yang canggih.

Perbedaan kunci antara pendidikan Islam dan Barat pada zaman modern ini terletak pada falsafah pendidikan dan pandangan hidup yang mendasarinya. Faisal meninggal pada tahun 1975 pada umur 68 tahun dengan cara ditembak oleh keponakannya sendiri yang bernama Musaid bin Abdul Aziz yang baru saja kembali dari Amerika. Faisal dimakamkan di pemakaman Al-Qud di kota Riyadh

Refrensi:

Mordechai Abir (1987). "The Consolidation of the Ruling Class and the New Elites in Saudi Arabia". Middle Eastern Studies. 23 (2): 150–171

Al Faisal bin Abdul Aziz Al Saud, T. (2013). Saudi Arabia's Foreign Policy. Middle East Policy, 20(4), 37-44.

Hunter, Brian (1993). "Saudi Arabia: (Kingdom of Saudi Arabia)." The Statesman’s Year-Book: Statistical and Historical Annual of the States of the World for the Year 1993–1994: 1145-1150.

Wahdaniya, W., Sumiati, S., & Pratama, S. (2023). Pengaruh Tokoh Pembaharu Terhadap Perkembangan Pendidikan Islam. IQRA: JURNAL MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM, 3(01), 76-95.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image