Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rida Wardatin

Implementasi Pemikiran Buya Hamka di SMA Terpadu Al-mumin

Agama | Tuesday, 26 Dec 2023, 13:00 WIB
Buya Hamka Sumber:

Biografi dan Perjuangan Buya Hamka (satujam.com)

Haji Abdul Karim Amrullah atau Buya Hamka merupakan seorang tokoh yang berhasil menyebarkan Muhammadiyah dengan pemikiran intelektual dan kritis. Dari hasil pemikirannya bisa teruskan sampai sekarang, dengan mengajak kita untuk merenungi pada esensi hidup. Selain, dikenal sebagai seorang ulama dan pendakwah, ia juga dikenal sebagai seorang penulis produktif dengan banyak karya dari berbagai bidang, salah satunya yaitu buku berjudul “Ayahku (1973)” merupakan buku tentang hubungan keluarga, kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai keislaman.

Rangkaian kata demi kata yang dituliskan secara indah membuatkan sebuah penyampaian pesan-peran moral dan nilai-nilai kemanusiaan, lebih menyirat hati dan mendapatkan sebuah hikmah didalamnya. Pemikiran dan hasil karya Buya Hamka terus berkembang dan banyak orang terinspirasi dari seorang Hamka. Karena, ide yang dituangkan dalam karyanya mempunyai nilai yang relevan dan menjadikan sebuah arahan bagi masyarakat saat ini untuk bisa mempraktikannya.

SMA Terpadu Al-Mu'min Sumber:

SMA TERPADU AL-MU'MIN (smatapaseh.blogspot.com)

Gagasan Buya Hamka yang ingin membangun pelajar yang berakhlak zaman sekarang di Sekolah SMA Terpadu Al-Mu’min. Sebagai berikut: Satu, pendidikan akhlak terdapat dua kata yaitu pendidikan dan akhlak, pendidikan secara definisi pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan tata lakuk seseorang atau kelompok dalam usaha yang mendewasakan manusia melalui sebuah pelatihan. Sedangkan akhlak secara etimologis artinya tabi’at (al-sajiyyat), watak (al-thab) budi pekerti, kebijaksanaan, agama (ad-din), jadi akhlak merupakan baik atau kesopanan.

Implementasi di sekolah yaitu pembentukan karakter anak dengan nilai akhlak seperti kejujuran ketika mengerjakan ujian atau tugas. Disiplin terhadap aturan sekolah dengan cara merapihkan seragam, datang tepat waktu, mengikuti rutinan tiap minggu keputrian untuk siswi ketika siswa sedang melaksanakan juma’tan, mengikuti rutinan pengajian pagi dan shalat dhuha, dan lain sebagainya, jika siswa/i ada yang melarang akan mendapatkan sanksi sesuai dengan pelanggarannya dan mendapatkan point. Tanggung jawab terhadap apa yang telah ditugaskan seperti tugas mata pelajaran, piket harian didalam kelas ataupun diluar kelas, dan jumsih (jum’at bersih).

Dua, etika berasal dari bahasa Yunani ethos artinya adat istiadat (kebiasaan). Dalam penggunaannya ini dilakukan oleh guru dan para murid, contohnya siswa/i mempunyai rasa hormat terhadap yang lebih tua dan menjadikan guru sebagai orangtua kedua dan berperilaku baik terhadap teman, mempunyai komunikasi yang baik agar tidak menjadikan sebuah kesalah pahaman dan lain sebagainya.

Sedangan contoh guru yaitu menjadikan dirinya sebagai guru yang menjadi contoh baik bagi anak muridnya ketika disekolah dengan cara bekerja secara profesional agar bisa diterima dan dihargai secara baik juga oleh anak-anak, mempunyai toleransi dan rasa kepedulian terhadap anak didiknya. Dan dalam pengontrolan etika untuk murid itu juga kembali kepada masing-masing karena, sering kali ada yang sudah ditegur oleh guru atau temannya tetap nakal dan membangkang.

Tiga, penggunaan media sosial Buya Hamka yang dilakukan secara bijak masih ada sampai sekarang ia dijadikan cerminan baik untuk siswa/i di zaman sekarang. Contohnya digunakan untuk dokumentasi kegiatan OSIS, pertandingan, kejuaraan, pengumuman, kegiatan pengajian bulanan dan lain sebagainya. Hal ini menjadikan anak-anak menjadi lebih kreatif dan bisa mengembangkan ide-ide.

Empat, bantuan sosial dan kemanusiaan yang diterapkan itu ketika ada salah satu murih yang terjadi bencana alam seperti kebakaran para murid dan guru ikut serta untuk membantu dengan cara menyumbangkan uang dan barang pakaian yang masih layak digunakan, dan membagikan takjil gratis setiap bulan Ramadhan.

Lima, kepedulian terhadap lingkungan dengan cara adanya kegiatan jumsih (jum’at bersih), mingsih (minggu bersih) dan operasi semut (pengambilan sampah) yang dilakukan setiap hari senin setelah upacara. Hal ini, dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah agar menjadi bersih, rapih dan enak dipandang.

Enam, pelibatan siswa/i dengan masyarakat dalam kegiatan keagamaan, dilakukan setiap hari pagi dengan pengajian dan hapalan sebanyak 1 ayat, kegiatan keputrian berisikan pengajian dan dakwah pendek dari setiap murid secara bergantian dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pengurus OSIS, dan pengajian rutin setiap 1 bulan sekali di minggu ke-3 bersama masyarakat.

Jadi, dari hasil pemikiran Buya Hamka ini sangat berharga untuk kita di masa sekarang menjadikan sebagai pedoman dan panduan yang berharga dalam membangun moral siswa/i. Dalam sekolah tidak hanya menciptakan lingkungan yang akademis melainkan, menciptakn dan menanamkan nilai yang berakhlak, bermoral dan berkemanusiaan terhadap ligkungan sekitar. Ini terjadi karena, pengimplementasian pemikiran Buya Hamka di SMA Terpadu Al-Mu’min.

Dari hasil semangat Buya Hamka yang memadukan ilmu pengetahuan dan moral, tanggung jawab sosial merupakan prinsip utam ketika membangun sebuah generasi muda di zaman sekarang yang cerdas, jujur, kritis dan menghadapi segala tantangan didepan untuk lebih baik dari sebelumnya. Bersama kita mewujudkan sebuah visi dan nilai-nilai luhur Buya Hamka, menjadikan sekolah ini sebagai wadah bagi kemajuan sosial yang berakhlak dan bermoral.

Daftar Pustaka

Nur Afif, A. N. (2022). PENDIDIKAN AKHLAK DI ERA GLOBALISASI PERSPEKTIF BUYA HAMKA. ejournal.staika.ac.id, 271-298.

UI, L. S. (2021, September 22). Pemikiran Tokoh Muslim: Buya Hamka. Retrieved from Pemikiran Tokoh Muslim: Buya Hamka

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image