Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Irma Suratna Wulandari

Minimnya Pemahaman Gen Z Tentang Makanan Tradisional

Gaya Hidup | Tuesday, 19 Dec 2023, 14:07 WIB
Gen Z lebih lebih menyukai fast food yang praktis dan cepat (Sumber gambar : Raji/Unsplash)

Kemunculan beragam teknologi yang semakin canggih seiring dengan kemajuan zaman yang semakin maju. Segundang fitur canggih ditawarkan oleh berbagai jenis teknologi sebagai alternatif solusi permasalahan sehari-hari yang dihadapi oleh manusia. Di era yang serba praktis dan modern seperti saat ini, manusia tidak lagi dibebankan dengan pemahaman yang serba manual karena dalam kecanggihan teknologi, manusia bisa memahami segala sesuatu dengan cepat dan mudah. Salah satu bukti kecanggihan teknologi dengan munculnya berbagai macam alat yang dapat dimanfaatkan manusia dengan mudah seperti smartphone. Tampilan yang menarik dan cenderung pas digenggam serta kemampuan dalam menelusuri segala informasi dengan cepat menjadi solusi dari keingintahuan manusia akan sesuatu di muka bumi. Dengan adanya media informasi berupa smartphone, saat ini manusia bisa mengakses segala informasi dari seluruh belahan dunia termasuk bisa mengakses berbagai kekayaan dan keunikan kuliner dari setiap bangsa. Gen Z sebagai generasi muda harus bisa menanamkan kecintaan akan kekayaan bangsanya termasuk kekayaan kuliner dengan cara mengenal dan bisa merasakan kekayaan kuliner Nusantara. Namun, pada kenyataanya berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mudjianto pada tahun 2020 ditemukan fakta bahwa remaja saat ini kurang memiliki ketertarikan dalam mengkonsumsi makanan tradisional. Hal tersebut berdasarkan temuan data yakni hanya 40% remaja di Surabaya yang masih mengkonsumsi makanan tradisional sebagai pilihan menu makanan sehari-hari. Sedangkan, 60% remaja di Surabaya lebih memilih fast food restaurant. Kenyataan ini tentunya dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap kurangnya pengetahuan tentang kuliner tradisional nusantara.

Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan dari GoodStates Indonesia pada bulan Agustus-September 2022 dengan kriteria responden berumur 18-34 tahun, ditemukan fakta bahwa ada lima negara dengan makanan yang menjadi favorit masyarakat. Negara tersebut antara lain Thailand, Tiongkok, Jepang, Amerika, dan Korea. Kenyataan lain didapatkan bahwa negara barat menjadi yang paling favorit disukai oleh masyarakat dengan makanan yaitu kentang goreng.Berdasarkan fakta tersebut, jelas terlihat bahwa di era saat ini masyarakat terutama generasi muda lebih tertarik pada makanan fast food daripada makanan tradisional khas dari daerahnya. Anggapan bahwa fast food sebagai makanan yang lebih praktis dan enak membuat banyak kalangan menyukai cita rasa yang ditawarkan dalam makanan fast food. Meskipun demikian, dibalik kenikmatan dan cita rasa gurih makanan cepat saji, ada banyak kandungan yang jika dikonsumsi berlebihan bisa berakibat pada penurunan kesehatan tubuh. Seperti dikutip dari kemenkes.go.id bahwa fast food biasanya mengandung banyak kalori, lemak, garam, dan gula tetapi rendah nutrisi. Gangguan kesehatan sangat mudah terjadi pada tubuh seperti obesitas, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, kanker, stroke, dsb. Ditinjau dari sisi biologis, kebutuhan gizi remaja harus seimbang dengan aktivitasnya. Kemudian, jika dari sisi psikologis, remaja cenderung tidak memperhatikan faktor kesehatan dalam menentukan pilihannya termasuk pada makanan. Remaja cenderung lebih memperhatikan faktor lain seperti budaya hedonistik, lingkungan sekitar, dsb. Hal ini dapat menjadi penyebab minimnya pengetahuan remaja tentang makanan tradisional.Kemunculan beragam teknologi yang semakin canggih seiring dengan kemajuan zaman yang semakin maju. Segundang fitur canggih ditawarkan oleh berbagai jenis teknologi sebagai alternatif solusi permasalahan sehari-hari yang dihadapi oleh manusia. Di era yang serba praktis dan modern seperti saat ini, manusia tidak lagi dibebankan dengan pemahaman yang serba manual karena dalam kecanggihan teknologi, manusia bisa memahami segala sesuatu dengan cepat dan mudah. Salah satu bukti kecanggihan teknologi dengan munculnya berbagai macam alat yang dapat dimanfaatkan manusia dengan mudah seperti smartphone. Tampilan yang menarik dan cenderung pas digenggam serta kemampuan dalam menelusuri segala informasi dengan cepat menjadi solusi dari keingintahuan manusia akan sesuatu di muka bumi. Dengan adanya media informasi berupa smartphone, saat ini manusia bisa mengakses segala informasi dari seluruh belahan dunia termasuk bisa mengakses berbagai kekayaan dan keunikan kuliner dari setiap bangsa. Gen Z sebagai generasi muda harus bisa menanamkan kecintaan akan kekayaan bangsanya termasuk kekayaan kuliner dengan cara mengenal dan bisa merasakan kekayaan kuliner Nusantara. Namun, pada kenyataanya berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mudjianto pada tahun 2020 ditemukan fakta bahwa remaja saat ini kurang memiliki ketertarikan dalam mengkonsumsi makanan tradisional. Hal tersebut berdasarkan temuan data yakni hanya 40% remaja di Surabaya yang masih mengkonsumsi makanan tradisional sebagai pilihan menu makanan sehari-hari. Sedangkan, 60% remaja di Surabaya lebih memilih fast food restaurant. Kenyataan ini tentunya dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap kurangnya pengetahuan tentang kuliner tradisional nusantara.

Makanan tradisional nusantara

Pentingnya Konsumsi Makanan Tradisional dan Manfaatnya Bagi Tubuh

Makanan tradisional merupakan makanan rakyat sehari-hari yang berupa makanan pokok, makanan selingan atau sajian khusus yang diwariskan secara turun temurun dari zaman nenek moyang (Marwati, 200). Makanan tradisional diolah dengan resep dan cara yang sudah dikenal masyarakat, bahan yang digunakan juga diperoleh dari daerah setempat sehingga cita rasa yang ada dalam makanan tradisional akan berbeda dengan daerah lainya. Makanan tradisional merupakan wujud budaya masyarakat yang secara tidak langsung mencerminkan potensi alam suatu daerah. Dewi. T. (2011) menyatakan bahwa makanan tradisional termasuk local knowledge atau disebut kearifan lokal karena mengandung nilai-nilai budaya dan filosofi dari daerah tertentu. Makanan tradisional juga bisa menjadi simbol suatu masyarakat. Berbeda dengan fast food, kandungan dalam makanan tradisional kaya akan karbohidrat, serat kasar, serta rendah lemak sehingga makanan tradisional dianggap selain sebagai sumber pangan juga lebih sehat bagi tubuh. Kandungan yang ada pada makanan tradisional tentunya dapat menjadi alternatif pilihan guna mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuh terutama pada Gen Z. Kebiasaan konsumsi makanan tradisional memiliki beragam manfaat seperti menumbuhkan rasa nasionalisme, menambah wawasan karena secara tidak langsung lebih mengenal dan paham nama serta jenis makanan tradisional. Selain itu, secara tidak langsung dengan mengkonsumsi makanan tradisional maka juga telah ikut melestarikan budaya Indonesia.

Gen Z sebagai generasi muda yang tumbuh dengan kecanggihan teknologi tentunya tidak asing dengan berbagai macam situs online yang memuat beragam informasi dan fakta yang ada di dunia. Salah satunya tentang makanan tradisional. Eksistensi makanan tradisional ditengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin maju perlu terus dijaga. Kontribusi gen z dalam menyebarkan informasi terkait makanan tradisional secara tidak langsung dapat bermanfaat dalam meningkatkan dan menumbuhkan kecintaan pembaca terhadap makanan asli nusantara. Hal ini disebabkan pemanfaatan teknologi sudah merambah pada semua lapisan dan kalangan masyarakat tak terkecuali pada kalangan golden age sebagai generasi yang juga tumbuh ditengah kecanggihan teknologi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image