Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bustanol Arifin

Kisah 3 Monyet dan Pentingnya Mewaspadai Hidup Nyaman

Alkisah | 2023-12-23 06:23:19
Gambar 3 monyet duduk di cabang pohon | sumber gambar: iStockphoto.com/miroslav-1

Konon, ada seekor monyet sedang bergelantung di atas pohon. Dari puncak ketinggian, ia terlihat begitu menikmati indahnya pemandangan dan nyamannya kehidupan, sembari makan pisang. Maklum, ia baru saja mendapatkan kesenangan hidup setelah beberapa lama di bawah, berusaha, keliling ke sana kemari mencari nafkah dan dengan susah payah mendapatkannya. Setelah dapat, ia menikmati hasil jerih payahnya di atas pohon ketinggian.

Dari kejauhan, terlihat oleh sekelompok angin yang terdiri dari puting beliung, topan dan sepoi-sepoi. Agak usil memang, karena suka mengganggu kesenangan orang lain dengan caranya masing-masing, termasuk pada monyet ini. Mereka kemudian saling berbisik satu lain dan hendak merencanakan sesuatu. Mereka, bersepakat mau menjatuhkan monyet dari atas pohon dalam bentuk sayembara antara mereka bertiga.

“Siapa yang berhasil menjatuhkan monyet dari atas pohon, akan diangkat jadi raja angin,” begitu kira-kira kesepakatan antara puting beliung, topan dan sepoi-sepoi. Majulah puting beliung sebagai peserta pertama, dengan kekuatan berputarnya yang khas mencoba untuk menjatuhkan monyet. Bergerak secara lurus dengan kecepatan 63 km/jam selama kurang lebih 5 menit. Ternyata, si monyet tidak jatuh meski sudah ditiup sedemikian rupa.

Peserta kedua maju, si topan. Pendekar angin yang terkenal dengan kekuatan pusaran angin kencangnya, berusaha menjatuhkan si monyet. Ia kerahkan semua kekuatannya, memusar si monyet dengan kecapatan angin hingga 120 km/jam, bahkan lebih. Namun, sasaran utamanya belum juga jatuh. Malahan, tangan dan kakinya semakin kuat memegang erat pohon yang dipijaknya. Topan pun mundur perlahan dan belum berhasil.

Terakhir, angin ketiga, sepoi-sepoi namanya. Dengan santai maju ke gelanggang, menerima tantangan. Kekuatannya memang tidak sebesar puting beliung dan topan, hanya bergerak secara pelan dan lemah lembut. Sempat juga diprovokasi oleh kedua temannya, “Kita saja yang sudah menghacurkan banyak bangunan kota di seluruh dunia tidak mampu menjatuhkan monyet, apalagi kamu, sepoi-sepoi,” ujar topan kepadanya.

Walakin, ia tetap kukuh pada pendirianya dan yakin bahwa ia juga bisa menjatuhkan monyet itu. Lewat kemampuannya, ia coba menjatuhkan si monyet dari atas pohon. Ia tiup si monyet dengan perlahan, penuh kelemah-lembutan, karena itulah inti kekuatannya. Hingga beberapa saat kemudian si monyet tertidur, dan Buuukks, monyet terjatuh. Puting beliung dan topan kaget penuh kekaguman, dan mengakui kehebatan sepoi-sepoi.

Apa hikmahnya? Terkadang kita jatuh bukan pada saat hidup kita dalam kesusahan dan kesulitan, tapi sebaliknya. Biasanya, dalam kondisi susah kita justru mengerahkan semua energi dan pontensi kita untuk bertahan serta berjuang mencapai puncak kenyamanan. Kita akan bertahan dari segala terpaan hidup, dan berjuang menyingkirkan semua bentuk cobaan, halangan dan rintangan yang mencoba menjatuhkan kita.

Sebaliknya, dalam keadaan nyaman kita cenderung terlena dan berleha-leha. Mungkin, karena apa yang kita butuhkan sudah ada sehingga tidak perlu berusaha. Hati-hati! Monyet di atas jatuh bukan karena angin topan atau puting beliung, justru oleh sepoi-sepoi. Karena, ia menganggap angin sepoi-sepoi bukan ancaman, tapi kenyamanan. Kita juga bisa senasib dengan monyet, jika tidak segera sadar bahwa kenyamanan adalah ancaman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image