Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image yuniar dwiyani

Seni dan Musik Palestina Menjadi Media Komunikasi Perlawanan

Lainnnya | Monday, 25 Dec 2023, 20:56 WIB

Pada tahun 1948 Seniman dan musisi Palestina telah mengunakan seni mereka sebagai bentuk perlawanan dan penentangan terhadap penindasan yang mereka alami. Para musisi dan seniman mengungkapakan harapan yang besar akan kemerdekaan dan keadilan untuk Negri Palestina

Seni dan musik palestina juga mencerminkan pengalaman hidup yang sulit dibawah kependudukan. Termasuk kehilangan tanah, trauma, dan penderitaan yang mereka alami. Lagu-lagu dan music tradisional palestina sering kali mengandung lirik yang mencerminkan perjuangan dan harapan rakyat palestina. Contohnya dalam Lagu "Ana Dammi Falestini" karya Mohammed Assaf merupakan lagu Palestina yang mengungkapkan rasa cinta dan bangga penyanyinya terhadap tanah airnya (Palestina). Judulnya diterjemahkan menjadi "Darahku adalah Palestina" dan liriknya menggambarkan keindahan Palestina dan perjuangan rakyatnya. Lagu tersebut menjadi lagu perlawanan Palestina dan dipopulerkan secara luas di dunia Arab.

Lagu Ana Dammi Falestini merupakan sebuah tindakan perlawanan, karena dengan penuh percaya diri mengumumkan warisan garis keturunan Palestina yang tidak dapat dihapuskan, bahkan oleh upaya tanpa henti dari penjajah. Lagu tersebut merupakan simbol patriotisme Palestina

Selain itu seni visual seperti lukisan , patung dan karya seni jalanan sering kali menggambarkan simbol-simbol palestina, seperti bendera palestina, kunci rumah, dan pohon zaitun yang melambangkan identitas dan keinginan akan kemerdekaan.

Seni dan musik palestina juga digunakan sebagai alat untuk memperjuangkan hak asasi manusia dan membangun kesadaran internasional tentang situasi dipalestina. Mereka berusaha menghubungkan dengan audiens global dan memperoleh dukungan untuk perjuangan mereka. Selain dari itu mereka juga mencoba merangkul solidaritas global dan memengaruhi opini publik di berbagai belahan dunia.

Menyadari konsep ini, para seniman dan musisi Palestina rupanya menggunakan teori komunikasi public dan massa untuk beberapa alasan, dimana para seniman dan musisi menggunakan karyanya sebagai alat efektif untuk menyuarakan pandangan, menyampaikan emosi, atau membangkitkan kesadaran public. Dari sini lah musisi dan para seniman palestina menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan para pendengar atau penonton. agar mereka juga mengetahui betapa sulitnya rakyat palestina mendapatkan kemerdekaan.

Karya seni menjadi saluran yang kuat untuk menggambarkan kompleksitas emosional dan realitas sehari-hari di tengah konflik. Dengan mengekspresikan kisah dan nilai-nilai palestina melalui seni, mereka memperkuat rasa solidaritas dan kebanggan nasional diantara masyarakat mereka.

Karya seni dapat menciptakan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan di Palestina dan mengkomunikasikan aspirasi untuk perdamaian dan keadilan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image