Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zuhda Choiri

Masa Depan Puncak Bogor: Dilema Antara Pariwisata dan Keberlanjutan Lingkungan

Piknik | Monday, 25 Dec 2023, 11:11 WIB

Fenomena perubahan aktivitas masyarakat kota setelah melewati masa pandemi COVID-19 pada 2 tahun yang lalu dapat mencakup berbagai aspek, termasuk pekerjaan, transportasi, gaya hidup, dan kebiasaan sehari-hari.

Beberapa potensi perubahan ini dapat terlihat dari semakin maraknya wisata alam yang dibuka pasca pandemi Covid-19. Tidak hanya wisata baru dengan tetap menjaga keasrian puncak yang notabene nya dipenuhi pohon teh, namun wisata dengan bangunan permanen dan menggerus sedikit demi sedikit lahan teh pun bermunculan penuh masif.

Pertanyaan yang timbul adalah, apa yang akan terjadi 10-20 tahun mendatang dengan maraknya perubahan fungsi lahan menjadi tempat wisata atau bangunan permanen?

Perubahan fungsi lahan, khususnya dari kebun teh menjadi tempat wisata atau bangunan permanen, dapat membawa dampak positif dan negatif:

Pertumbuhan Ekonomi: Pergeseran fungsi lahan ke arah pariwisata dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dengan menciptakan peluang lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata.

Dampak Lingkungan: Pengembangan bangunan permanen dan infrastruktur pariwisata dapat memberikan dampak lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Perubahan ini dapat memengaruhi ekosistem setempat, ketersediaan air, dan keseimbangan alam.

Kehidupan masyarakat lokal: Transformasi kebun teh dapat mempengaruhi gaya hidup dan mata pencaharian masyarakat setempat. Peningkatan pariwisata bisa membawa dampak positif seperti peningkatan pendapatan, tetapi juga dapat menimbulkan tantangan seperti perubahan sosial dan kenaikan biaya hidup.

Sementara itu, perubahan iklim dapat memberikan dampak signifikan pada Puncak Bogor dan wilayah sekitarnya. Beberapa dampak yang mungkin dirasakan warga Puncak akibat perubahan iklim meliputi:

Peningkatan suhu: Peningkatan suhu rata-rata udara dapat dirasakan, yang dapat mempengaruhi kenyamanan termal dan pola hidup sehari-hari.

Perubahan Pola Hujan: Pola hujan yang tidak stabil atau perubahan pola hujan dapat memengaruhi pertanian dan pasokan air.

Peningkatan Resiko Bencana Alam: Perubahan iklim dapat meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir, tanah longsor, atau kekeringan.

Perubahan Ekosistem: Perubahan iklim dapat memengaruhi keberlanjutan ekosistem, termasuk keanekaragaman hayati dan kelestarian lingkungan.

Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu mengambil langkah-langkah tegas untuk mengelola pertumbuhan pariwisata di Puncak Bogor dengan fokus pada pelestarian lingkungan, partisipasi masyarakat lokal, dan keberlanjutan ekonomi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image