Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rizky Aditya

Pemanfaatan Limbah Sampah Plastik Menjadi Ecopaving

Iptek | Wednesday, 20 Dec 2023, 15:14 WIB

Limbah sampah plastik dari tahun ke tahun sudah tidak bisa dipungkiri lagi keberadaannya di indonesia. Negara indonesia sendiri merupakan negara penyumbang limbah sampah plastik terbesar ketiga didunia sebagaimana dijelaskan didalam laman indonesia.go.id, pada tahun 2020 indonesia menghasilkan sampah plastik sebanyak 67,8 juta ton atau 185,753 ton sampah yang dihasilkan masyarakat indonesia setiap harinya. Atas dasar ini maka dibutuhkan cara pemanfaatan alternatif limbah sampah plastik agar memiliki nilai guna nantinya. Salah satunya yaitu pencampuran limbah sampah platik ke dalam pembuatan paving blok (ecopaving). Paving blok atau biasa dikenal dengan sebutan bata beton (concrete blok) merupakan salah satu bahan bangunan yang biasanya terbuat dari campuran semen portland, agregat, dan air dengan bahan baku lainnya yang tidak mengurangi mutu dari paving blok itu sendiri. Paving blok di dalam dunia konstruksi biasanya digunakan sebagai sarana penutup atau pengerasan permukaan jalan. Paving blok yang digunakan sebagai penutup atau pengerasan jalan umumnya memiliki harga yang terjangkau murah dan pemasangannya yang cukup mudah. Penggunaan limbah sampah plastik sebagai sarana campuran pembuatan paving blok merupakan salah satu cara untuk mengurangi limbah sampah plastik dan memanfaatkan limbah sampah plastik agar menjadi suatu nilai guna.

Di dalam artikel ini kita akan mengulas solusi kreatif serta pemanfaatan limbah sampah plastik yang awalnya hanyalah limbah biasa namun kita bisa gunakan menjadi sesuatu hal yang bermutu dan bisa digunakan sebagai salah satu inovasi pengurangan limbah sampah plastik yang ada di indonesia menjadi campuran bahan konstruksi. Di dalam dunia konstruksi sendiri pemanfaatan limbah terhadap bahan konstruksi sudah dilakukan, salah satu bentuk penerapannya yaitu seperti yang akan kita bahas didalam artikel ini yaitu tentang pemafaatan limbah plastik sebagai campuran pembuatan paving block (ecopaving). Dengan demikian langkah tersebut bukan hanya sebagai langkah inovatif dalam mengurangi limbah sampah plastik yang ada di indonesia, tetapi juga sebagai salah satu bentuk kontribusi nyata kita terhadap pembangunan berkelanjutan yang ada di indonesia.

Bata beton (paving blok) merupakan salah satu jenis beton non struktural yang digunakan sebagai bahan konstruksi untuk keperluan jalan, trotoar, taman, halaman rumah, area parkir dan keperluan lainnya. Paving blok umumnya terbuat dari campuran semen portland, agregat, dan air sebgai bahan baku utama pembuat paving blok. Paving blok umumnya bisa dibuat berwarna atupun sesuai warna aslinya. Adapun paving blok yang ada sesuai klasifikasi standar nasional indonesia (SNI) 03-0691-1989 yaitu sebagai berikut:

1. Paving blok mutu B digunakan untuk peralatan parkir

2. Paving blok Paving blok dengan mutu A digunakan untuk jalan

3. mutu C digunakan untuk pejalan kaki

4. Paving blok mutu D digunakan untuk kebutuhan taman dan lainnya

Plastik merupakan salah satu senyawa polimer dari alkana dengan bentuk molekul yang sangat besar. Menurut istilah kimia plastik dapat mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi sintetik. Molekul plastik terbentuk akibat proses kondensasi organik atau penambahan polimer dan atau juga bisa terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa dari plastik itu sendiri. Salah satu faktor terbesar dari rusaknya lingkungan hidup yang ada di indonesia yaitu akibat pembuangan limbah sampah plastik yang masih tergolong besar. Untuk satu buah kantong plastik yang telah menjadi sampah dan dibiarkan begitu saja di alam tanpa diolah lagi membutuhkan waktu sekitar 500 juta – 1 miliar tahun untuk alam mengolah sampah plastik tersebut hingga benar benar terurai. Jika sampah plastik ini dibiarkan begitu saja diuraikan oleh alam maka nantinya akan membuat bumi yang kita tinggali ini akan rusak dan tercemar. Atau bisa kita ibaratkan jumlah limbah sampah plastik satu tahun kita bentangkan maka dapt membungkus bumi sebanyak 10x lipat. Maka dari itu diperlukan solusi yang tepat untuk mengurangi limbah sampah plastik yaitu dengan mengolahnya menjadi sesuatu hal yang bermutu, seperti mencampurkannya ke dalam pembuatan paving blok yang nantinya paving blok bisa digunakan sebagai bahan konstruksi untuk pembangunan berkelanjutan atau menjadi sumber penghasilan dengan menjualnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, ecopaving hadir sebagai solusinya, yaitu dengan mengubah limbah sampah plastik menjadi campuran pembuatan paving blok. Ecopaving merupakan sebuah paving blok yang dibentuk dengan menggunakan campuran plastik di dalam proses pembuatannya, yaitu dengan cara sampah plastik tersebut dibakar atau di lelehkan lalu dicampur dengan bahan lainnya agar bisa menjadi sebuah paving blok yang sempurna. Dimana untuk membuat satu ecopaving membutuhkan sekitar satu setengah kilogram sampah plastik sebagai campurannya. Dengan begitu jika setiap harinya kita bisa menghasilkan ecopaving dengan jumlah yang banyak,maka semakin banyak juga nantinya limbah sampah plastik yang akan berkurang.

Adapun cara pengolahan plastik hingga menjadi ecopaving yaitu sebagai berikut:

1. Siapkan alat peleleh plastik (smelter), lalu sambungkan alat tersebut dengan daya listrik dan kontrol termostat diposisikan sesuai suhu yang sudah di tentukan untuk melelehkan plastik

2. Tunggu lampu indikator smelter hingga berwarna hijau yang menandakan suhu alat tersebut sudah sesuai dengan yang diinginkan. Lalu setelah lampu indikator berwarna hijau masukkan media berupa minyak jelantah ke dalam alat tersebut agar proses pelelehan berjalan lebih cepat dan mudah dibentuk ulang nantinya.

3. Lalu selanjutnya masukkan limbah plastik ke dalam smelter. Lakukan observasi selama proses pelelehan secara berkala, untuk melihat tekstur dan konsistensi yang diinginkan apa sudah sesuai atau belum.

4. Lalu jika sudah sesuai, produk lelehan dicampurkan dengan bahan pembuat paving blok lainnya dan di cetak sesuai bentuk paving blok yang di inginkan

5. Tunggu paving blok hingga kering

6. Jika sudah kering, lepas paving blok dari cetakan untuk dilakukan proses perapihan (finishing)

7. Ecopaving selesai di buat

Berdasarkan artikel yang saya tulis dapat saya tarik kesimpulan yaitu, kita bisa mengurangi limbah sampah plastik yang ada di indonesia dengan mengubahnya menjadi sesuatu hal yang bermutu. Hal tersebut terjadi bukan karna satu dan lain hal, melainkan hal tersebut bisa terjadi hasil para pemuda indonesia yang merasa sampah plastik di sekitar cukup menggangu dan perlu inovasi untuk mengubah hal tersebut menjadi suatu hal yang inovatif dan bernilai ekonomis. Hal itu dapat di buktikan dengan kita mengubahnya menjadi campuran dari pembuatan paving blok (ecopaving). Diharapkan nantinya banyak masyarakat indonesia untuk dapat mengubah limbah sampah plastik mereka menjadi ecopaving agar nantinya sampah plastik di indonesia bisa berkurang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image