Teori Portofolio Markowitz
Edukasi | 2023-12-27 18:20:26
Tujuh puluh satu tahun yang lalu, sebuah teori lahir dan menjadi bagian yang tidak terhapuskan dari dunia ekonomi dan keuangan. Nama Harry Markowitz bersinar sebagai pengembang teori portofolio modern yang menjadi landasan bagi pengelolaan investasi modern.
Bagi yang tidak berkecimpung dalam dunia ekonomi keuangan, mungkin akan bertanya-tanya, “siapakah Harry Markowitz?” atau “apa itu portofolio modern?”. Artikel berikut ini akan mengajak kalian mengenal Harry Markowitz dan teori portofolionya yang terkenal.
Harry Max Markowitz yang lebih dikenal dengan Harry Markowitz lahir di Chicago tahun 1927 dan wafat pada usianya yang ke-95 tahun di San Diego, California. Markowitz menempuh pendidikan tingginya di University of Chicago di bawah bimbingan ekonom terkemuka Milton Friedman dan Jacob Marschak, serta ahli matematika dan statistik, Leonard Savage.
Markowitz memberikan kontribusi signifikan pada bidang keuangan dan memperoleh banyak penghargaan atas kontribusinya. Di antara kontribusinya yang terkenal adalah Teori Portofolio Modern, yang memberinya Hadiah Nobel yang bergengsi pada tahun 1990, bersama dengan Merton H. Miller dan William F. Sharpe. Ketiga tokoh ini diakui atas kontribusi perintis mereka dalam teori ekonomi keuangan.
Markowitz Portfolio Theory (MPT)
Sebagai penghormatan kepada Markowitz, Teori Portofolio Modern sering disebut sebagai Teori Portofolio Markowitz dengan akronim yang sama, MPT. Teori ini diperkenalkan oleh Markowitz dalam jurnalnya berjudul “Portfolio Selection” yang terbit tahun 1952 di The Journal of Finance. MPT diakui sebagai kontribusi perintis pertama di bidang ekonomi keuangan dan dasar dari salah satu teori keuangan yang terkenal lainnya, yaitu Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Markowitz menggagaskan tentang bagaimana investor dapat mencapai tingkat pengembalian maksimal dengan tingkat risiko yang dapat diterima melalui diversifikasi portofolio. Teori portofolio Markowitz menciptakan pilar bagi konsep diversifikasi yang telah menjadi pola pikir umum dalam praktik investasi.
Menurut Markowitz, pemilihan aset yang terdiversifikasi dengan baik dapat menghasilkan portofolio yang optimal. Dengan kata lain, investor dapat mengurangi risiko portofolio secara keseluruhan dengan menggabungkan aset-aset yang memiliki korelasi rendah atau negatif.
Landasan teori ini adalah keberadaan efficient frontier, di mana portofolio yang berada di bawah garis efficient frontier dianggap tidak optimal karena tidak memberikan imbal hasil yang memadai dibandingkan dengan risiko yang diambil. Di sisi lain, portofolio yang berada di sebelah kanan garis efficient frontier juga tidak optimal karena memiliki risiko yang lebih tinggi untuk tingkat imbal hasil yang sama.
Kalimat andalan “jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang”, sebuah konsep yang diperkenalkan oleh Markowitz. Konsep ini memberikan landasan penting bagi manajer investasi dan juga investor individu untuk merancang portofolio yang seimbang, meminimalkan risiko, dan mengoptimalkan pengembalian.
Markowitz tidak hanya sebatas merumuskan teori, tetapi juga memberikan perubahan besar dalam pendekatan praktis terhadap investasi. Perannya tidak hanya tercermin dalam teori portofolio, tetapi juga dalam memperkenalkan konsep manajemen risiko.
Markowitz mengajarkan bahwa pemahaman risiko adalah kunci untuk membuat keputusan investasi yang cerdas. Melalui pendekatannya yang sistematis, investor dapat menilai risiko sistematis dan tidak sistematis, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan berdasarkan pemahaman mendalam tentang risiko yang terlibat.
Relevansi Teori Markowitz
Meskipun sudah berusia puluhan tahun, sekarang dipenghujung 2023 dan publikasi pertama MPT pada tahun 1952, Teori Portofolio Markowitz tetap relevan dan menjadi panduan yang berharga dalam mengelola risiko dan mencapai imbal hasil yang optimal. Markowitz mengajarkan bahwa kebijaksanaan seorang investor tidak hanya terletak pada pemilihan saham, namun juga pada bagaimana aset-aset ini dikombinasikan dalam sebuah portofolio.
Konsep diversifikasi menawarkan solusi untuk menghadapi kerentanan pasar. Di era di mana berita dan informasi dapat merubah dinamika pasar dalam sekejap, diversifikasi menjadi senjata utama. Memiliki beragam aset dalam portofolio dapat meminimalkan dampak buruk pergerakan sektor atau aset tertentu.
Manajemen risiko turut memainkan peran penting dalam mengatasi ketidakpastian saat ini. Memahami dan mengukur risiko adalah langkah awal dalam merancang portofolio yang kuat. Terlepas dari seberapa canggihnya algoritma dan teknologi yang digunakan dalam analisis pasar, konsep manajemen risiko dari Markowitz tetap dapat menjadi dasar untuk membuat keputusan investasi yang cerdas.
Dalam kondisi ekonomi yang dinamis dan terus berubah, investor dapat mengambil manfaat dari prinsip-prinsip dasar yang diajarkan oleh Markowitz. Misalnya, dalam menghadapi fluktuasi pasar yang tidak pasti, diversifikasi portofolio menjadi kunci untuk melindungi investasi dari kerugian yang besar. Penerapan konsep manajemen risiko juga dapat membantu investor menghadapi tantangan dan volatilitas pasar yang mungkin terjadi.
Sejalan dengan kelanjutan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan akan manajemen investasi yang cermat semakin mendesak. Penerapan prinsip-prinsip yang diperkenalkan oleh Harry Markowitz mampu memberikan panduan bagi investor dalam merancang portofolio yang kokoh dan mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih efektif.
Teori Portofolio Markowitz tetap menjadi sumber pembelajaran yang berharga dalam konteks akademis. Generasi baru ekonom dan analis keuangan akan terus mempelajari konsep-konsep ini sebagai bagian dari pengetahuan dasar.
Namun, teori ini juga mengajarkan bahwa di dunia nyata, tidak ada strategi investasi yang cocok untuk semua. Investor harus tetap fleksibel dan secara konsisten memperbarui pendekatan mereka sesuai dengan kondisi pasar dan perubahan lingkungan ekonomi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.