Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Mengapa Kita Lupa Apa yang Kita Makan

Gaya Hidup | Wednesday, 20 Dec 2023, 13:40 WIB
Sumber gambar: Grid.ID

Mencatat konsumsi makanan dan minuman kita bukanlah hal yang mudah.

Poin-Poin Penting

· Pelaporan konsumsi makanan secara konsisten dikaitkan dengan keberhasilan penurunan berat badan jangka panjang.

· Penarikan kembali makanan bisa selektif.

· Mengetahui letak kesenjangannya dapat bermanfaat bagi individu, dokter, dan penelitian.

Banyak program yang berfokus pada perubahan perilaku untuk memperbaiki pola makan dan menurunkan berat badan dimulai dengan melaporkan konsumsi makanan dan minuman secara mandiri. Pendekatan ini membantu praktisi dan klien mengumpulkan beberapa informasi berharga. Ini memberi setiap orang titik awal.

Selain itu, pelaporan mandiri dalam jangka panjang juga sangat berguna. Ada cukup banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pemantauan asupan makanan secara mandiri merupakan prediktor kuat penurunan berat badan dalam jangka panjang.

Tampaknya pelaporan diri adalah salah satu kunci keberhasilan intervensi gaya hidup. Hal ini membuat individu tetap akuntabel dan sadar. Ini juga membantu mendokumentasikan kemajuan, yang dapat menjadi motivasi.

Kebenaran atau Konsekuensi

Tetapi, ada beberapa masalah di sini. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman yang tidak dilaporkan merupakan hal yang merajalela, bahkan hampir merupakan hal yang normal. Hal ini dapat membawa dampak buruk pada proses perubahan perilaku. Hal-hal spesifik yang tidak dilaporkan perlu diungkap dan ditangani.

Pelaporan mandiri sering kali melibatkan penarikan kembali 24 jam. Lagi pula, tidak mungkin seseorang bisa dikurung atau diikuti selama 24/7 untuk melihat apa yang mereka makan. Mengingat apa yang dimakan bisa menimbulkan ketidakakuratan. Namun, pengumpulan data dari ingatan 24 jam sering kali digunakan untuk menghasilkan informasi tentang cara kita makan.

Misalnya, sebuah artikel baru-baru ini menunjukkan bahwa hanya 5 persen orang Amerika yang mendapatkan jumlah serat harian yang direkomendasikan dalam makanan mereka. Sangat mungkin bahwa angka ini merupakan perkiraan yang terlalu tinggi dari jumlah sebenarnya jika orang-orang tidak melaporkan asupan makanan olahan dan melebih-lebihkan makanan sehat (yang ternyata memang demikian).

Beberapa penelitian lain yang menggunakan pelaporan mandiri menggunakan data tersebut untuk menentukan hubungan antara pola makan dan perkembangan penyakit tertentu. Ketidakakuratan laporan mandiri berarti korelasi terhadap penyakit tidak kuat.

Siapa, Kapan, dan Mengapa

Untuk mulai mengatasi masalah ini, kita bisa melihat mengapa orang bisa salah mengartikan asupan makanannya. Jelasnya, penyajian yang keliru mungkin terjadi secara tidak sengaja, hampir tidak disadari, atau hanya berdasarkan dugaan. Orang-orang tidak secara terang-terangan mencoba untuk menjadi licik. Mereka hanya menjadi manusia. Memang benar, laporan diri yang tidak dapat diandalkan adalah ciri umum ketika manusia memantau perilakunya sendiri. Mungkin sebagian orang berusaha menyelamatkan mukanya atau menghindari rasa bersalah, atau mereka menderita karena kurangnya pengetahuan.

Ilmu pengetahuan telah melihat siapa, kapan, dan mengapa melakukan underreporting dengan menggunakan berbagai metode untuk membandingkan self-reporting dengan konsumsi sebenarnya. Penelitian tidak dapat menjelaskan semua variabel yang terlibat, sehingga membatasi keakuratan temuan secara absolut. Karena itu, berikut beberapa temuan yang lebih konsisten:

· Individu di segmen sosial ekonomi rendah cenderung tidak melaporkan makanan olahan dan berkalori tinggi.

· Obesitas berkorelasi secara konsisten dengan pelaporan yang kurang.

· Jajanan sore adalah yang paling sering tidak dilaporkan.

· Perempuan lebih cenderung melakukan pelaporan yang kurang dibandingkan laki-laki.

· Pelaku diet (yang disebut dengan pemakan restriktif) sering kali termasuk dalam kelompok yang tidak diberitakan.

· Beberapa orang menyerah pada keinginan untuk menampilkan citra seseorang yang makan dengan cara yang dapat diterima secara sosial. Hal ini menyebabkan rendahnya pelaporan.

· Karbohidrat, terutama makanan manis, dan lemak lebih sering tidak dilaporkan dibandingkan protein.

Apakah ada intinya di sini?

Meskipun proses pelaporan mandiri bisa jadi sulit dan berbelit-belit, mungkin hal yang paling penting adalah menyadari bahwa pelaporan yang kurang adalah hal yang biasa terjadi. Kita bisa memperhatikannya dalam intervensi dan program penurunan berat badan. Secara lebih luas, kita yang tidak mengikuti program bisa mendapatkan manfaat dengan mengetahui betapa mudahnya kita tenggelam dalam kecerobohan dalam menjalani hari-hari kita.

***

Solo, Rabu, 20 Desember 2023. 1:35 pm

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image