Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Riska Nala Azzahra

Perbedaan Dunia Anak SMA dan Kuliah Yang Berpengaruh pada Kesehatan Mental

Eduaksi | Monday, 18 Dec 2023, 08:14 WIB

Halo teman-teman, jaman sekarang sudah pasti tidak asing dengan kata-kata kesehatan mental, menurut teman-teman apasih kesehatan mental itu?. Kesehatan mental seseorang adalah rasa aman dan tentram pada setiap pribadi manusia sehingga dapat menjalani kehidupan dengan lancar dan dapat mengatasi semua masalah yang ada dengan baik dan benar serta menjadikan kita dapat menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.

Kesehatan mental dapat diwujudkan dari beberapa faktor yakni faktor lingkungan, keluarga, dan diri sendiri, para remaja pada umumnya memiliki mental yang stabil apabila ada pada lingkungan yang membuat dia nyaman, memiliki keluarga yang lengkap dan mendukung apa yang dia inginkan, serta remaja yang dapat memahami dengan baik dirinya sendiri. Namun banyak yang mengatakan mental remaja jaman sekarang sangat lemah dan gampang dijatuhkan, bahkan ada yang sengaja terlihat memiliki ganguan mental hanya karena ingin ikut-ikutan yang lagi rame di sosial media.

Masa SMA menurut saya pribadi merupakan masa yang sangat asik dan menyenangkan, dimana pada usia-usia SMA para remaja sedang berproses untuk mencari jati diri sehingga banyak hal yang dicoba pada masa itu, namun karena hal itu juga banyak remaja yang terjerumus pada hal-hal yang kurang baik hanya karena ‘coba-coba’. Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi banyaknya pergaulan bebas dan maraknya pembullyan yang terjadi saat SMA mengakibatkan banyaknya siswa-siswi yang mengalami depresi dan ada yang sampai memutuskan untuk keluar dari sekolah bahkan bunuh diri, hal tersebut sangat disayangkan karena yang harusnya menjadi kenangan masa-masa indah terakhir duduk di bangku sekolah malah menjadi masa yang meninggalkan trauma.

Dunia perkuliahan sangat berbeda dengan masa SMA, di dunia perkuliahan kita sangat diberi kebebasan mulai dari kebebasan berpakaian, berpendapat, bahkan untuk masuk atau tidaknya kita dalam menjalani mata kuliah pun sangat bebas, jika pada saat SMA kalau kita tidak masuk lama mungkin akan dicari guru-guru namun saat di perkuliahan jika kita tidak pernah masuk dosen-dosen akan langsung memberi penilaian yang akan berpengaruh terhadap lulus atau tidaknya mata kuliah yang kita ampu, semakin banyak mata kuliah yang tidak lulus maka kemungkinan untuk menyelesaikan kuliah dan wisuda pun akan semakin lama, tidak seperti di SMA ada tahun untuk kita lulus dan itu sudah pasti kita akan lulus, di dunia kuliah meskipun tahun itu kita sudah waktunya lulus tapi ada beberapa mata kuliah yang mengulang maka kita tidak bisa lulus tahun itu dan harus lanjut sampai kita menuntaskan mata kuliah atau tugas-tugas lainnya.

Tantangan lain yang dihadapi oleh mahasiswa di dunia perkuliahan yaitu luasnya pergaulan dan tidak ada batasan di sana, pada masa SMA kita masih di awasi oleh orang tua, namun saat kuliah banyak teman-teman yang merantau dan hidup jauh dari orang tua, faktor tersebut yang mennyebabkan pergaulan yang tidak terkontrol, belum lagi banyak mahasiswa yang kemakan omongan organisasi-organisasi yang memiliki dampak buruk terhadap kehidupannya.

Dari perbedaan lingkup dari SMA dan perkuliahan yang sangat menonjol itulah banyak diantara teman-teman yang mengalami ‘culture shock’ dan berpengaruh pada kesehatan mental teman-teman, mulai dari sulitnya menemukan teman yang satu frekuensi, rasa kangen orang rumah yang membuat tidak betah di kota rantauan, hal-hal tersebutlah yang menjadi faktor umum pada masa peralihan dari SMA ke kuliah yang banyak dirasakan para mahasiswa baru.

Banyak juga dari teman-teman yang awalnya masuk kuliah dan memilih jurusan yang asal sehingga pada saat menjalani akan terasa tertekan, berat, sulit, dan memilih untuk berhenti, menurut pengalaman pribadi saya dunia kuliah akan terasa sangat membosankan dan melelahkan jika tidak menemukan satupun teman yang benar-benar teman, teman yang mau diajak berkembang bareng dan tidak menganggap kita saingan.

Mencari kriteria teman seperti itu di perkuliahan sangat sulit, jika teman-teman masih belum menemukannya maka jangan asal memilih orang atau pergaulan hanya untuk menemani kalian saat sepi hal itu bisa membuat kita terjerumus pada sesuatu yang tidak baik, jadi lebih baik kita berjalan di kaki sendiri saja daripada menggantungkan kepada orang lain.

Jika kita enjoy menjalani apa-apa yang ada maka kesehatan mental kita juga akan terjaga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image