Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kharis Salma abida

Penanaman Pohon di Lingkungan Sekolah untuk Menciptakan Lingkungan Bersih tanpa Polusi Udara

Sekolah | Tuesday, 19 Dec 2023, 14:06 WIB
Bersama siswa-siswi MI Sunan Giri 02

Latar Belakang Pencemaran udara merupakan salah satu bagian dari pencemaran lingkungan fisik. Pencemaran lingkungan fisik adalah pencemaran air dan tanah. Udara merupakan kebutuhan yang paling utama untuk kehidupan mahluk di bumi.oleh karena itu udara merupakan sumber daya alam yang harus dilindungi untuk kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Metabolisme di dalam tubuh mahluk hidup tidak akan berlangsung tanpa oksigen yang berasal dari udara. Untuk mendapatkan udara yang sesuai dengan tingkat kualitas yang diinginkan, maka pengendalian kualitas udara menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat banyaknya pencemaran udara saat ini. Ada banyak cara yang dilakukan guna mengendalikan pencemaran udara, salah satunya adalah menanam tumbuhan lidah mertua atau sansevieria, lidah mertua merupakan tanaman hias yang mampu menyerap polusi dan menghasilkan oksigen (O2) lebih banyak, dibandingkan dengan tanaman hias lainnya. Lidah mertua memiliki kemampuan untuk menyerap beragam racun polusi udara. Mulai dari karbon monoksida (CO), benzena, formaldehyde, xylene, hingga toluene. Zat zat ini merupakan zat racun yang banyak dikaitkan dengan kanker. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahnnya yaitu : 1. Bagaimana pencemaran udara dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia, khususnya pada anak-anak yang rentan terhadap polusi udara? 2. Mengapa pengendalian kualitas udara menjadi sangat penting untuk dilakukan, dan apa saja dampak jangka panjang dari paparan polusi udara terhadap perkembangan kognitif dan kesejahteraan manusia? 3. Mengapa tanaman lidah mertua atau sansevieria dianggap sebagai salah satu cara efektif untuk mengendalikan pencemaran udara, dan bagaimana mekanisme kerjanya dalam menyerap polusi udara? 4. Bagaimana cara penanaman lidah mertua yang tepat, termasuk pemilihan pot, jenis tanah, dan kondisi penempatan tanaman, agar dapat memberikan manfaat optimal dalam mengurangi pencemaran udara? Tujuan Dari rumusan masalah diatas, memiliki tujuan dalam memecahkan permasalahan di lingkungan yaitu : 1. Menilai dampak negatif pencemaran udara terhadap kesehatan manusia, khususnya anak-anak yang rentan terhadap polusi udara, dengan fokus pada pengidentifikasian penyakit atau masalah kesehatan yang dapat muncul akibat paparan polusi udara. 2. Menganalisis pentingnya pengendalian kualitas udara dan mengevaluasi dampak jangka panjang dari paparan polusi udara terhadap perkembangan kognitif dan kesejahteraan manusia 3. Untuk apa tanaman lidah mertua atau sansevieria dianggap sebagai cara efektif untuk mengendalikan pencemaran udara, dengan fokus pada mekanisme kerjanya dalam menyerap dan mengurangi kadar polutan udara, serta mengidentifikasi zat-zat yang dapat diserap oleh tanaman ini. 4. Menganalisis cara penanaman lidah mertua yang tepat, melibatkan pemilihan pot atau polibek dengan lubang yang sesuai, jenis tanah yang sesuai, dan kondisi penempatan tanaman, dengan tujuan agar tanaman dapat tumbuh optimal dan memberikan manfaat maksimal dalam mengurangi pencemaran udara. Pembahasan Ekosistem Darat Ekosistem darat memiliki peran sentral dalam mendukung kehidupan di Bumi. Ekosistem ini didefinisikan sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dari tanah, vegetasi, dan fauna yang saling terkait, memberikan keanekaragaman hayati yang kaya dan menyediakan layanan ekosistem yang esensial. Keberlanjutan ekosistem darat mencakup upaya pelestarian sumber daya alam dan menjaga keseimbangan lingkungan. Pentingnya ekosistem darat dalam mendukung kehidupan manusia termanifestasi dalam perannya dalam siklus air sebagai penyediaan sumber daya alam, Namun, ekosistem darat saat ini menghadapi serangkaian ancaman yang serius, seperti deforestasi, perubahan iklim, urbanisasi, dan aktivitas manusia lainnya yang mengancam keberlanjutan ekosistem darat. Dengan adanya program pelestarian ekosistem darat ini kita sudah membantu menjaga ekosistem agar tetapa terjaga. Studi kasus pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan menjadi dasar penting dalam memahami penerapan nyata dari konsep-konsep ini. Pengalaman langsung dari berbagai proyek dan inisiatif memberikan wawasan berharga tentang faktor-faktor yang mendukung keberhasilan atau kegagalan upaya pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan. Meskipun demikian, tantangan di masa depan tidak boleh diabaikan. Ancaman perubahan iklim yang semakin kompleks dan peningkatan tekanan manusia terhadap ekosistem darat menimbulkan pertanyaan kritis tentang keberlanjutan jangka panjang. Sementara itu, peluang untuk meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan dan menggabungkan solusi berbasis masyarakat dan inovasi menjadi fokus utama bagi kita. Dengan adanya program ini bertujuan untuk memberikan dasar untuk memahami, melindungi, dan meningkatkan ekosistem darat secara berkelanjutan. Polusi Udara Polusi udara adalah peningkatan konsentrasi zat-zat berbahaya dalam atmosfer yang dapat merugikan kesehatan manusia dan lingkungan. Polutan-polutan ini dapat berasal dari berbagai sumber contoh dalam lingkungan sekolah yaitu, polusi udara dapat berasal dari lalu lintas kendaraan, aktivitas pembakaran, dan penumpukan sampah. Adanya polusi udara ini dapat berdampak serius pada kesehatan siswa dan staf sekolah, dampaknya termasuk peningkatan risiko gangguan pernapasan, seperti asma dan alergi, serta masalah kesehatan lainnya, seperti sakit kepala, iritasi mata, dan masalah kulit. Sumber polusi udara di lingkungan sekolah dapat bervariasi, biasanya akibat dari kendaraan yang beroperasi di sekitar sekolah dapat menjadi sumber utama polusi udara karena asap kendaraaanya, serta pembakaran sampah juga termasuk sumber utama dari polusi udara karena biasanya sampah – sampah sisa makanan dibuang kemudian dibakar di dekat sekolahan sehingga menyebabkan timbulnya asap dari pembakaran sampah tersebut. Tanaman Bebas Polusi Tanama di sekolah sangat berpengaruh pada lingkungan sekolah, dengan adanya tanaman lingkungan sekolah menjadi terlihat bersih dan asri. Pada umumnya di lingkungan sekolah biasanya ditanami bunga – bungaan, pohon buah – buahan, dan tanaman hijau lainya, selain untuk membuat lingkungan asri penanaman tanaman ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara bersi di lingkungan sekolah, sehingga dapat mengurangi polusi udara. Seperti yang kita tahu bahwa di lingkungan sekolah juga terdapat polusi, bentuk polusinya juga bermacam – macam. Misalnya polusi udara biasanya polusi ini terjadi akibat kendaraan bermotor dan aktifitas pembakara sampah, dengan adanya penanaman tanaman ini bisa mengurangi polusi udara di lingkungan sekolah, penanaman tanaman ini bisa dengan menanam tanaman lidah mertua. Penanaman tanaman lidah mertua (Sansevieria) di lingkungan sekolah memiliki potensi besar untuk mengurangi polusi udara dan memberikan manfaat kesehatan serta lingkungan yang signifikan. Manfaat dari penanaman tanaman ini meliputi penyaringan polusi udara, peningkatan kualitas udara, dan peningkatan kesehatan siswa serta staf pengajar. Penanaman Lidah Mertua di sekolah adalah contoh konkret tentang bagaimana sekolah dapat berperan dalam penanggulangan polusi udara dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi seluruh komunitas sekolah. Acara pembuka yang di sambut dengan bahagia dan senang oleh adik adik dari kelas 2 Mi Sunan Giri 02 Kalipare yang sangat antusias mendengarkan kakak kakak, acara di awali dengan memperkenalkan identitas kami dan di susul membaca doa akan memulai pelajaran, kemudian dilanjutkan ice breaking agar tidak terkesan membosankan, di lanjutkan dengan pemberian materi mengenai tanaman lidah mertua yang memiliki fungsi menyerap polusi dan menghasilkan oksigen. Pembahasan tidak terlalu yang berat diperuntukkan siswa kelas 2 SD. Kemudian dilanjutkan pembagian kelompok yang bertujuan memudahkan penyampaian materi penanaman lidah mertua, kelompok terdiri dari 5 orang yang menaungi 3 kelompok besar. Adik adik sangat bersemangat mengikuti kegiatan dikarenakan belum pernah mengadakan program menanam di sekolah tersebut.semua kelompok bekerja sama untuk menanam tanaman dan dilanjutkan dengan menata tanaman dengan rapi kemudian menyirami tanaman dengan air dan di tutup dengan mencuci tangan.kemudian kembali ke kelas dengan tertib. Di akhiri dengan pemberian pertanyaan singkat yang sebelumnya sudah di terangkan di awal tadi, adik adik dengan antusiasnya berebut menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kakak kakak. Di lanjutkan dengan pemberian snack kepada adik adik karena sudah bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Di tutup dengan foto bersama dan berdoa. PENUTUP Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya pelestarian ekosistem darat dan mengedukasi agar senantiasa menjaga kelestarian lingkungan sekitar terutama di sekolah. Dengan begitu, kita dapat berkontribusi pada pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat, yang sangat penting bagi lingkungan dan kehidupan kita. Dengan penanaman pohon di lingkungan sekolah, kita telah mengambil langkah besar menuju menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas polusi udara. Pohon-pohon ini adalah simbol harapan, pertumbuhan, dan perubahan positif dalam upaya kita untuk menjaga kualitas udara dan melindungi alam kita. Program penanaman pohon ini adalah bukti nyata menjaga ekosistem secara berkelanjutan Kami percaya bahwa pohon-pohon yang kita tanam akan terus tumbuh bersama-sama dengan semangat kolaborasi dan kepedulian kita. Semua ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau, lebih sehat, dan lebih berkelanjutan untuk semua.Terima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi dan mendukung program kami dalam penanaman pohon ini. Mari kita terus menjaga pohon-pohon ini, dan melalui tindakan kami, mari kita terus menjaga dunia yang kita cintai. Bersama, kita dapat mencapai impian lingkungan sekolah yang bersih dan bebas polusi udara.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image