Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fajar R

Bisnis bagi Gen-Z di Era Digital

Bisnis | 2023-12-17 22:21:11

Bisnis bagi Gen-Z di Era Digital

Dalam era digital ini, Sistem Informasi memiliki banyak peluang untuk berkembang dan berinovasi. Generasi Z atau biasa disebut juga dengan Gen-Z adalah orang orang yang lahir sekitar antara tahun 1997 sampai pada tahun 2012. Mereka juga adalah generasi yang tumbuh besar di era digital ini dan generasi pertama yang benar-benar digital native, yang artinya adalah mereka adalah generasi yang sudah terbiasa dengan adanya teknologi sejak dini. Dengan latar belakang seperti ini membuat mereka memiliki peluang unik untuk berbisnis di era digital ini. Generasi Z serta Sistem Informasi di era digital adalah potensi yang dimiliki Indonesia untuk mengembangkan ekonomi digital.

Sistem informasi pada era digital ini menawarkan banyak sekali peluang dalam berbisnis, sistem informasi ini juga mempunyai dua manfaat utama untuk kemajuan berbisnis di era digital ini, yakni wadah untuk berkreasi ( Creation Power ) yang membuat Gen-Z dapat menyalurkan ide-ide yang kreatif dalam bidang industri pada era digital ini, dan kekuatan penyiaran ( Broadcast Power ) yang sangat luas, sehingga para Gen-Z dapat menjangkau pengguna yang lain dalam skala yang lebih besar. Keduanya ini dapat tercapai dengan memalui proses yang mudah, sederhana, dan semandiri mungkin dengan menggunakan laptop, tablet ataupun bahkan ponsel pintar sekalipun. Di sisi lain, mereka juga belum cukup peka terhadap risiko-risiko dalam penggunaan sistem informasi yang tidak seimbang.

Sistem informasi dapat diintegrasikan juga dengan adanya teknologi lain seperti IoT dan Cloud Computing untuk menciptakan sebuah solusi yang lebih efisien dan juga efektif. Sistem informasi dengan teknologi seperti ini dapat memberikan mereka beberapa keunggulan yang lebih kompetitif khususnya bagi Generasi Z yang berbisnis di dunia bisnis di era digital. Berikut adalah beberapa penerapannya:

1. Efisiensi Operasional dengan IoT:

IoT memungkinkan perangkat untuk terhubung dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Dalam konteks berbisnis, ini bisa berarti pengumpulan data secara langsung dari berbagai sumber yang kemudian dapat menjadi keputusan bisnis yang lebih baik.

2. Penggunaan Cloud Computing:

Cloud Computing memudahkan para pembisnis dapat menyimpan dan mengakses data dan aplikasi memalui jaringan internet, bukan di server maupun komputer lokal. Hal ini dapat mengurangi biaya infrastruktur IT dan memungkinkan akses data dari mana saja dan kapan saja.

3. Integrasi Sistem Informasi:

Dengan mengintegrasikan sistem informasi dengan teknologi seperti IoT dan Cloud Computing, pebisnis dapat menciptakan sebuah sistem yang lebih terintegrasi dan otomatis. Data yang dikumpulkan oleh perangkat IoT ini dapat disimpan dan juga di analisis di Cloud, dan juga hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk menginformasikan keputusan bisnis.

4. Keamanan yang lebih Ditingkatkan:

Pada Cloud Computing ini juga sering kali menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan infrastruktur lokal. Dengan adanya Gen-Z melakukan penyimpanan data di Cloud, Gen-Z dapat memanfaatkan fitur lapisan keamanan tambahan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud sendiri.

Dengan demikian banyak sekali bisnis-bisnis yang dapat dilakukan para Gen-Z di era digital ini yang membuat pemasukan menjadi lebih banyak dan dapat dikerjakan dimana saja. Berikut ini adalah beberapa peluang berbisnis yang dapat dilakukan Gen Z di era digital ini:

1. Menjadi Influencer di Media Sosial:

Dengan seiring berjalannya waktu jumlah para pengguna media sosial yang terus selalu bertambah yang menjadikan seseorang dapat melakukan pekerjaan yaitu menjadi seorang influencer. Pekerjaan seperti influencer ini adalah pekerjaan yang mempromosikan suatu produk ataupun jasa dari berbagai pihak brand dan mendapatkan kompensasi dari adanya kerja sama tersebut.

2. Bisnis Dropship:

Gen-Z dapat melakukan bisnis ini untuk menjual produk orang lain dan mengubahnya menjadi brand baru dari pengguna itu sendiri. Bisnis ini hanya perlu melakukan mencari pemasok produk, lalu pengguna harus mempromosikan produknya dan setelah ada yang ingin membelinya para pengguna memesan produknya ke pemasok. Pemasok lah yang kemudian akan mengirimkan produknya ke konsumen. Bisnis ini mendapatkan untung karna pengguna menaikkan harga sedikit lebih tinggi dibandingkan pemasoknya.

3. Membuka Toko Online:

Gen-Z dapat menjual berbagai produknya, mulai dari kuliner hingga fashion sekalipun melalui toko online atau juga yang di sebut marketplace. Dengan adanya toko online ataupun marketplace ini para penjual produknya dapat memasarkan produknya lebih luas yang akan beroperasi selama 24 jam tanpa henti dan juga dapat menekan biaya pemasaran sehingga keuntungan yang akan didapat jauh lebih besar.

4. Membuat Aplikasi:

Jika para Gen Z memiliki keahlian khusus seperti dalam bidang teknologi, Gen Z dapat mencoba untuk membuat sebuah aplikasi. Gen-Z dapat membuat aplikasi seperti aplikasi mobile, web app, atau software dan setelah itu Gen-Z menjualnya secara online. Gen-Z juga dapat melakukan kerja sama terhadap suatu perusahaan bila perusahaan tersebut membutuhkan keahlian khusus para Gen-Z, keuntungan yang didapat juga bisa lebih tinggi dibandingkan hanya dengan menjual aplikasi secara online.

5. Membuka Pendidikan secara online:

Jika Gen-Z memiliki keahlian khusus tertentu, pengguna dapat membuka sebuah pendidikan secara online dan berbagi tentang pengetahuan pengguna. Banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pendidikan secara online seperti membuat video tutorial, webinar ataupun materi pembelajaran lainnya dan menjualnya secara online. Pendidikan secara online dapat membantu para pengguna yang ingin belajar tanpa perlu memikirkan harus datang ke tempat pembelajaran. Para murid juga dapat belajar di waktu senggang.

6. Investasi di Pasar Modal:

Gen-Z dapat memanfaatkan berbagai platform aplikasi digital serta teknologi finansial untuk mengoptimalkan investasi Gen-Z di pasar modal.

Meskipun banyak peluang, sistem informasi juga menghadapi beberapa tantangan. Meskipun Gen Z memiliki banyak sekali peluang mereka juga perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang ada, contohnya seperti berikut:

1. Kesenjangan Digital:

Meskipun Gen-Z di era digital ini sudah terbiasa dengan adanya teknologi, tetapi masih adanya beberapa sebagian orang yang tidak memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan juga internet. Hal inilah yang kerap menjadi hambatan dalam mengembangkan bisnis para penggunanya.

2. Perubahan Teknologi secara Cepat:

Dalam era digital ini, teknologi terus selalu berkembang dengan sangat cepat. Hal ini yang memerlukan adanya juga adaptasi yang cepat dan keinginan belajar teknologi baru. Misalnya, jika adanya platform media sosial baru muncul dan menjadi platform yang populer, para pebisnis harus bisa bergerak cepat untuk beradaptasi dan memanfaatkan pemasaran di platform tersebut.

3. Persaingan yang Ketat:

Dengan semakin banyaknya para pelaku bisnis di era digital ini, persaingan menjadi semakin sangat ketat. Gen-Z perlu sekali memiliki strategi dan ilmu kreatif yang tepat untuk dapat bersaing. Seperti mereka perlu menemukan cara agar produk mereka unik dan menarik perhatian para konsumen.

4. Kurangnya Pengalaman:

Sebagai generasi yang tergolong muda, Gen-Z dapat berkemungkinan kurangnya memiliki pengalaman yang banyak dalam berbisnis. Mereka masih perlu belajar lebih banyak lagi dan meningkatkan ilmu dalam berbagai hal, mulai dari manajemen bisnis, pemasaran, hingga hukum-hukum yang berlaku dalam berbisnis.

5. Ketergantungan pada Teknologi:

Ketergantungan yang tinggi terhadap pada teknologi bisa menjadi sebuah bumerang. Seperti jika terjadinya gangguan pada teknologi yang digunakan, bisa berdampak pada operasional bisnis.

Generasi Z memiliki peluang yang sangat besar untuk menuju sukses dalam bisnis di era digital ini. Dengan pemahaman mereka tentang teknologi dan kemampuan mereka dalam pemasaran digital, mereka juga dapat menciptakan sebuah bisnis yang sukses dan berkelanjutan. Namun, seperti generasi generasi sebelumnya, mereka juga perlu adanya niat untuk belajar tentang manajemen bisnis dan strategi yang terbaik untuk memastikan kesuksesan jangka panjang mereka.

Sumber Referensi:

· Transformasi Digital dalam Bisnis: Peluang dan Tantangan di Era Digital Halaman 1 - Kompasiana.com

· Tantangan dan Peluang: Menggali Potensi Industri 5.0 dan IT 2.0 dalam Era Digital – School of Information Systems (binus.ac.id)

· Masa Depan Informatika: Tantangan dan Peluang dalam Era Digital - Lampung Cerdas Artikel

· https://www.ui.ac.id/generasi-z-cepat-menyerap-keterampilan-digital-namun-sangat-perlu-didampingi-guna-capai-ranah--digital/

· https://it.telkomuniversity.ac.id/cloud-computing-dan-manfaatnya-bagi-bisnis-di-era-digital/

· https://news.detik.com/adv-nhl-detikcom/d-6313967/peran-penting-cloud-computing-bantu-ekspansi-bisnis-di-era-digital

· https://news.microsoft.com/id-id/2021/08/31/peran-cloud-dan-ai-dalam-mewujudkan-industri-4-0/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image