Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Lebih Suka Teh Panas? Inilah Mengapa Anda Ingin Mendinginkannya Terlebih Dahulu

Eduaksi | Monday, 18 Dec 2023, 09:22 WIB
Sumber gambar: Republika Online

Penelitian mengungkapkan teh panas dapat meningkatkan risiko kanker esofagus

Kita semua pernah mengalaminya – Anda meneguk teh dan menyadari bahwa teh terlalu panas untuk diminum. Anda merasakan sensasi terbakar sampai ke tenggorokan saat Anda menelan secara naluriah. Aduh!

Penelitian kini membuktikan bahwa penting untuk mendinginkan teh terlebih dahulu.

Sebuah studi di Journal of International Cancer mengatakan ada hubungan antara minum teh panas dan kanker esofagus – dan khususnya suhu yang menjadi perhatian.

Ahli onkologi Davendra Sohal, MD, MPH, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa paparan suhu panas makanan atau minuman selama bertahun-tahun merupakan faktor risiko potensial kanker esofagus (walaupun penelitian ini secara khusus mengamati teh).

“Semua jenis makanan atau cairan panas berpotensi mengiritasi lapisan tenggorokan dan kerongkongan,” ujarnya. “Suhulah yang merupakan faktor risiko terbesar.” Saat Anda makan atau minum sesuatu yang terlalu panas dapat menyebabkan cedera termal pada lapisan tenggorokan atau kerongkongan. Cedera termal ini (terutama jika terjadi berulang kali) dapat menyebabkan peradangan kronis dan pembentukan sel kanker.

Prognosis Kanker Esofagus

Kanker kerongkongan masih cukup langka, yaitu sekitar 1% dari seluruh kanker yang didiagnosis di Amerika Serikat. Di belahan dunia lain (seperti di Iran tempat penelitian ini dilakukan), kanker esofagus jauh lebih umum terjadi.

Dr Sohal merekomendasikan untuk mewaspadai faktor risiko kanker esofagus:

· Penggunaan tembakau.

· Penggunaan alkohol berlebihan.

· Refleks asam yang parah atau persisten.

· Sekarang, kita mungkin bisa menambahkan konsumsi cairan atau makanan panas ke dalam daftar ini.

Menyebabkan kekhawatiran?

Dr Sohal mengatakan bahwa paparan tunggal terhadap makanan atau minuman panas biasanya tidak akan menimbulkan banyak bahaya. Jika Anda kebetulan menelan sesuatu yang terlalu panas, jangan muntah dan jangan minum air es dingin untuk mengimbangi sensasi terbakar – keduanya dapat menyebabkan kerusakan lebih parah.

Saran terbaik adalah minum air bersuhu ruangan dan lihat apakah airnya akan membaik dengan sendirinya. Namun jika Anda kesulitan menelan, pergilah ke UGD.

Menurut penelitian, suhu lebih dari 60 derajat Celcius dianggap terlalu panas untuk dimakan atau diminum. Untuk membantu menempatkan segala sesuatunya dalam perspektif, suhu maksimum bak mandi air panas hanya 40 derajat Celcius!

“Ini bukanlah akhir dari cerita,” kata Dr. Sohal. “Penelitian ini tentu saja menunjukkan hubungan yang sah antara cairan panas dan risiko kanker kerongkongan, namun juga menunjukkan bahwa hal ini dapat dimodifikasi.”

Jadi, lain kali Anda ingin minuman atau makanan yang sangat panas, pikirkan dua kali sebelum menyesapnya dan biarkan sedikit lebih dingin!

***

Solo, Senin, 18 Desember 2023. 9:09 am

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image