Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Pendidikan Itu adalah Kekayaan yang Ternilai

Edukasi | Wednesday, 20 Dec 2023, 10:11 WIB

"Wasit di Jepang memiliki pendidikan yang lebih baik dari Indonesia. Jadi, Anda tidak bisa begitu saja datang dan akan menjadi wasit top. Ya, semuanya memiliki talenta, sama seperti atlet sepak bola, tetapi Anda membutuhkan pendidikan yang bagus. Jadi, kita bakal beruntung jika pemain, pelatih, dan wasit, semuanya bisa mengenyam pendidikan yang dibutuhkan lebih awal. Juga keinginan bahwa saya harus menjadi lebih baik," kata pelatih Persib, Bojan Hodak dalam sebuah kesempatan.

Pendidikan itu sangat penting bagi kehidupan manusia yang hidup di atas dunia (Foto :republika.co.id)

Benar sekali berarti siapapun akan terlihat memiliki pandangan yang luas dan wawasan yang cukup ketika memiliki pendidikan yang baik. Sehingga tentu saja, pendidikan bagi siapapun adalah dirasa sangat penting untuk kehidupannya. Pendidikan sendiri adalah sebuah jembatan menuju kesuksesan khususnya sesuatu yang terkait dengan ilmu. Jadi jangan sekali-kali tak peduli dengan urusan Pendidikan ini.

Pendidikan “merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (UU No 20 tahun 2003)”.

Di sini tampaknya nyata jika Pendidikan tak melulu membuat orang pintar saja tetapi di sini pun ada proses pembentukan karakter dan nilai spiritual yang kokoh bagi yang bersangkutan. Jadi intinya pendidikan adalah hal penting untuk membentuk seseorang dalam berbagai hal karena dengan Pendidikan mereka akan menjadi orang yang beradab.

Maka pada orang yang berpikiran maju, mereka akan memperhatikan soal pendidikan ini. Justeru menjadi sebuah tren menarik ketika banyak para kaum selebritis yang sebenarnya sudah berada di puncak kariernya akantetapi mereka tetap peduli dengan dunia pendidikan yang penting bagi kehidupannya. Kalau dalam pandangan sempit, mengapa sih mereka mesti kuliah lagi bahkan sampai ke luar negeri dan menghabiskan uang padahal mereka sudah terkenal dan bisa mencukup kehidupannya. Bagi yang berpikiran maju, pendidikan tetap yang utama karena mendukung eksistensi mereka sebagai public figure sebagai teladan masyarakat.

Beberapa waktu lalu kita mendengar dan menyaksikan ada satu tokoh yang saat ini men jadi sorotan salah menyebut zat untuk ibu hamil. Oke mungkin saat itu boleh saja lupa dan itu bisa dimaklumi. Tetapi yang menjadi pertanyaan jika sesuatu yang sepele bisa terjadi seperti itu, orang nantinya pasti menyorot ke pada pendidikannya. Rasanya jika pendidikannya bagus maka tentu saja akan mampu melakukan yang terbaik tanpa ada kesalahan sepele yang terjadi menimpanya.

Karenanya memang ini menjadi tugas Pemerintah menyediakan kesempatan bagi rakyatnya agar bisa menimba ilmu setinggi-tingginya. Maka dari itu memang harus dibangun fasilitas dunia pendidikan yang memadai dan anggaran pendidikan sebanyak 20% harus benar-benar dimanfaatkan seefektif mungkin dan jangan sampai malah dikorupsi. Juga yang terpenting membuka pintu beasiswa yang sebanyak-banyaknya agar bisa dimanfaatkan oleh siswa dan mahasiswa yang berprestasi khususnya dari kalangan yang tidak mampu agar mereka menimba ilmu sebaik mungkin.

Begitupula para orangtua semestinya harus memotivasi anak-anaknya untuk bisa terus melanjutkan anak-anaknya agar studi di perguruan tinggi. Memang kita juga tak memungkiri banyak warga masyarakat yang terbatas secara ekonomi karena keadaan yang terjadi. Namun demikian, mereka seharusnya mampu berpikir untuk bisa memajukan anak-anaknya. Benar hal itu tidak mudah akantetapi jika anak-anaknya mampu kuliah di perguruan tinggi setidaknya akan mampu mengubah keadaan dengan ilmu yang dimilikinya. Cara pandang semacam ini harus tertanam kuat di benak para orangtua agar anak-anaknya maju di kemudian hari.

Bahkan ada orang yang mengatakan jika ilmu adalah warisan yang sangat bermanfaat diberikan kepada anak-anak selain warisan yang berbentuk harta. Ya jadi kalau boleh mengatakan pula bahwa tetap pendidikan adalah kekayaan yang tak ternilai harganya. Bahkan agama mengajarkan jika ingin mendapatkan dun ia maka dengan ilmu dan untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat tetap saja semua itu dengan ilmu. Karenanya belajar seumur hidup baik formal maupun non formal tetap dilakukan. Namun untuk urusan Pendidikan formal maka ketika ada biaya maka terus doronglah anak-anak kita untuk kuliah di perguruan tinggi.

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS.al-Mujadalah : 11).

Jangan sampai justeru kita menyesal karena tak memberikan Pendidikan yang cukup bagi anak-anak kita. Oleh sebab itu jika pendidikan dianggap sebagai kekayaan yang gtak ternilai harganya bekalilah anak-anak kita dengan Pendidikan yang cukup sehingga saat menjalani kehidupan meteka akan mampu mengatasis egala problema yang menimpa mereka.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image