Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Reini Putri Khairani

Mengangkat Kembali Cerita Rakyat Si Poci di Benteng Batu Jaya Tangerang

Sejarah | Sunday, 17 Dec 2023, 10:17 WIB

Benteng Batu Jaya adalah sebuah situs bersejarah yang terletak di daerah Tangerang, Indonesia. Benteng ini dibangun pada abad ke-17 oleh Belanda selama masa kolonial mereka di Indonesia. Lokasinya terletak di Desa Pasir Jaya, Kecamatan Tangerang, Kabupaten Tangerang, Banten. Benteng ini memiliki cerita rakyat yang terkait dengan sejarahnya. Menurut cerita yang beredar di kalangan masyarakat setempat, Benteng Batu Jaya memiliki kisah yang menarik yang berkaitan dengan zaman kolonial Belanda.

Pada zaman itu, Belanda menjajah banyak daerah di Indonesia, termasuk Tangerang. Benteng Batu Jaya berfungsi sebagai pusat pertahanan dan strategis yang dibangun oleh Belanda sebagai benteng untuk melindungi wilayah mereka. Konon, benteng ini juga digunakan sebagai tempat penyimpanan barang berharga dan logistik Belanda.

https://images.app.goo.gl/7pAc5HvvEVVRp2rS6

Cerita rakyat yang terkenal di sekitar Benteng Batu Jaya adalah tentang seorang pahlawan lokal yang berani melawan penjajah Belanda. Pahlawan ini dikenal sebagai "Si Poci" yang artinya "Orang Cina" dalam bahasa Tangerang. Si Poci adalah seorang pedagang yang tinggal di dekat benteng dan memiliki pengetahuan tentang strategi pertahanan.

Si Poci memutuskan untuk melawan penjajah Belanda dengan menggunakan pengetahuannya tentang kelemahan benteng. Dia memimpin pasukan pemberontak yang terdiri dari masyarakat lokal yang tidak puas dengan kehadiran Belanda. Si Poci menggunakan kecerdikan dan keberanian untuk menyerang benteng dari arah yang tidak terduga.

https://images.app.goo.gl/xrWmZtJqttT4Eu339

Dalam pertempuran sengit, Si Poci dan pasukannya berhasil merebut kembali Benteng Batu Jaya dari tangan Belanda. Kemenangan ini memberikan semangat dan inspirasi bagi masyarakat lokal untuk melawan penjajahan Belanda di wilayah Tangerang.

Cerita rakyat tentang Benteng Batu Jaya dan Si Poci ini menjadi simbol keberanian dan perlawanan terhadap penjajah. Meskipun cerita ini mungkin kurang dikenal secara luas di kalangan masyarakat umum, namun di kalangan masyarakat lokal Tangerang, cerita ini tetap hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image