Jangan Apa-apa Bundir
Eduaksi | 2023-12-21 12:18:02Kasus bundir atau kasus bunuh diri tengah menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Bahkan, kasus bundir juga semakin tinggi di Indonesia. Bundir sendiri adalah bunuh diri dengan disengaja. Hal ini lah yang menjadikan bundir sebagai trend yang tidak baik.
Bundir biasanya disebabkan oleh adanya depresi, sakit hati, kecewa bahkan karna masalah sepele pun bisa menyebabkan bundir. Dalam kasus-kasus yang terjadi di Indonesia, rata-rata orang bundir karena merasa kecewa dan lelah dengan kehidupan. Akan tetapi, tak semestinya ketika kita memiliki masalah dan lelah dengan kehidupan harus menghadapinya dengan cara bunuh diri. Hal ini sangat memprihatinkan.
Media sosial juga berpengaruh terhadap viralnya kasus bundir ini. Seperti contoh, ada seseorang bunuh diri di dalam mobil dan membungkus kepalanya dengan kresek lalu membuat surat untuk keluarganya. Isi surat tersebut adalah ia merasa tak kuat menghadapi kehidupan ini. Lalu ia meminta maaf pada keluarganya karena ia tak sanggup menghadapi kehidupan ini.
Dari kasus tersebut yang disebarkan di media sosial. Seiring berjalannya waktu muncul lagi kasus-kasus baru dengan motif yang berbeda namun tetap bunuh diri. Hingga akhirnya kasus bundir pun menjadi trend dikalangan masyarakat.
Ada yang lompat dari gedung tinggi, ada yang menggantung diri, ada yang minum racun, dan lain-lain. Itu semua di rasa karena adanya pengaruh dari media sosial yang menviralkan kasus bundir tersebut. Mungkin bagi kita itu biasa saja, namun bagi mereka yang merasa sama dengan mereka (sama-sama sakit hati atau sama-sama depresi) mereka memiliki pemikiran untuk melakukan hal yang sama dengan orang tersebut. Karena bagi mereka yang ingin bundir, masalah akan selesai jika mereka mati.
Hal tersebut sangat tidak di anjurkan baik dalam agama atau dalam kehidupan bermasyarakat. Alangkah baiknya jika kita merasa depresi atau kecewa, kita ceritakan pada psikolog atau seorang konselor agar masalah tersebut bisa terselesaikan. Dan bila di media sosial terdapat video-video yang membahas kasus bundir. Jadikan itu pelajaran dan jangan ikut-ikutan untuk bunuh diri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.