Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lulu Nugroho

Tidak Sama

Agama | Thursday, 28 Dec 2023, 09:42 WIB

Perdana Mentri Benyamin Netanyahu sedang mendesak rencana migrasi sukarela kepada warga Palestina di Gaza, dengan tujuan ke negara-negara lain.

Menurut harian Israel Hayom, Netanyahu membuat pernyataan tersebut pada sidang parlemen tertutup khusus para anggota parlemen partai Likud yang berkuasa. (IG Kompas.com, 26-12-2023)

Hal ini pun menjadi gagasan beberapa netizen yang tidak tahan melihat penderitaan warga muslim di Gaza. Alih-alih menghilangkan penindasan dengan mengalahkan dan menyerang balik tentara zionis Israel, mereka justru berasumsi agar warga Gaza pindah, demi keselamatan mereka.

Bukan Manusia Biasa

Ada yang berbeda dari individu muslim Palestina ini, meski mereka terdiri dari tulang, darah dan daging seperti halnya kita, namun atmosfer tauhid menghidupi jasad mereka. Mereka paham betul bahwasanya berbeda kondisi hijrah kaum muslim, di masa Rasulullah saw dengan hijrah ala desakan Netanyahu.

Dahulu kaum muslim hijrah dari Makkah ke Madinah atas perintah Allah menuju wilayah yang aman yakni Daulah Islam, tetapi pada kondisi Palestina, Islam memerintahkan kaum muslim untuk mempertahankan diri dari ancaman terhadap jiwa dan harta dengan melakukan jihad.

Allah SWT pun memerintahkan kaum muslim berjihad melawan agresor sebagaimana firman Allah pada Qur'an surat Al-Baqarah ayat 191 yang artinya: "Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian."

Syariat pun mewajibkan umat hijrah dari Darul Kufur ke Darul Islam, seperti dahulu kaum muslim hijrah ke Madinah yang kemudian menjadi Darul Islam. Akan tetapi saat ini tidak terdapat Darul Islam. Maka tidak ada satupun tempat yang layak bagi kaum muslim untuk hijrah. Sebab belum ada satu negarapun di dunia ini yang menerapkan Islam kaffah dan keamanannya berada di tangan kaum muslim sendiri.

Kaum muslim juga terikat perjanjian dengan Pendeta Sofronius, melalui Khalifah Umar Bin Khaththab, untuk melindungi Palestina terhadap Yahudi. Maka perjanjian tersebut terus mengikat kaum muslim sampai hari kiamat. Sebagaimana firman Allah SWT pada Qur'an surat Al-Maidah ayat 1 yang artinya:

"Hai orang-orang beriman, penuhilah aqad-aqad itu".

Inilah yang membuat muslim Palestina dengan tentara dan persenjataan yang ada, tetap bersikukuh membela tanah kharajiyah Palestina dan Al-Aqsha. Hanya dengan jihad fii sabilillah dan institusi politik yang menyatukan kekuatan kaum muslim, yang akan membebaskan Palestina dan muslim lainnya di wilayah represif, dari kekejaman musuh-musuh Islam. Allahumanshurnaa bil Islam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image