Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Satrya Mftn

Konsep Kehendak Bebas Manusia Menurut Muhammad Iqbal

Sejarah | 2023-12-26 18:41:39

KONSEP KEHENDAK BEBAS MANUSIA MENURUT MUHAMMAD IQBAL

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fmadrasahdigital.co%2Fpemikiran-tokoh%2Ffiqhul-quran-dan-hadis-menurut-sir-muhammad-iqbal%2F&psig=AOvVaw1yGLY4GTMFi7ftK1qJ3eGw&ust=1702988027884000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCPCZqvz6mIMDFQAAAAAdAAAAABAD

Siapakah Muhammad Iqbal?

Muhammad Iqbal lahir di Sialkot, Punjab, India atau yang sekarang dikenal dengan negara Pakistan dikarenakan memisahkan diri dari kedaulatan India. Muhammad Iqbal merupakan seorang filsuf, penyair dan politisi besar di era modern. Beliau hidup pada abad ke 20 dengan berbagai pemikiran dan gagasannya yang hingga saat ini sebagian orang masih mengamini pemikiran dan gagasannya. Beliau merupakan salah satu tokoh muslim yang berpengaruh dalam sejarah di era modern khususnya di daerah Urdu dan Persia. Beliau memiliki julukan Allama Iqbal yang dalam Bahasa Urdu berarti “Sarjana Besar”. Hal tersebut didasari atas pencapaiannya dalam membuat karya sastra di bidang syair dan juga merupakan tokoh filsuf muslim di era modern. Salah satu pemikiran Muhammad Iqbal yang menarik adalah tentang konsep kehendak bebas. Lantas, apa yang dimaksud dengan konsep kendak bebas?

Kebebasan kehendak adalah kemampuan individu untuk melakukan sesuatu atas kehendak pribadinya sendiri tanpa ada paksaan dari luar. Kebebasan kehendak menurut istilah barat biasa disebut dengan Free Will yang bisa diartikan sebagai Predestination atau takdir. Berbicara mengenai takdir, maka tentu akan menimbulkan berbagai macam kontroversi. Kontroversi yang dimaksud adalah perbedaan sifat, tingkah laku dan pandangan terhadap takdir antara golongan. Pertama adalah golongan yang mempercayai bahwa manusia hidup atas kehendaknya masing-masing (disebut kaum statisme) dan Kedua adalah golongan yang mempercayai bahwa manusia hidup atas ketetapan yang sudah ditetapkan oleh sang pencipta (kaum fatalisme). Jika dalam dunia Islam, Dua golongan tersebut tidak lepas dari doktrin yang dilakukan oleh aliran Islam yaitu Jabariyyah dan Qodiriyyah. Lantas bagaimana pandangan Muhammad Iqbal terhadap konsep kehendak bebas manusia?

Berbicara mengenai pemikiran Muhammad Iqbal, maka harus diketahui bahwa Muhammad Iqbal memiliki dua kutub peradaban yang mempengaruhi pemikirannya yaitu filsafat barat dan filsafat Islam. Muhammad Iqbal menyebut kehendak itu dengan desire, gairah, cita-cita atau keinginan. Tanpa kebebasan yang dimiliki oleh manusia, ia tidak akan dapat memilih, menimbang dan memutuskan apa yang akan terjadi pada kehidupannya. kehendak dan kebebasan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kehendak bebas yang dimiliki oleh manusia itulah yang membuat ia terus menjadi persona yang aktif, selalu berinovasi, mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri tanpa paksaan dari luar dirinya. Namun, kebebasan manusia bukanlah bebas tanpa batas, ada situasi di mana manusia tidak dapat mengendalikan dan memilih hal apa yang akan terjadi, seperti sunnatullah.

Bagi Iqbal kehendak bebas sangat berpengaruh bagi tindakan manusia. kehendak bebas atau desire adalah motor penggerak agar manusia tetap sadar dan bergerak, menciptakan, berkreasi. Desire ini harus tetap ada dalam hati manusia karena ia merupakan jantung kehidupan kita. Desire yang membuat khudi terus mengalami perbaikan dan selalu menuju kesempurnaan. Desire lah yang menggerakkan tindakan manusia. Bagi Iqbal, kehendak akan semakin menemukan maknanya manakala didasari oleh ‘Isyq (love/cinta). Kehendak yang dilandasi oleh cinta akan menambah kebermaknaan tindakan manusia. Hanya kehendak yang didasarkan pada cinta yang dapat membuat ego semakin hidup, lebih membara dan lebih berkilau. Seperti yang sering Iqbal sampaikan melalui puisi-puisi karangannya. Manusia dapat mencapai derajat tertinggi yaitu sebagai niyabati ilahi, vicegerance of God atau wakil Tuhan melalui kehendak bebas yang ia miliki. Untuk itulah kehendak bebas sangat penting bagi manusia dalam pandangan Muhammad Iqbal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image