Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yosep Anugrah

Guna Al Turat wa Al-Tajdid dengan Politik di Indonesia Saat Ini

Politik | 2023-12-26 18:26:04

Adicita Hasan Hanafi dalam karyanya "Al-Turats wa Al-Tajdid" yaitu menyoroti upaya pembaharuan pemikiran Islam dengan menggabungkan tradisi dan pembaharuan. Di dalam konteks ini, Hanafi menekankan pentingnya merekonstruksi kebudayaan dan pemikiran Islam untuk menjawab tantangan zaman. Konsep ini mencerminkan upaya untuk memperbarui pemahaman terhadap ajaran Islam dan menghadirkan solusi bagi berbagai masalah sosial yang dihadapi umat Muslim. Melalui pendekatan kiri Islam, Hanafi berupaya untuk memberikan tekanan pada hak-hak umat Islam yang terpinggirkan dan terdominasi, serta mengkritisi realitas sosial dan politik yang ada.

Dalam konteks pemikiran Hasan Hanafi, terdapat tiga program utama yang menjadi fokusnya. Pertama, program "mawfiquna wa al-turats al-qadim" yang bertujuan mereformasi pemikiran Islam dengan memperhatikan tradisi-tradisi lama. Kedua, program "al-ijtima' al-watani" yang menekankan pentingnya kesatuan nasional dalam konteks negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Dan ketiga, program "al-tajdid al-fikri" yang menggaris bawahi perlunya pembaruan dalam pemikiran Islam untuk menjawab tantangan zaman.

Pemikiran Hasan Hanafi juga mencerminkan semangat untuk membebaskan pemikiran Islam dari penjajahan intelektual dan kultural. Melalui pendekatan hermeneutika pembebasan, Hanafi berupaya untuk merekonstruksi pemahaman terhadap teks-teks suci Islam agar relevan dengan konteks sosial dan kemanusiaan yang berkembang. Dalam konteks ini, pemikiran Hanafi memiliki relevansi yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, politik, dan intelektual yang dihadapi umat Muslim.

Oleh karena itu pemikiran Hasan Hanafi, dapat diaplikasikan dalam konteks politik Indonesia saat ini melalui konsep hermeneutika pembebasan dan progresifisme Islam. terutama dalam upaya untuk merekonstruksi pemahaman terhadap ajaran Islam agar relevan dengan konteks sosial dan kemanusiaan yang berkembang.

Di dalam konteks politik Indonesia, pemikiran Hanafi dapat menjadi landasan bagi upaya pembaharuan pemikiran Islam yang inklusif dan progresif. Hal ini sejalan dengan semangat negara Indonesia yang menjunjung tinggi keragaman dan toleransi. Dengan menerapkan konsep hermeneutika pembebasan dan progresifisme Islam, Indonesia dapat mengembangkan wacana keislaman yang responsif terhadap berbagai tantangan sosial dan politik yang dihadapi.

Selain itu, pemikiran Hanafi juga menekankan pentingnya kesatuan nasional dalam konteks negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Hal ini relevan dengan situasi Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim, namun juga memiliki keragaman etnis, agama, dan budaya. Dengan mengedepankan konsep kesatuan nasional, Indonesia dapat memperkuat rasa persatuan dan menjaga kerukunan antar umat beragama.

Dengan demikian, Pemikiran Hasan Hanafi dalam karyanya “Al-Turats wa Al-Tajdid” menawarkan kontribusi yang signifikan dalam upaya pembaharuan pemikiran Islam. Melalui pendekatan kiri Islam dan hermeneutika pembebasan, Serta Hanafi menawarkan kerangka pemikiran yang relevan dan responsif terhadap realitas sosial dan politik umat Muslim terutama dalam konteks politik di Indonesia saat ini. Pemikiran yang di anut oleh Hanafi dapat menjadi landasan bagi pengembangan wacana keislaman yang mendukung keragaman, toleransi, dan kesatuan nasional di Indonesia dalam konteks kontemporer

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image