Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Cahaya K.F.

Pompholyx: Mengungkap Misteri Gangguan Kulit yang Meresahkan

Info Terkini | 2023-12-15 11:02:17
sumber foto: healthdigest.com by Joanna Marie https://www.healthdigest.com/957621/everything-you-need-to-know-about-dyshidrosis/

Kulit adalah organ terbesar pada tubuh manusia dan memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari berbagai faktor lingkungan. Namun, kulit juga rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk pompholyx. Pompholyx adalah jenis penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya lepuhan kecil berisi cairan, terutama di sisi jari tangan, telapak tangan, dan kadang-kadang di bagian bawah kaki. Lepuhan ini seringkali disertai dengan sensasi gatal dan terbakar, dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi penderitanya.

Pompholyx, yang sering kali menjadi penyebab dermatitis tangan pada orang dewasa, telah menjadi perhatian utama dalam studi yang dilakukan oleh Mohamad Mimbar Topik dan Dara Gebrina Rizki. Menurut penelitian mereka, kondisi ini menyumbang sekitar 5-20% dari kasus dermatitis tangan pada orang dewasa.

Apa aja gejala yang bisa menggambarkan Pompholyx?

Pompholyx, atau dermatitis dyshidrotic, adalah kondisi kulit yang ditandai oleh serangkaian gejala yang khas. Pemahaman yang mendalam tentang gejala ini dapat menjadi kunci dalam mengenali dan mengatasi pompholyx dengan lebih efektif.

1. Lepuhan Kecil, Keras, dan Berisi Cairan

Gejala pertama yang umumnya muncul adalah adanya lepuhan kecil yang keras dan berisi cairan. Area yang paling sering terkena meliputi sisi telapak tangan, jari, dan telapak kaki. Keberadaan lepuhan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan visual bagi penderitanya

2. Sensasi Gatal dan Terbakar Sebelum Lepuhan Muncul

Sebelum munculnya lepuhan, penderitanya sering merasakan sensasi gatal yang intens dan terbakar di area yang terkena. Sensasi ini dapat menjadi pertanda awal yang membantu mengidentifikasi kondisi ini sebelum gejala fisik yang lebih jelas muncul.

3.   Lepuhan Menyatu hingga Membentuk Lepuhan Lebih Besar

Pompholyx seringkali ditandai dengan lepuhan yang dapat bersatu dan membentuk lepuhan yang lebih besar. Hal ini dapat menciptakan area yang lebih luas dengan ketidaknyamanan yang meningkat, mengubah dinamika dan tingkat keparahan kondisi.

4.   Penyebaran Lepuhan ke Bagian Tubuh Lain

Lepuhan tidak terbatas pada tangan dan kaki, mereka juga dapat menjalar ke punggung tangan, kaki, dan bahkan ke bagian tubuh lainnya. Kemampuan lepuhan untuk menyebar dapat memperumit penderitanya dan menambah tingkat kesulitan dalam menghadapi kondisi ini.

Apa yang sebenernya jadi penyebab utama dari Pompholyx?

Meskipun penyebab pasti dari pompholyx atau eksim dishidrosis masih belum diketahui dengan pasti, beberapa hipotesis telah diajukan oleh para ahli. Salah satu kemungkinan adalah adanya kaitan dengan alergi atau dermatitis atopik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami pompholyx cenderung memiliki riwayat alergi rhinitis, seperti alergi terhadap bulu binatang atau tungau.

Apa saja hal-hal yang bisa membuat seseorang lebih mungkin mengalami kondisi ini?

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena pompholyx semakin terungkap. Stres, baik itu dalam bentuk emosional maupun fisik, ternyata memiliki peran signifikan dalam munculnya dishidrosis. Paparan logam tertentu seperti kobalt dan nikel, lazim ditemukan di sektor industri, juga dapat menjadi pemicu kondisi ini.

Kulit sensitif juga terbukti menjadi salah satu faktor risiko, khususnya pada individu yang rentan mengalami ruam setelah terpapar iritan tertentu. Selain itu, penderita eksim atopik juga harus mewaspadai potensi untuk mengalami eksim dishidrotik. Dengan demikian, sementara penyebab pasti pompholyx masih menjadi misteri, pemahaman terhadap faktor-faktor risiko ini dapat menjadi langkah awal dalam penanganan dan pencegahan kondisi yang mengganggu kualitas hidup.

Bagaimana cara mengelola kondisi ini dengan efektif?

Dikutip dari penelitian Mohamad Mimbar Topik dan Dara Gebrina Rizki, dalam mengelola kondisi pompholyx, pilihan utama melibatkan penggunaan kortikosteroid dan emolien. Kortikosteroid yang dipilih adalah yang memiliki potensi kuat untuk penetrasi yang lebih baik. Terapi lain seperti retinoid dan imunomodulator juga dapat dipertimbangkan sesuai dengan kondisi klinis pasien. Pasien dengan penyakit ini memerlukan kontrol berkala dan edukasi untuk menghindari faktor pencetus. Beberapa terapi dapat diterapkan dalam kasus ini, meliputi:

1. Terapi Topikal

a. Kortikosteroid. Penggunaan steroid topikal disarankan, terutama dengan clobetasol propionate plester hidrokoloid.

b. Penghambat Kalsineurin. Krim/salep tacrolimus dan pimecrolimus dapat dipertimbangkan.

c. Bexarotene (Retinoid X Receptor Agonist). Gel bexarotene 1% tunggal atau kombinasi dengan salep hidrokortison atau mometasone dapat efektif.

2. Terapi Sistemik

a. Kortikosteroid. Dosis awal 40-100 mg/hari, diturunkan perlahan setelah bula melepuh.

b. Imunosupresan Lain. Terapi kombinasi steroid-imunosupresan atau imunosupresan lain secara monoterapi dapat dipertimbangkan.

c. Retinoid. Alitretinoin dapat digunakan untuk kasus pompholyx kronik yang resisten terhadap pengobatan.

3. Terapi Nonfarmakologi

a. Kompres Dingin. Dilakukan 2-4 kali per hari selama 15 menit untuk mengeringkan vesikel dan mengurangi rasa gatal.

b. Diet. Faktor pemicu atau memperburuk gejala melibatkan alergi terhadap logam tertentu, seperti nikel.

c. Emolien. Sebuah krim yang digunakan untuk membantu mengembalikan barrier kulit. Penggunaan dari krim ini sebaiknya digunakan setelah mencuci tangan.

Tentunya, ketika berbicara tentang pompholyx, satu ukuran tidak selalu cocok untuk semua. Faktor risiko yang memicu munculnya gelembung kecil ini dapat bervariasi di setiap individu. Gejala yang dirasakan dan pemicu pompholyx bisa sangat beragam, seperti kisah unik setiap orang. Oleh karena itu, jika merasa kulit berada dalam situasi yang tidak biasa atau curiga mengalami pompholyx, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli kulit atau profesional kesehatan . Hanya dengan mendapatkan diagnosis yang akurat, dapat memperoleh perawatan yang sesuai dan mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mengatasi serta mengelola kondisi kulit. Jangan biarkan pompholyx merajalela tanpa mendapatkan perhatian yang pantas. Kulit sehat adalah kunci untuk kesejahteraan secara menyeluruh.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image