Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Octaviany Theresia Lorrigan

Lulusan Sarjana jadi Ibu Rumah Tangga? Pilihan Tepat atau Sulit Ya!

Gaya Hidup | Monday, 18 Dec 2023, 17:04 WIB
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.pexels.com%2Fid-id%2Ffoto%2Fcinta-wanita-gadis-meja-4149028%2F&psig=AOvVaw2qRqvgisv74ysibTcnGf7Z&ust=1702980160375000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCOiJutzdmIMDFQAAAAAdAAAAABAD

Lulusan Sarjana jadi Ibu Rumah Tangga ini merupakan perkataan yang sudah sangat lama menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Tak heran jika banyak perempuan di Indonesia lulusan sarjana tinggi pada akhirnya memilih menjadi Ibu Rumah Tangga. Lulusan sarjana merupakan orang-orang yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi di perguruan tinggi. Mereka memiliki gelar akademik yang menunjukkan kompetensi mereka di bidang tertentu. Namun, tidak semua lulusan sarjana memilih untuk bekerja di sektor formal atau profesional.

Ada juga yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, yaitu mengurus rumah dan keluarga tanpa mendapatkan penghasilan. Menurut saya, menjadi lulusan sarjana yang jadi ibu rumah tangga adalah pilihan yang sah dan dapat dihormati, asalkan dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan tidak menyia-nyiakan potensi yang dimiliki tetapi semua itu adalah pilihan.

Hal tersebut di atas, sesuai dengan pedapat H. Akmaludin Akbar, S. PSI seorang calon anggota legislatif DPDRI tahun 2014 yang diungkapkan pada webinar yang diselenggarakan oleh Keputrian 'Nadhira' PPM Bina Khoirul Insan Semarang “Sarjana kok jadi Ibu Rumah Tangga” dalam ruanggenerus.com , ia mengungkapkan bahwa,

“Ungkapan lulusan sarjana jadi ibu rumah tangga tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar semua itu semua pilihan. Wanita akan lahir pada peradaban dunia sehingga bila wanitanya itu berpendidikan maka besar kemungkinan anak-anak yang dilahirkan pun akan menjadi anak-anak yang berpendidikan. Kuliah setinggi-tingginya tidak harus pakai jalur kuliah tetapi ilmu bisa didapat tidak harus pakai jalur kuliah. Ketika seorang wanita itu pilih untuk kuliah dan memutuskan menjadi ibu rumah tangga salah atau tidaknya dia akan banyak dapat pengalaman ketika dia disitu kuliah.”

Dengan demikian, menjadi ibu rumah tangga memiliki dampak positif bagi perkembangan anak-anak. Lulusan sarjana yang jadi ibu rumah tangga dapat memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki untuk membantu anak-anak belajar dan berkembang. Mereka juga dapat memberikan contoh yang baik bagi anak-anak tentang pentingnya pendidikan dan hal itu sependapat dengan apa yang dikatakan oleh H. Akmaludin Akbar, S. PSI sesuai dengan nilai-nilai moral.

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.deviantart.com%2Fsoni-aja%2Fart%2FDian-Sastro-1-145057873&psig=AOvVaw0oBVzRQ8t9xbGRmJWyqjjo&ust=1702979985863000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCIDeyofdmIMDFQAAAAAdAAAAABAD

Menurut Dian Sastro, seorang aktris dan ibu rumah tangga yang meraih gelar master di bidang Manajemen Keuangan dari salah satu perguruan tinggi negeri Universitas Indonesia dalam berita.com. mengatakan bahwa “berkarir atau berumah tangga, seorang wanita itu wajib berpendidikan tinggi, karena ia akan menjadi ibu. Jika Anda adalah ibu rumah tangga, memiliki anak atau baru menikah, janganlah putuskan harapan untuk mengetahui pendidikan Anda sebagai lulusan sarjana dan nantinya Anda akan melahirkan anak-anak yang cerdas”.

Melihat hal tersebut sangatlah jelas bahwa seorang wanita bisa mengejar tinggi cita-citanya dalam berpendidikan. Tentu, hal ini sangat diinginkan oleh para wanita diluar sana karena apa yang diungkapkan oleh Dian Sastro menjadi motivator untuk para wanita yang berpendidikan tinggi dan memutuskan menjadi ibu rumah tangga yang cerdas pastinya akan melahirkan anak-anak yang cerdas.

Namun demikian, berdasarkan hasil situs pertukaran pengetahuan, seorang penulis dalam quora.com bernama Michael Lam senior Software Engineer di Wirausaha, 3 Januari 2023. mengungkapkan bahwa,

“Lulus sarjana menjadi ibu rumah tangga karena mengikuti dogma agama yang mengatakan bahwa lebih baik menikah dengan pria yang tidak mapan tapi punya iman ketimbang menikah dengan pria yang mapan tapi tak punya iman.”

Menanggapi hal tersebut sebenarnya ada hal-hal yang bisa dilakukan oleh para lulusan sarjana yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga selain karna adanya dogma agama ibu rumah tangga tidak semuanya harus berhubungan menikah dengan pria yang kriteria tampan, mapan atau sebaliknya. Namun, seharusnya kita kembalikan lagi pada situasi saat ini. Seorang wanita yang memiliki cita-cita tinggi dan memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga itu adalah pilihan yang memang benar-benar sudah matang.

Untuk menjadi seorang ibu rumah tangga dan memiliki kehidupan yang mapan bisa melakukan hal ini seperti membangun bisnis atau usaha sendiri, baik secara individu maupun bersama pasangan. Hal ini dapat memberikan tantangan dan kebebasan bagi lulusan sarjana untuk berinovasi dan berkreasi.

Jadi, lulusan sarjana menjadi ibu rumah tangga itu adalah pilihan yang terbaik dan tidak ada salahnya memiliki keputusan yang tepat. Ketika seorang ibu memiliki kecerdasan maka anak yang dilahirkannya akan menghasilkan anak-anak yang cerdas.

Octaviany Theresia Lorrigan

(Mahasiswa Manajemen Universitas Pembangunan Jaya)

DAFTAR PUSTAKA:

https://youtu.be/pUYhduhCeXI?si=7jChBgWkwJisTJgP

https://www.beritasatu.com/news/206136/dian-sastro-ibu-rumah-tangga-jangan-putus-harapan-lanjutkan-pendidikan
https://id.quora.com/Mengapa-ada-orang-yang-ngebet-nikah-padahal-baru-lulus-dan-belum-berpenghasilan-tetap-punya-pekerjaan/answer/Michael-Lam-2

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image