Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fareza Surya

Trend Bahasa Jaksel di Kalangan Remaja

Sastra | 2023-12-20 12:47:02

Perkembangan dunia saat ini nampaknya semakin bergerak menuju apa yang disebut dengan “desa global”. Salah satu dampaknya adalah semakin eratnya pertukaran, kontak dan hubungan antar berbagai suku dan negara. Dalam hal ini, mempelajari isu-isu komunikasi lintas budaya jelas menjadi semakin penting. Karena jika tidak ada pihak yang memahami satu sama lain, maka akan timbul masalah. Permasalahan ini dapat berujung pada hal-hal buruk seperti konflik kekerasan, permusuhan, perpecahan, diskriminasi, dan lain-lain.
Munculnya bahasa “Jakarta Selatan” tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Dalam globalisasi, bahasa Inggris adalah “aktor” utamanya. Bahasa Inggris adalah bahasa pemersatu dunia global. Fenomena kebahasaan “Jakarta Selatan” merupakan cerminan identitas masyarakat Jakarta Selatan. Bahasa ini menunjukkan bahwa mereka adalah masyarakat global yang terbuka, mudah menerima pengaruh dari luar budaya mereka sendiri. Selain itu, bahasa “Jakarta Selatan” yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pelengkap komunikasi juga berkaitan dengan gengsi status sosial.
Ada beberapa bahasa Jakarta Selatan yang sering diucapkan remaja di Jakarta Selatan yaitu secara harafiah artinya harafiah, lebih memilih artinya lebih suka, maaf artinya maaf, overthinking artinya terlalu banyak berpikir, apa pun artinya toh, bahkan Arti genap atau meskipun, masih ada lagi . lagi. Ada juga beberapa remaja asal Jakarta Selatan yang kurang menguasai bahasa Inggris, sehingga mereka selalu menanyakan maksudnya terlebih dahulu.
Dalam berbagai penelitian, penggunaan lebih dari satu bahasa menunjukkan kemampuan untuk melakukan banyak tugas atau melakukan banyak hal secara bersamaan. Penelitian lain menemukan bahwa kemampuan berbicara berbagai bahasa memungkinkan seseorang membuat pilihan yang lebih rasional. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa berbicara dalam berbagai bahasa membuat orang lebih peka terhadap lingkungannya.
Bahasa gaul sehari-hari "Jaksel" adalah bahasa yang akrab bagi remaja Jakarta Selatan. Dengan demikian walaupun dari remaja Jakarta Selatan sudah terbiasa menggunakan bahasa gaul "Jaksel" ini disarankan untuk mengetahui dan menyesuaikan dengan siapa, kapan dan dimana pada saat berbicara ataupun berkomunikasi dengan menggunakan bahasa "Jaksel". Hal tersebut dilakukan agar menghindari terjadinya kesalahpahaman antar makna satu sama lain saat melakukan komunikasi. Diharapkan kepada siapapun boleh saja menggunakan bahasa gauk dengan ragam dan jenis apapun, tetapi harus melihat siapa subjek lawan bicara karena bahasa sangat krusial dan merupakan salah satu alat dari komunikasi, jadi jangan sampai kita memicu konflik karena ketidaksepahaman dalam menggunakan bahasa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image