Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Armita Della Putri

Sudah Merasa Paling Keren dan Populer, atau Malah Kamu Terkena Gangguan Mental?w

Eduaksi | Wednesday, 20 Dec 2023, 20:48 WIB
  • STAR SYNDROME itu apa sih?

"Kamu populer, dan sukses. Kamu berpikir bahwa kamu adalah seorang bintang. Namun, apakah kamu benar-benar seorang bintang? Atau kamu hanya mengalami star syndrome? ’

Star syndrome ilustration by Robert Neubecker (https://www.kompasiana.com)

Perasaan mementingkan diri sendiri yang berlebihan, dan selalu membutuhkan pujian dari orang lain merupakan bentuk dari seseorang yang terkena gangguan mental. Fenomena yang sudah akrab di kalangan remaja ini disebut star syndrome. Dilansir dari halodoc.com, sosial media dapat memudahkan seseorang untuk menjadi terkenal. Namun saat semua hal yang dilakukan semata-mata karena ingin mendapatkan validitas, bisa jadi kamu sedang mengalami star syndrome.

Namun, orang yang terkena star syndrome kebanyakan tidak menyadari bahwa diri nya memiliki masalah, karena bertentangan dengan citra dan nama baik diri mereka sendiri. Kalian tau gak sih? Kalau kondisi seperti ini sudah termasuk dalam gangguan kepribadian? Nah, kondisi seperti ini, umumnya lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dan lebih rentan dialami pada saat seseorang baru beranjak dewasa. Sehingga perlu adanya tindakan untuk mengatasinya sebelum menyebabkan masalah yang besar.

Dilansir dari Halodoc, Jakarta Star Syndrome adalah kondisi ketika seseorang merasa dirinya sempurna, mengagumkan, dan terkenal, padahal kenyataannya tidak. Secara medis, kondisi ini dikenal juga dengan sebutan gangguan kepribadian narsistik.

Apa Aja Sih Yang Menjadi Pemicu Seseorang Terkena Star Syndrome?

• Rasa traumatis masa kecil, seperti bullying, dan pelecehan

• Jika seseorang mendapatkan pujian atau kritikan yang berlebihan

• Harapan orang tua yang tidak realistis

• Pergaulan bebas

Tanda-Tanda Seseorang Terkena Star Syndrome

• Rasa percaya diri yang berlebih

• Egois

• Kurangnya rasa empati terhadap orang lain

• Keasyikan dengan kekuasaan

• Membutuhkan perhatikan lebih dari orang lain

• Hidup di dunia fantasi

• Rasa superior yang berlebih (kesombongan yang tidak realistis)

• Mengeksploitasi orang lain tanpa rasa bersalah atau malu

• Sering merendahkan dan meremehkan orang lain

Cara Mengatasi Gangguan Kepribadian Narsistik (Star Syndrome)

Seseorang yang terkena star syndrome tidak memiliki perasaan yang koheran tentang diri sendiri, sehingga dapat menyebabkan mereka terlibat dalam perilaku berbahaya atau eksploitatif untuk bisa mendapatkan perhatian dari orang lain lho.

Nah sobat, kalian punya gak sih temen yang memiliki gejala seperti ini?, apa aja si yang harus kamu lakukan jika di sekitar kalian ada yang terkena gejala seperti ini?

• Belajar Untuk Mengenali Perilaku Star Syndrome

Nah, mengenali perilaku ini adalah langkah pertama untuk menanganinya secara lebih efektif, karena orang yang terkena gejala seperti ini dapat melakukan tindakan yang kasar untuk memanipulasi perasaan dan tindakan orang lain.

• Tetapkan Batasan Yang Jelas

Orang yang mengalami star syndrome sering kali merasa berhak mendapatkan perlakuan istimewa. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk menetapkan batasan yang jelas tentang apa yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. Misalnya, jika kamu merasa tidak nyaman dengan permintaan orang lain, jangan ragu untuk mengatakan tidak.

• Berfokuslah Pada Hal-Hal Positif

Orang yang mengalami star syndrome sering kali fokus pada hal-hal negatif. Namun, penting untuk berfokus pada hal-hal positif dalam hidup kamu. Misalnya, fokuslah pada pencapaian diri sendiri, pada orang-orang yang kamu cintai, dan pada hal-hal yang kamu syukuri.

Referensi :

Very well mind. Di akses pada 2023. What is narcissistic personality disorder (NPD)?

Halodoc.com. https://www.halodoc.com/. Diakses pada 2023. Ciri-ciri dan gejala seseorang mengidap star syndrome.

Illustration by Robert Neubecker (https://www.kompasiana.com)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image