Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut dengan Teknologi Oscillating Water Column di
Teknologi | 2023-12-15 16:56:38Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi besar dalam pemanfaatan sumber daya energi terbarukan. Pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang energi, diamanatkan bahwa dalam rangka mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan energi nasional, maka pengelolaan energi ditujukan untuk tercapainya kemandirian pengelolaan energi, terjaminnya ketersediaan energi dalam negeri, terjaminnya pengelolaan sumber daya energi secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan, tercapainya peningkatan akses masyarakat, tercapainya pengembangan kemampuan industri energi dan jasa energi dalam negeri, meningkatnya profesionalisme Sumber Daya Manusia, terciptanya lapangan kerja, dan terjaganya kelestarian fungsi lingkungan hidup. Hal tersebut telah terlihat dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energi listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah pemanfaatan sumber daya energi terbarukan yang memiliki potensi besar adalah energi gelombang laut.
Luas wilayah Indonesia dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan Kemdikbud, disebutkan bahwa luas Indonesia seluruhnya adalah sebesar 5.193.250 km². Rinciannya luasnya adalah daratan Indonesia 1.919.440 km², sedangkan luas lautan sekitar 3.273.810 km². Dengan luas lautan Indonesia yang sangat besar ini, maka potensi didirikan pembangkit listrik tenaga gelombang laut sangatlah besar. Ada beberapa pilihan teknologi yang dapat digunakan untuk mengkonversi gelombang laut ini menjadi energi listrik, contohnya adalah overtopping devices, buoy tipe, dan oscillating water column. Di antara jenis sistem pembangkit tenaga gelombang tersebut, oscillating water column (OWC) adalah salah satu sistem yang paling menjanjikan dan telah dipelajari oleh banyak peneliti. Oscillating water column atau kolom osilasi adalah salah satu teknologi pada pembangkit listrik yang menggunakan tenaga naik turunnya air gelombang laut sebagai penggerak turbin. Perangkat oscillating water column ini telah dibangun di beberapa negara termasuk Jepang.
Hasil dari beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa energi gelombang laut sangat efektif dikembangkan di negara Indonesia. Wilayah-wilayah perairan pantai di Indonesia memiliki potensi yang bisa digunakan untuk menerapkan PLTGL sistem kolom air berosilasi atau oscillating water column (OWC). Hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa daya terkecil yang dapat dihasilkan adalah sebesar 246,0294 Watt di daerah perairan Selat Malaka. Sedangkan daya terbesar yang dapat dihasilkan adalah sebesar 1.968.235 Watt di daerah perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Perairan selatan Jawa Tengah, Perairan selatan Jawa Timur dan di wilayah perairan Laut Arafuru. Dari data-data yang telah didapatkan tersebut, potensi terbesar untuk diterapkannya sistem ini terdapat pada perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Perairan selatan Jawa Tengah, Perairan selatn Jawa Timur dan di wilayah perairan Laut Arafuru. Hal ini sudah cukup efektif jika pembangkit listrik tenaga gelombang laut benar-benar diimplementasikan di Negara Indonesia.
Meskipun memiliki potensi yang besar, bukan berarti tidak ada tantangan yang harus dihadapi ketika dilakukan implementasi di lapangan. Penentuan lokasi menjadi salah satu aspek yang tidak mudah. Masalahnya pembangkit listrik harus dibangun di area laut yang memiliki gelombang tinggi dengan kekuatan dan intensitas gelombang yang konsisten. Selain itu, biaya pembangunan pembangkit listrik juga sangat mahal. Dibutuhkan teknologi yang mutakhir dan infrastruktur yang tahan dengan kondisi cuaca buruk. Tidak hanya itu, pembangunan pembangkit listrik di laut juga berpotensi mengganggu kestabilan ekosistem laut di sekitarnya.
Implementasi energi terbarukan sangat berdampak terhadap perubahan iklim yang saat ini terjadi. Dengan pemanfaatan energi gelombang laut akan jauh lebih ramah lingkungan karena minim dan dapat mengurangi emisi karbon. Meskipun setidaknya sampai saat ini belum diimplementasikan, kita berharap agar suatu saat nanti potensi sumber energi ini bisa menjadi salah satu energi terbarukan yang diterapkan di Indonesia. Supaya ketergantungan Negara Indonesia terhadap energi konvensional bisa semakin berkurang.
Referensi:
Priliawan, R. A. (2016). Pengaruh Jumlah Sudu Turbin Wells Dan Variasi Gelombang Laut Terhadap Performa Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Oscillating Water Column (OWC).
Siregar, C. A., & Lubis, S. (2020). Perencanaan Instrumen Konversi Energi Tenaga Gelombang Dengan Menggunakan Teknik Kolom Osilasi. Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)/Journal MESIL (Machine Electro Civil), 1(1), 63-71.
Towards Calculating and Analysing Energy Potential from Waves and Currents within Continental Shelf of Turkey in the Eastern Mediterranean Sea - Scientific Figure on ResearchGate. Available from: https://www.researchgate.net/figure/Oscillating-Water-Column-device-Lewis-et-al-2011_fig1_318852188 [accessed 15 Dec, 2023]
Utami, S. R. (2010). Studi potensi pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan menggunakan sistem oscilating water column (OWC) di tiga puluh wilayah kelautan Indonesia. Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1(1), 7.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.