Solusi Islam dan Problematika Pemuda di Media Sosial
Agama | 2023-12-26 19:03:45PROBLEMATIKA PEMUDA DI MEDIA SOSIAL
Media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental, terutama terhadap kesehatan mental generasi muda. Seorang ilmuwan pernah mengatakan bentuk kebudayaan suatu bangsa dapat ditentukan oleh budaya yang dianut remajanya sebab kelak merekalah pemimpin masa depan negara tercinta ini.
Apa itu media sosial? sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Media sosial ini, memiliki banyak kegunaan, dimulai dari membagikan konten entah itu berupa tulisan, foto ataupun video edukatif dan lain sebagainya. Meskipun memiliki banyak manfaat media sosial juga berdampak negatif terhadap mental pemuda, salah satunya ialah perasaan perbandingan diri yang terus menerus dari satu ke yang lain. Hingga kini sering kita temui problem-problem yang terjadi disekitaran kita terutama di kalangan media sosial seperti;
1. Tekanan Media Sosial,
Remaja sering merasa perlu memenuhi standar bermedia sosial untuk tetap exis. Contohnya seperti banyak dikalangan remaja merasa bahwa jumlah like dan komentar pada postingan mereka sebagai bentuk ukuran popularitas viewers yang seharusnya tidak sesuai dengan kemampuan remaja itu sendiri.
2. Tekanan Akademik
Harapan orang tua atau guru terkait masalah akademik yang harus selalu unggul. Remaja sering kali merasa perlu untuk mendapatkan nilai yang memuaskan dalam setiap mata pelajaran sebab, nilai dianggap sebagai ukuran keberhasilan dan kecerdasan mereka untuk masuk ke jenjang universitas atau studi yang sesuai akan harapan orang tua atau guru.
3. Kesehatan Mental,
Tidak sedikit dari remaja sekarang yang mengalami masalah kesehatan mental. Penyebabnya pun, berbeda-beda seperti kandasnya hubungan kedua orang tua, perubahan hormonal, atau trauma. Hal ini dapat memicu tekanan akademik yang berlebih juga dapat menghilangkan keseimbangan dalam kehidupan remaja sehingga mereka mengorbankan waktu dan kegiatan sosial yang biasa dilakukan anak seusianya seperti hobi atau relaksasi dan lain sebagainya.
4. Penyalahgunaan obat-obat terlarang dan Alkohol.
Rasa ingin tahu, tekanan pergaulan, bahkan cara untuk mengatasi stres dapat membawa remaja kepada hal-hal yang terlarang. Maka sebab itu, dukungan emosional dan komunikasi terbuka terutama orang tua sangatlah penting membantu remaja mengatasi tekanan dan menentukan cara sehat untuk mengelola stres.
5. Perundungan atau Bullying
Perundingan atau bullying dapat di sebabkan karena adanya rasa benci atau iri pelaku terhadap korban yang mengakibatkan terjadinya bully. Bully bukan hanya secara langsung atau tindalan fisik tetapi bisa juga di media sosial, entah itu berupa kritikan atau heat komen.
SOLUSI ISLAM DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA PEMUDA DI MEDIA SOSIAL
Saat ini banyak sekali problematika para pemuda di media sosial mulai dari problem percintaan, pendidikan, keluarga, persahabatan, karir, pergaulan, dan lain-lain. Media sosial saat ini bisa dikatakan sebagai tempat untuk mencurahkan segala masalah yang sedang terjadi di dalam hidup kita, tetapi terkadang masalah-masalah tersebut juga bisa datang karena media sosial. Bagai mana solusi islam dalam mengatasi masalah problematika pemuda, sebagai berikut:
1. Memiliki pendirian dan kontrol diri untuk tidak melakukan hal-hal problematika yang dilakukan pemuda sekarang, contohnya seperti meminum minuman keras. Jika sudah terlanjur melakukannya maka harus memiliki niat untuk bertaubat dan memperbaiki diri ke depannya. Niat adalah hal yang terpenting jika kita memiliki niat dan bersungguh-sungguh maka Allah akan memberikan kemudahan dalam melakukan segala hal.
2. Memberikan dukungan serta pengawasan kepada pemuda yang sedang mengalami masalah, terutama dukungan dari dari orang-orang terdekat seperti ibu, ayah, kaka, adik, atau saudara lainnya. Dukungan juga bisa diberikan oleh sahabat, guru, bahkan seorang psikiater, tergantung masalah yang terjadi.
3. Memilih pertemanan, pertemanan dan pergaulan juga bisa menyebabkan kenakalan pemuda apalagi pertemanan di media sosial yang memiliki jangkauan sangat luas. Kita bisa saja terpengaruh hal-hal negatif yang di bawa oleh teman kita. Sebagai mana yang di jelaskan oleh QS. Al-A’raf ayat 202;
وَإِخْوَانُهُمْ يَمُدُّونَهُمْ فِي الْغَيِّ ثُمَّ لَا يُقْصِرُونَ
Artinya: Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).
4. Memberikan pendidikan, islam selalu mengajarkan untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan. Pendidikan dan kesadaran akan pentingnya literasi digital dan keamanan online juga penting agar pemuda dapat menghindari risiko bahaya di media sosial.
5. Rajin beribadah dan berdoa kepada Allah, sesungguhnya Allah adalah satu-satunya yang mengerti akan masalah kita dan mengerti apa yang terbaik untuk kita.
Semua solusi ini bertujuan untuk membantu pemuda menjaga kebaikan, moralitas, dan integritas mereka di media sosial yang sejalan dengan ajaran islam
Implementasi solusi Islam dalam mengatasi problematika pemuda di media sosial
Implementasi solusi Islam dalam mengatasi problematika pemuda di media sosial dapat melibatkan pendekatan pendidikan dan moral. Pendidikan agama yang kuat dapat membantu pemuda memahami nilai-nilai Islam, termasuk etika bermedia sosial dan pengelolaan konflik daring. Selain itu, penguatan nilai-nilai seperti kesabaran, tolong-menolong, dan pengendalian diri dapat membantu pemuda menghadapi tantangan di dunia maya. Keterlibatan komunitas Islam dan pemimpin agama juga penting untuk memberikan panduan dan dukungan moral.
Didalam agama Islam sendiri terdapat beberapa nilai dan ajaran yang dapat membantu pemuda dalam menghadapi masalah yang muncul akibat penggunaan media sosial. Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan :
Kontrol Diri
Agama Islam mengajarkan para pemudanya untuk memiliki kendali diri untuk tidak terjebak dalam kegiatan yang tidak produktif dan berpotensi merugikan diri sendiri dan orang lain terutama terhadap penggunaan media sosial.
Pendidikan Dan Kesadaran
Para pemuda Islam didorong untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan. Pemanfaatan media sosial sebagai sumber informasi yang bermanfaat tetapi juga perlu memilah dan memfilter informasi yang diterima.
Kebaikan Dan kedermawanan
Menciptakan lingkungan untuk saling peduli dan tolong menolong, juga melakukan kebaikan termasuk di sosial media. Pemuda dapat menggunakan media sosial untuk berbagi kebaikan, menyampaikan pesan positif dan kegiatan bermanfaat lainnya.
Menjaga Privasi dan Keamanan
Dalam Islam juga diajarkan untuk mengatur privasi dengan bijak, membatasi akses informasi pribadi, dan menghindari berbagai informasi yang sensitif.
Berkomunikasi dengan tutur kata yang baik
Contoh berkomunikasi yang baik dalam media sosial jangan menggunakan kata kasar, Tidak provocative.
Etika Komunikasi Islam Di Media Sosial
Perkembangan teknologi saat ini khususnya informatika dan komunikasi sudah mencapai titik emas salah satunya media sosial. Hal ini di buktikan dengan aktivitas manusia mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua yang sangat bergantung pada media sosial dan sudah menjadi kebutuhan hidup mereka untuk melakukan kegiatan komunikasi , mencari informasi bahkan untuk mencari hiburan. Pada perkembangan komunikasi juga tidak hanya dilakukan secara langsung dalam kehidupan nyata, melainkan dapat dilakukan melalui media virtual dengan memanfaatkan akun-akun media sosial.
Media sosial mempunyai dampak positif yang cukup banyak bagi kehidupan masyarakat jika digunakan dengan baik seperti untuk membuat konten-konten yang beredukasi bahkan bisa juga dijadikan ladang untuk mencari penghasilan, namun juga bisa memberikan dampak negatif jika penggunanya melanggar etika komunikasi dengan adanya penyebaran pesan hoax serta hate speech, sehingga perlu adanya kesadaran bermedia sosial sangat penting untuk ditingkatkan dan didukung dengan etika atau ajaran islam dalam bermedia sosial . Hal ini mengingat apa yang menjadi konten media akan mampu mempengaruhi citra diri dan mempengaruhi hubungan yang terjalin dengan orang lain. Kebebasan berpendapat yang ditawarkan media sosial hendaknya disikapi secara bijak dengan memperhatikan etika islam dalam bermedia sosial. Etika komunikasi islam di media sosial itu sendiri bermakna tata cara sikap (akhlak), komunikasi yang baik di dalam media sosial dimana penggunanya bisa dengan mudah berinteraksi, berpartisipasi, berbagi dan membentuk ikatan sosial secara virtual yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam (Al-Quran dan sunnah). Berikut adab dalam menggunakan media sosial sesuai dengan ajaran islam:
1. Mencari informasi yang bermanfaat.
Dalam menggunakan media sosial seharusnya di manfaatkan dengan baik salah satunya menjadikan media sosial sebagai sarana untuk mencari informasi dan pengetahuan yang bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
2. Tabayyun
Sebagai seorang muslim kita harus bersikap tabayyun terlebih dahulu dalam menerima informasi atau berita. Hal ini perlu dilakukan untuk menyaring informasi yang diterima atau beredar sebelum disampaikan kepada orang lain agar terhindar dari hal-hal yang merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Allah SWT berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمً6ا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ ()
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Q.S. al-Hujurat [49]: 6).
3. Tidak menebarkan kebencian dan berita palsu
Termasuk ke dalam akhlak yang tercela yang bertentangan dengan ajaran islam.
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta."(QS. al-Nahl: 105).
4. Menjaga perilaku dan lisan
Sebagai umat islam kita harus menjaga tutur katta dalam setiap kegiatan termasuk bermedia sosial, jangan sampai perkataan yang kita keluarkan menyakiti perasaan orang lain yang tidak sesuai dengan ajaran islam.
Rasulullah SAW bersabda :
"Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu." (H.R. Ahmad).
5. Menjadikan media sosial sebagai sarana menyebarkan kebaikan
Dengan menyebarkan kebaikan dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk berdakwah dengan cara membagikan konten-konten positif dan menebarkan kebaikan.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim)
6. Menyampaikan pesan dengan kejujuran
Dalam bermedia sosial kita harus menyampaikan pesan berdasarkan fakta yang ada tanpa menambahkan atau merubah berita yang sudah ada karena dengan kejujuran dapat membangun kepercayaan dari orang lain.
7. Menyampaikan nilai-nilai postif tanpa menyakiti hati orang lain
Bermedia sosial harus menyampaikan nilai-nilai positif sesuai ajaran islam tanpa harus menyakiti perasaan orang lain.
DAMPAK PROBLEMATIKA PEMUDA DI MEDIA SOSIAL
Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadikan media sosial sulit terlepas pada kehidupan saat ini. Agama islam menuntun umatnya untuk selalu berbuat baik dan memiliki batasan-batasan dalam melakukan sesuatu, salah satunya saat bermedia sosial. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus bijak dalam bermedia sosial. Islam mengajarkan kita untuk menggunakan media sosial agar tetap memperhatikan etika yang membawa moral dan akhlak yang baik dan tidak membawa kita terjerumus pada perbuatan yang dibenci Allah SWT. Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda berperan penting dalam proses pembangunan dan berperan penting untuk ikut berpartisipasi dalam menghadapi tantangan dan menyelesaikan masalah dalam bidang sosial maupun lingkungan, terutama di era digital saat ini. Saat ini juga problematika pemuda dimedia sosial semakin banyak. Penting bagi kita semua untuk meningkatkan literasi dan kesadaran mental agar tidak terjerumus pada perbuatan yang dibenci Allah SWT.
Salah satu dalil naqli tentang menggunakan media sosial terdapat dalam Q.S. Al-Hujurat/49: 6 berikut ini:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu."
Adapun dua dampak problematika pemuda di media sosial, antara lain:
1. Dampak Positif Menggunakan Media Sosial
Memperluas Koneksi Sosial: Media sosial memungkinkan untuk berinteraksi dengan banyak orang, berkomunikasi dengan anggota keluarga yang jauh, teman sebaya, juga memperluas pergaulan. Jadi, media sosial dapat digunakan untuk memperluas koneksi sosial antar sesama dengan lebih mudah tanpa menjadikan jarak dan waktu sebagai masalah karena dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.
Sebagai Sumber Pembelajaran dan Informasi yang dimana akses yang mudah disediakan oleh platform media sosial untuk berbagai informasi dan sumber pembelajaran remaja agar mendapat pembelajaran dengan topik tertentu yang mungkin dapat diakses oleh media sosial, mengeksplorasi minat mereka, dan berbagi ilmu maupun pengetahuan dengan orang lain.
Sebagai Kesempatan Untuk Berbagi dan Mengekspresikan Diri: Jejaring sosial menyediakan platform bagi remaja untuk mengekspresikan kreativitas mereka, berbagi pendapat, pemikiran atau ide-ide, dan menampilkan bakat mereka melalui konten kreatif berbentuk foto maupun video pendek yang menjadikan remaja semakin percaya diri
2. Dampak Negatif Menggunakan Media Sosial
Cyberbullying: Media sosial dapat menyebabkan stres, gangguan emosional kecemasan bahkan sampai depresi. Hal tersebut terjadi karena remaja terlibat dalam cyberbullying atau trolling, remaja juga rentan akan pelecehan dan intimidasi online. Dari pengaruh yang terjadi, korban bisa terkena gangguan mental dan menyebabkan motivasi belajar menurun.
Kecanduan Media Sosial: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meyebabkan penggunanya kecanduan. Kecanduan yang berlebihan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari remaja.Hal tersebut terjadi karena mungkin mereka menghabiskan waktu hanya untuk bermain game, mengorbankan waktu tidur dan interaksi sosial.
Body Image dan Kepuasan Diri Rendah: Dimedia sosial seringkali seseorang memposting citra tubuh yang sempurna dengan standar kecantikan yang tidak realistis. Menjadikan remaja merasa tidak bersyukur dengan penampilan diri sendiri. Sehingga menimbulkan masalah body image dan menjadikan remaja kurang percaya diri.
Referensi
(nd). Sistem Informasi Desa Sidodadi. Diakses tanggal 26 Desember 2023, dari https://sidodadi-penarik.desa.id/artikel/2023/5/29/dampak-positif-dan-negatif-media-sosial-terhadap-kehidupan-remaja
Dewi, RK (2021). Etika Komunikasi Islami di Media Sosial. Etika Komunikasi Islam di Media Sosial , 4 (Etika Dakwah Islam). https://dppai.uii.ac.id/etika-komunikasi-islami-di-media-sosial/
Muchit, A. (2015, 23 Maret). Remaja dan solusi islam | PPT . Berbagi Slide. Diakses pada 26 Desember 2023, dari https://www.slideshare.net/abdulmuchith/remaja-dan-solusi-islam
Parhan, M., Rahmawati, Y., & Rahmawati, IR (2022). Analisis Metode dan Konten Dakwah yang Diminati pada Remaja. aktualisasi nuansa ilmu dakwah , 22 (terkait dakwah remaja), 65-75. 10.155575/anida.v22i1.16633
Qurotianti, A. (2021, 14 Desember). Adab-Dalam-Bermedia-Sosial-Menurut-Pandangan-Islam . Perpustakaan UMY. Diakses tanggal 26 Desember 2023, dari https://library.umy.ac.id/news/detail/385/Adab-Dalam-Bermedia-Sosial-Menurut-Pandangan-Islam
Rustian, RS (2012, 1 Maret). Apa itu Sosial Media – Universitas Pasundan . Universitas Pasundan. Diakses tanggal 26 Desember 2023 dari https://www.unpas.ac.id/apa-itu-sosial-media/
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.