Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Siapapun Penulisnya, Karyamu Tetap Berharga

Pendidikan dan Literasi | Thursday, 28 Dec 2023, 12:10 WIB

Salah satu ciri seseorang berpengetahuan atau berwawasan ditandai dengan pola pemikiran yang tertuju pada sebuah kemajuan dalam bidang apapun. Kita pun tak bisa menafikan jika membaca merupakan aktivitas yang jika rutin dilakukan maka akan mengolah kemampuan akal di dalam mencerna tentang sesuatu sehingga menghasilkan manusia yang berkemajuan.

Koran Republika salah satu media yang menyediakan sarana menulis bagi para penulis (Foto : republika.co.id)

Benar sekali, jika di negeri ini minat baca masyarakatnya belum sehebat negara-negara lain. Walaupun kondisinya seperti itu tetapi tak menjadikan aktivitas menulis tak mesti dilakukan. Justeru dengan menulis maka menciptakan suasana di mana pembaca akan terangsang pula membaca karyanya. Jika tulisannya bagus dan menarik maka tidak tertutup kemungkinan jika semakin hari akan banyak orang yang membaca kendati mungkin jumlahnya belum signifikan.

Ada peran yang tak bisa dikesampingkan dalam hal ini, siapa lagi kalau bukan penulis. Sehingga perlu dipahami jika menulis tidak sekedar merangkai kata-kata semata tetapi sudah membuka ruang kepada orang-orang agar mampu memanfaatkan waktu yang ada guna sesuatu yang bernilai positif untuk kehidupannya. Penulis merasa bersyukur dengan kemajuan teknologi maka dalam hitungan detik sebuah karya dapat tersebar sebuah tulisan hingga bisa dibaca ratusan bahkan ribuan orang padasebuah platform atau aplikasi menulis yang ada.

Banyak platform atau aplikasi yang dimanfaatkan menulis merupakan ruang yang jelas mesti dimanfaatkan untuk berkreasi yang memberi warna tersendiri dalam kehidupan ini. Artinya, bahwa menulis yang dilakukan itu takkan pernah sia-sia karena tentu saja dalam hal ini peluang tulisan dibaca banyak orang menjadi terbuka karenanya. Sehingga orang-orang yang terbiasa menulis akan terasah dan memiliki peluang besar jika tulisannya akan banyak orang yang membacanya.

Bahkan siapapun yang telah nyemplung ke dunia menulis adalah orang yang beruntung. Banyak hal yang sesungguhnya akan didapat olehnya sebagai penulis. Jadi penulis saja justeru sudah menjadi sesuatu yang patut disyukuri. Kenapa begitu ? Karena menjadi penulis adalah pekerjaan yang mulai karena bisa berbagi dengan banyak orang melalui tulisan. Jelas hidup itu sendiri butuh uang akantetapi banyak hal yang lain yang juga dibutuhkan. Salah satunya adalah eksistensi, maka dari itu menjadi penulis adalah langkah menuju ke arah itu yang tentunya sangat berharga untuk kehidupan.

Penulis masih ingat dengan cerita Dewa Eka Prayoga, salah seorang pengusaha ternama yang mampu keluar dari kesulitan hidupnya dan mampu membayar utang yang jumlahnya tidak sedikit. Dia telah melakukan sesuatu yang mengatasi semua itu. Namu nada satu hal yang belum dilakukannya yaitu mengembangkan potensi menulisnya sehingga ketika ada seorang teman yang mengingatkan akan potensi itu maka Dewa pun kepikiran untuk melakukannya. Kemudian ia tuliskan pengalamannya menjadi sebuah buku dan kenyataan itulah yang membuatnya perlahan tapi pasti membuka kesempatan untuk bisa mengubah keadaannya keluar dari problema yang tengah dihadapinya.

Berbicara tentang menulis tentu saja akan terkait dengan kemampuan seseorang di dalam menuangkan ide dan gagasan ke dalam berbagai bentuk tulisan yang ada. Karenanya siapapun yang telah banyak menghasilkan karya melalui tulisan dan telah dibaca banyak orang maka orang tersebut telah memberi banyak kebaikan bagi orang lain. Khususnya yang tadinya tidak tahu maka sangat tercerahkan setelah membaca tulisan tersebut. Karena itu maka menulis jangan dianggap sepele karena jelas membuka cakrawala pengetahuan bagi orang-orang yang membaca pengetahuan tersebut.

Karena itu jika memahami hal ini secara baik maka sebaiknya saat menulis tidak asal jadi karena tulisan kita akan dibaca banyak orang. Buatlah tulisan itu mesti penuh kebaikan karena setiap tulisan kita akan dipertanggung jawabkan di hadapan pembaca dan juga di hadapan Tuhan. Jika kita memang menulis sesuatu yang baik dan bermanfaat tentu tulisan kita akan memberikan makna yang berarti bagi kehidupan. Jika tulisan yang dihasilkan malah di dalamnya banyak keburukan terlebih mengajak melakukan kemaksiatan berarti kita sendiri saat menulis telah melakukan kemunkaran.

Jadi jika ingin tulisan yang dihasilkan oleh kita memiliki harga dan dihargai tentu saja did alam berkarya harus setulus hati, dikerjakan dengan serius dan antusias, diniatkan untuk memberikan kebaikan bagi semua orang serta mesti diingat pula jadikan aktivitas menulis itu sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah karena Dialah yang telah memberikan kemampuan menulis kepada kita sehingga kita mampu eksis seperti ini.

Jangan sampai kesempatan seperti justeru diabaikan tanpa dimanfaatkan sebaik mungkin. Maka dari itu jadilah penulis yang baik dan menghasilkan karya tulis terbaik dengan muatan kebaikan sehingga aktivitas menulis yang dilakukan tersebut tetap selamanya akan menghasilkan kebaikan dan hasilnya akan kembali kepada penulisnya sendiri.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image