Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dahlia-Ku

Masjid Al Aqsha dan Pertemuan Uskup Sophronius dengan Umar bin Khattab

Politik | 2025-11-01 14:25:15
Picture : freepik

Bagi umat muslim ada tiga masjid suci yang sangat diutamakan, yaitu masjid Nabawi, masjidil Haram, dan masjid Al Aqsha. Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya :

“Janganlah bersengaja melakukan perjalanan (dalam rangka ibadah dan tujuan safarnya adalah tempatnya) kecuali ke tiga masjid: masjidku ini (masjid Nabawi), masjidil Haram dan masjid Al Aqsha.” (HR. Bukhari no.1189)

Namun, ada fakta memilukan yang harus menjadi perhatian kita bersama dimana kondisi masjid Al Aqsha saat ini terancam runtuh karena penggalian lorong dan terowongan yang gencar dilakukan oleh Israel.

Penasihat Kegubernuran Yerusalem Marouf Al-Rifai menyampaikan -- penggalian tersebut dapat menghancurkan beberapa landmark Palestina, seperti rumah-rumah bersejarah dan sekolah kuno. Penggalian juga bisa memengaruhi tanah di bawah Masjid Al Aqsa, yang bisa mengancam stabilitas fondasinya. (CNNIndonesia, Selasa 28 Oktober 2025).

Sebagian besar terowongan pada awalnya adalah jalur air bersejarah yang dikeringkan. Mirisnya sekarang saluran air ini telah diubah menjadi terowongan, sinagoge, museum, hingga jalur wisata Yahudi yang dikenal dengan pasar Jabbana.

Dan fakta mencengangkan bahwa penggalian yang dilakukan Israel ini telah berlangsung sejak pendudukan tahun 1967, sehingga praktis rencana merusak landmark bersejarah Islam ini telah berlangsung selama 58 tahun. Kita bisa lihat bersama bahwa zionis tidak hanya melakukan genosida terhadap penduduk Palestina, namun secara terang-terangan membangun terowongan di bawah masjid Al Aqsha untuk meruntuhkan bangunan masjid yang merupakan masjid suci ketiga setelah masjid Nabawi dan masjidil Haram.

Inilah bukti untuk kesekian kali tentang kekejaman Israel dalam memusuhi Islam dan kaum muslimin. Lantas apakah kita diam melihat semua ini?. Dan masihkah umat muslim meyakini jika solusi dua negara, gencatan senjata dan berbagai macam perjanjian bisa menghentikan berbagai kejahatan mereka?.

Palestina adalah tanah yang diberkahi, penjagaan pada masjid Al Aqsha sungguh telah berlangsung ketika peradaban Islam berdiri. Pada tahun 637 M kunci Baitul Maqdis diserahkan oleh Uskup Sophronius pada Umar bin Khattab sebagai amirul mukminin. Saat itu tanah Palestina dibebaskan dengan perjanjian Umariyah. Sehingga status tanah Palestina merupakan tanah kharajiyah yang menjadi milik seluruh umat muslim, dan kedudukannya seperti tanah wakaf.

Tahun 1187 M tanah Palestina dibebaskan kembali oleh Shalahudin Al Ayyubi demi memenuhi perintah Allah Ta'ala. Kemudian kekhilafahan Utsmani juga tidak mau berkompromi dengan kompensasi bantuan keuangan dari zionis Theodore Herzl. Beginilah sejarah memberikan pelajaran berharga bahwa tanah Palestina telah dijaga dan dibasahi dengan perjuangan para syuhada. Maka seharusnya saat inipun tanah Palestina tidak boleh diserahkan sejengkal pun pada zionis penjajah.

Dan syariah Islam mengajarkan bahwa ada perintah jihad untuk membebaskan tanah suci, kemudian menolong penduduk muslim dan non Muslim yang terzalimi di Palestina. Sangat berharap peristiwa di tanah Palestina dan di masjid Al Aqsha bisa menyadarkan kita semua, untuk bersegera menyelesaikan permasalahan di sana dengan panduan syariah sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Umar bin Khattab dan Shalahudin Al Ayyubi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image