Apakah Penutupan TikTok Shop Berdampak Pada UMKM?
Bisnis | 2023-12-19 22:02:15TikTok Shop adalah fitur perdagangan sosial yang memungkinkan pengguna dan pencipta untuk mengiklankan dan menjual produk mereka melalui aplikasi TikTok. Fitur ini tersedia untuk pengguna TikTok dengan akun bisnis dan mulai tersedia di akun pengguna pada medio pertengahan tahun 2021.
Banyak masyarakat yang merasa sangat terbantu dengan keberadaan fitur TikTok Shop tersebut. Tidak hanya para UMKM yang merasa terbantu dengan keberadaan TikTok Shop tetapi masyarakat yang memiliki hobi berbelanja online juga sangat merasa terbantu, karena TikTok Shop memiliki fitur yang mudah digunakan sekaligus memiliki banyak promo seperti gratis ongkir hingga potongan harga.
Namun pada Rabu 4 Oktober 2023 pukul 17.00 WIB, TikTok Shop resmi ditutup terkait masalah perizinan, yang berdampak terhadap banyak orang terutama pada UMKM. Banyak dari mereka yang mengandalkan platform ini untuk mempromosikan dan menjual produk mereka. Penutupan ini membuat mereka harus mencari alternatif untuk mempertahankan bisnis mereka dan menjaga koneksi dengan pelanggan setia mereka.
Salah satu contoh UMKM yang terdampak atas ditutupnya TikTok Shop adalah UMKM dari Kupang, Nusa Tenggara Timur bernama Kioskaos Kupang, toko oleh-oleh pakaian khas NTT. Pegawai KiosKaos mengatakan pihaknya mulai memanfaatkan digitalisasi sejak pandemi. Kala itu, aplikasi Shopee hingga TikTok Shop sangat membantu penjualannya hingga saat ini. "Lebih banyak online, bisa 70% dari online, mulainya dari Instagram terus ke TikTok Shop sebelum ditutup. Ramai jualan di TikTok, kirim ke luar sering luar NTT banyak ke Kalimantan, bahkan Papua," Dia pun menyayangkan dengan adanya penutupan TikTok Shop. Sebab, pemasaran melalui social commerce tersebut telah mempermudahnya
Tidak hanya UMKM, tetapi influencer dan kreator konten juga merasakan dampaknya. Banyak dari mereka yang mendapatkan pendapatan melalui promosi produk di TikTok Shop sekarang harus mencari peluang lain untuk mendapatkan penghasilan. Ini juga dapat mengubah dinamika antara kreator dan pengikut, karena model bisnis yang telah terbangun di sekitar TikTok Shop menjadi tidak stabil.
Dampak lain yang perlu diperhatikan adalah kehilangan lapangan kerja di sektor ini. Banyak orang yang bekerja di belakang layar TikTokShop, seperti manajer akun, spesialis pemasaran, dan dukungan pelanggan, kini harus mencari pekerjaan baru atau mengalami ketidakpastian pekerjaan.
Namun, di tengah semua dampak negatif ini, penutupan TikTok Shop juga dapat menjadi peluang untuk inovasi dan perkembangan baru. Para pelaku bisnis dapat mencari peluang di platform lain atau bahkan menciptakan model bisnis baru yang lebih tahan lama. Pengguna juga mungkin menemukan platform lain yang memberikan pengalaman yang serupa atau bahkan lebih baik daripada TikTok Shop.
Dalam menghadapi dampak penutupan TikTok Shop, penting bagi semua pihak terlibat untuk beradaptasi dan mencari solusi kreatif. Ini mungkin melibatkan eksplorasi platform lain, diversifikasi strategi pemasaran, atau bahkan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk menciptakan solusi yang saling menguntungkan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.