Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

Pekan Sastra di Makkah Gandeng Anak dan Orang Tua dalam Bersastra

Sastra | Saturday, 23 Dec 2023, 16:50 WIB
Pameran Pekan Sastra Anak di Makkah (arabnews.com/ SSDarindo)

Pameran Pekan Sastra Anak di Makkah 17 Desember 2023 silam, diselenggarakan oleh Komisi Sastra, Penerbitan dan Penerjemahan. Acara ini memberikan kesempatan bagi keluarga untuk menumbuhkan kreativitas sastra anak-anak mereka.

Pameran ini menghadirkan para ahli sastra dan menawarkan pelatihan interaktif untuk anak-anak, remaja dan orang tua. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan anak-anak melalui konten sastra khusus, membantu mereka menemukan bakat mereka.

Lokakarya untuk orang tua juga disertakan untuk memandu mereka dalam mengeksplorasi dan meningkatkan keterampilan budaya dan sastra anak-anak mereka.

"Melalui pameran ini, kami bertujuan untuk menjangkau semua wilayah di Kerajaan, terutama yang jauh dari pusat kota atau yang tidak memiliki acara serupa. Tujuan kami adalah untuk menawarkan jenis kegiatan ini untuk anak-anak dan remaja, mengungkapkan bakat mereka dan menekankan pentingnya sastra ini kepada orang tua, " ujar Komisi tersebut seperti dikutip dari laman arabnews.com.

Komisi tersebut menambahkan, "Bakat anak-anak ditemukan melalui lokakarya dan acara-acara yang menyertainya selama Pekan Sastra Anak. Selanjutnya, bakat-bakat ini dieksplorasi dan dikembangkan dengan melibatkan anak-anak dalam forum pengembangan dan proyek-proyek yang sesuai dengan keterampilan mereka.

“Kegiatan pameran ini terutama berpusat pada partisipasi masyarakat, mengundang organisasi dan panti asuhan, serta melibatkan penduduk di daerah untuk memprakarsai lokakarya dan berkontribusi dalam menyediakan kegiatan terkait," tambah komisi tersebut.

"Kementerian Kebudayaan Arab Saudi, yang diwakili oleh komisi ini, menunjukkan minat yang jelas dan nyata terhadap semua bentuk dan genre sastra. Fokus pada sastra anak-anak dan remaja, yang sering diabaikan di masa lalu, telah menghasilkan banyak program, inisiatif dan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki situasi sebelumnya dari genre sastra ini. Sastra anak dan remaja tidak hanya diakui sebagai bentuk sastra dan budaya, tetapi juga sebagai pilar penting untuk membangun individu yang berpendidikan dan warga negara yang bertanggung jawab," komentar pakar sastra anak-anak dan remaja, Prof. Dr. Sabah Abdul Karim Aisawi.

Dia mengatakan bahwa Pekan Sastra Anak di Makkah mencakup beberapa lokakarya, terutama ditujukan untuk anak-anak dan remaja. Selain itu, ada juga kegiatan untuk orang tua, yang mengakui peran aktif mereka dalam menanamkan budaya sastra kepada anak-anak mereka dan menumbuhkan bakat mereka.

"Saya berpartisipasi dalam dua lokakarya di Pekan Sastra Anak di Makkah. Yang pertama, berjudul 'Hobi Anak: Kebutuhan atau Kemewahan?" didedikasikan untuk para orang tua. Dalam lokakarya ini, saya berfokus pada peran pengasuh - dari orang tua hingga guru - dalam mengenali minat anak, termasuk sastra. Saya mendiskusikan cara-cara untuk mengeksplorasi minat-minat ini dan metode untuk memupuknya dengan cara yang bermanfaat bagi semua orang, karena bakat adalah kekayaan pribadi dan kekayaan nasional," kata Aisawi.

"Lokakarya kedua adalah untuk anak-anak. Saya mempresentasikan cerita saya yang berjudul 'I Want, and I Want More', yang bertujuan untuk mengajarkan anak-anak bagaimana memecahkan masalah, mengatur konsumsi, dan menghindari pemborosan dalam suasana yang menyenangkan. Interaksi orang tua dan anak-anak dengan topik kedua lokakarya dan kegiatan lain dalam program ini sangat baik. Ini terbukti dari jumlah peserta lokakarya dan keterlibatan mereka dengan topik-topik tersebut," tambahnya. ***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image